Pilkada Jakarta 2024
Anies Baswedan Dideklarasikan Maju di Pilkada Jakarta 2024, Jaktim dan Jaksel Jadi Basis Kekuatan
Dukungan demi dukungan terus mengalir untuk Anies Baswedan agar mau maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan dideklarasikan untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Ya, dukungan demi dukungan terus mengalir untuk Anies Baswedan agar mau maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Terbaru, Forum Bersama Jakarta (FBJ) mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju Pilkada Jakarta 2024.
Ketua Umum FBJ, Budi Siswanto, menilai, Anies memiliki kapabilitas dan modal kuat untuk memimpin Jakarta.
Baca juga: Demokrat Lirik Sudirman Said di Pilkada Jakarta 2024, Pastikan Tutup Pintu untuk Anies Baswedan
Baca juga: Sudirman Said Kini Sindir Anies Baswedan? Jabatan Gubernur Jakarta Bukan Batu Lompatan ke Pilpres
Selain berpengalaman sebagai gubernur DKI, Anies juga pernah berkontestasi di tingkat nasional sebagai calon presiden (capres).
"Pak Anies setidaknya punya modal dukungan suara mencapai 41 persen di Jakarta dalam pilpres (pemilu presiden) kemarin. Kami dan tentu banyak warga Jakarta sangat berharap Pak Anies kembali menjadi DKI 1," kata Budi saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (28/5/2024).
Budi mengatakan, FBJ telah mendukung Anies sejak Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pada Pilpres 2024, FBJ juga mendukung Anies dan calon wakil presiden (cawapres) pasangannya, Muhaimin Iskandar.
"Termasuk saat pilpres kemarin, kami juga mendukung dan bekerja untuk memenangkan Anies di Jabodetabek," ucapnya.
Menurut Budi, Jakarta banyak mengalami kemajuan selama kepemimpinan Anies sebagai gubernur periode 2017-2022.
Termasuk, pembangunan dan integrasi moda transportasi massal yang masif.
Selain soal pembangunan, kata Budi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu juga menunjukkan keberpihakan kepada kaum marjinal, serta menghadirkan rasa keadilan untuk warga Jakarta.
Baca juga: Pengamat Prediksi Tamatnya Karier Politik Anies Baswedan Bila Hal Ini Terjadi
"Tidak terkecuali warga miskin. Alih-alih digusur, mereka justru diberikan tempat tinggal yang layak dan kondusif untuk tumbuh kembang anak-anaknya," tuturnya.
Berkait dengan sosok bakal calon wakil gubernur (cawagub), FBJ menyerahkan keputusan kepada Anies.
Namun, Budi berharap, cawagub pendamping Anies memiliki rekam jejak baik dan mampu meningkatkan elektoral, terutama di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Anies sudah pasti kuat di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Untuk itu, kami berharap pendamping Anies bisa melengkapi perolehan suara maksimal di Jakarta Utara dan Jakarta Barat," tandasnya.
Anies Berpeluang Diusung PDIP
PDIP kini menjadi partai yang berpeluang mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan, PDIP dikabarkan siap mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, didampingi kadernya, Prasetyo Edi Marsudi.
Duet Anies Baswedan dan Prasetyo Edi Marsudi dinilai akan menjadi kekuatan yang menakutkan pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Jawaban Hasto Kristiyanto Soal Isu Anies Baswedan Gandeng PDIP di Pilkada Jakarta 2024
Kedua sosok ini dinilai saling melengkapi lantaran Anies Baswedan pernah menduduki jabatan eksekutif sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022 lalu.
Sedangkan, Prasetyo Edi Marsudi punya pengalaman selama 10 tahun duduk di legislatif sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya pun tak menampik adanya isu duet Anies-Pras ini.
“Ya alhamdulilah saja (jika diduetkan),” ucap politikus senior yang akrab disapa Aming ini saat ditemui di Kantor DPD PDIP di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (22/5/2024).
Aming mengakui, Anies masih memiliki basis dukungan yang besar di Jakarta sehingga peluangnya menang pun cukup besar.
Hal ini bisa terlihat dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana tiga partai pengusung Anies, yaitu PKS, NasDem, dan PKB mengalami lonjakan suara cukup besar di Pileg DPRD DKI Jakarta.
“Pak Anies kuat yah di DKI, itu harus diakui kalau kita lihat kemarin yang mendukung pak Anies, semua (partai koalisi suaranya naik semua,” ujarnya.
Wacana ini semakin berhembus kencang lantaran PDIP tak dapat sendirian mengajukan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Anies Baswedan Mulai Tergoda Maju di Pilkada Jakarta 2024, Berpotensi Jadi Jagoan PDIP dan Nasdem
Sebab pada periode 2024-2029, partai banteng merah itu hanya memiliki 15 kursi DPRD DKI Jakarta.
Sedangkan syarat untuk bisa mengusung paslon gubernur dan wagub ialah 22 kursi, sehingga PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapi kekurangan jumlah kursi.
Aming pun menyebut, sampai saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya, salah satunya dengan PKS.
Hanya saja, Aming menampik komunikasi politik PKS juga membahas perihal Pilkada Jakarta 2024.
“Kami bicara mengenai alat kelengkapan dewan, bicara mengenai ke depan gitu aja. Untuk Pilgub belum. Karena saya enggak berani mendahului DPP,” tuturnya.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul menilai bila PKS dan PDIP ingin membentuk koalisi, ada beberapa kader partai banteng yang lebih layak didorong menjadi pendamping Anies.
Salah satunya ialah eks Panglima TNI Andika Perkasa yang tampak hadir mengenakan baju merah pada Rakernas PDIP di Ancol kemarin.
“Kalau Anies dipasangkan dengan Andika tentu punya efek getar ke Koalisi Indonesia Maju,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/5/2024).
Baca juga: Pengamat Prediksi Tamatnya Karier Politik Anies Baswedan Bila Hal Ini Terjadi
Duet Anies-Andika ini pun dinilai bisa membuat partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) ketar-ketir.
Selain Andika, PDIP bisa juga menyandingkan Anies dengan sosok Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Pengalamannya memimpin kota Surabaya selama periode 2010-2020 pun dinilai cukup untuk menjadi modal maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Pasangan ini setidaknya akan jauh lebih kompetitif daripada Anies-Pras,” ujarnya.
Hal ini disampaikan Jamiluddin bukan tanpa alasan, sebab wacana duet Anies-Pras dinilai kurang menjual.
Pras pun diprediksi hanya bakal menjadi beban lantaran elektabilitasnya yang rendah di Jakarta.
Hal ini tercermin dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana Pras gagal lolos ke Parlemen Senayan meski sudah sejak 2014 lalu menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta.
Di sisi lain, Anies perlu kemenangan untuk tetap menjaga asa kembali ikut Pilpres 2029 mendatang.
Baca juga: Golkar Sindir Anies Baswedan Tak Tahan Jika Tidak Berkuasa, Ingatkan Soal Debat Pilpres 2024
Oleh karena itu, Anies tak boleh sembarang memilih sosok yang akan mendampinginya maju di ajang kontestasi tingkat daerah ini.
“Karena itu, kalau Anies mau menang, makanya harus berpasangan dengan sosok yang dapat mendongkrak elektabilitasnya,” tuturnya.
“Sosok yang memenuhi kriteria itu diantaranya Andika Perkasa dan Risma,” tambah dia.
Sebagai informasi, DPW PKS DKI Jakarta baru saya mengeluarkan keputusan yang bakal kembali mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.
Meski demikian, keputusan soal siapa yang akan diusung PDIP sepenuhnya berada di tangan DPP partai.
DPD PDIP DKI Jakarta pun baru akan menyodorkan nama Prasetyo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (24/5/2024) ini hingga Minggu (26/5/2024) mendatang.
“Setelah Rakernas kita lihat saja bagaimana, (sosok yang diusung di Pilkada Jakarta 2024) urusannya DPP. Kami enggak punya hak soal ini,” kata dia.
Untuk diketahui, saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, PDIP menjadi partai yang paling getol mengkritik kebijakan Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu yang paling dikritik ialah soal penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E.
Di akhir kepemimpinan Anies, PDIP bahkan memberikan rapor merah kepada eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.