Pilkada Bontang 2024

Elektabilitas Basri Rase di Pilkada Bontang Tinggi, Pengamat Sebut PKB Rugi Jika Tak Usung Petahana

Elektabilitas Basri Rase di Pilkada Bontang 2024 masih tinggi, pengamat sebut PKB rugi jika tak usung sang petahana.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PILKADA BONTANG 2024- Bakal Calon Wali Kota Bontang Basri Rase. Elektabilitas Basri Rase di Pilkada Bontang 2024 masih tinggi, pengamat sebut PKB rugi jika tak usung sang petahana. 

TRIBUNKALTIM.CO - Elektabilitas Basri Rase di Pilkada Bontang 2024 masih tinggi, pengamat sebut PKB rugi jika tak usung sang petahana.

Petahana Walikota Bontang, Basri Rase punya peluang besar untuk bisa kembali memimpin kota berjuluk Kota Taman itu.

Sebagai petahana, Basri Rase dinilai masih memiliki elektabilitas yang tinggi.

Basri Rase juga semakin percaya diri untuk maju Pilkada Bontang 2024.

Selain berusaha maju melalui jalur independen, Basri Rase yang juga petahana di Pilkada Bontang kini mendapat surat tugas dari Demokrat

Ketua DPC Demokrat Bontang Amriadi mengatakan pada pesta demokrasi mendatang, partainya sudah menentukan sikap untuk mendukung Basri Rase.

Hal tersebut merupakan arahan dari pengurus pusat dalam bentuk surat tugas, yang sudah sampai ke mejanya sejak 30 Mei lalu.

Menurutnya surat tugas ditujukan agar bakal calon melakukan konsolidasi partai. Termasuk dengan menentukan pasangannya.

Baca juga: Usung Basri Rase di Pilkada Bontang, Demokrat Siapkan Kader Jadi Calon Wakil Walikota

"Demokrat sudah menentukan sikap, dengan memberikan surat tugas kepada Basri Rase," ucapnya saat dihubungi Tribunkaltim.co, Senin (3/6/2024)

Disinggung mengenai Basri yang keukeuh untuk berpasangan dengan Chusnul Dhihin.

DPC Demokrat menyatakan nantinya bakal ada pembicaraan khusus terkait pasangan dari Basri Rase.

Mengingat tiap partai memiliki kader yang siap diusung untuk bacawawali.

"Pasti ada pembicaraan khusus. Itu masih dinamis,” ucapnya.

Pasangan yang bakal maju pada Pilkada Bontang 4 jalur independen, Basri-Chusnul Dhihin usai menghadiri undangan mediasi Bawaslu Bontang terkait permohonan gugatan atas putusan TMS KPU di kantor Bawaslu, Rabu (22/5/2024).
Pasangan yang bakal maju pada Pilkada Bontang 4 jalur independen, Basri-Chusnul Dhihin usai menghadiri undangan mediasi Bawaslu Bontang terkait permohonan gugatan atas putusan TMS KPU di kantor Bawaslu, Rabu (22/5/2024). (TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)

Sebelumnya DPC Demokrat Bontang membuka penjaringan pada 15-25 April lalu. Nama yang sudah mengembalikan formulir yakni Basri Rase, Agus Haris, Sutomo Jabir, Bakhtiar Wakkang, dan Ahmad Bajuri. Mengacu pileg, Februari partai berlambang mercy ini memiliki satu kursi di Bontang Lestari.

Basri Rase Tetap Berharap Didukung PKB

Bakal Calon Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku tetap akan membuka ruang dengan partai politik, walaupun menyatakan sikap maju lewar jalur perseorangan atau independen.

Hal itu sampaikan Basri saat ditemui wartawan, seusai membuka acara kegiatan sosialisasi UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pentingnya partisipasi organisasi masyarakat dalam mewujudkan Pilkada damai tahun 2024, di Pendopo Wali Kota, Senin (27/5/2024).

"Kami tetap berkomunikasi dengan partai, mendaftar (sebagai pasangan calon). Kalau partai siap mendukung saya, saya tetap maju independen. Tapi independen yang didukung partai," tuturnya.

Basri hanya tersenyum saat Tribunkaltim.co, menyebutkan nama partai yang di lobi untuk mendukung langkah politiknya. Di antaranya Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Ia itu lah, saat ini masih proses komunikasi. Tim (pemenangan) yang atur. Nanti saya tidak ke partai dibilang sombong, terlalu percaya diri. Tetaplah tapi ada mekanisme, proses yang dilalui," bebernya.

Suasana kantor KPU Bontang saat membongkar dokumen dukungan pasangan Basri Rase-Chusnul Dhihin, yang disaksikan 3 Komisioner Bawaslu, Minggu 12 Mei 2024.
Suasana kantor KPU Bontang saat membongkar dokumen dukungan pasangan Basri Rase-Chusnul Dhihin, yang disaksikan 3 Komisioner Bawaslu, Minggu 12 Mei 2024. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN)

Basri Cinta PKB

Disinggung soal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Basri tegas menyatakan diri masih sebagai kader yang menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Bontang.

"Saya ini orang PKB, kartu tanda anggota saya masih PKB, dan masih cinta PKB," katanya.

Menurutnya politik itu adalah seni segala kemungkinan, berjalannya waktu arah dukungan masyarakat dan partai politik bisa saja berubah.

"Politik seperti itu, jadi dinamika yang terjadi hari ini bisa saja berubah hitungan detik, jam dan hari. Dan poin pentingnya harus berbasis keinginan masyarakat," ungkapnya.

Basri pun menyambut baik, jika PKB membuka ruang untuknya dalam Pilkada mendatang.

"Kita tunggulah tanggapan DPW dan DPP," pungkasnya. 

Pengamat: PKB Rugi Jika Tidak Usung Basri Rase

Pengamat politik Universitas Mulawarman Budiman menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan merugi, jika tidak mengusung Basri Rase sebagai bakal calon walikota Bontang di Pilkada mendatang.

Budiman mengatakan dalam pertarungan Pilkada, partai mesti cermat untuk mengusung atau pun mendukung seorang kandidat.

Pasalnya tidak bisa dipungkiri dalam perkembangan politik sejauh ini, eksistensi sebuah partai bertumpu pada kekuatan sosok.

Dan hal tersebut menjadi salah satu indikator kemenangan di suatu daerah. Terlebih figur tersebut adalah seorang petahana.

Meski pun, di sisi lain Budiman menyadari ada kekecewaan dari pengurus PKB kepada Basri Rase, melihat perolehan suara pada Pileg DPRD Provinsi Kaltim dan DPR-RI Februari lalu.

Baca juga: Daftar Calon Walikota di Pilkada Bontang 2024, Beberapa di Antaranya Diundang DPP NasDem ke Jakarta

Tetapi, menurutnya cukup mengejutkan jika karena persoalan tersebut kemudian mengacuhkan potensi Basri Rase sebagai petahana di Pilkada Bontang.

Apalagi ada isu yang berkembang wali kota tersebut diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua DPC.

"Ada batas kewajaran kalau misalnya diberikan punishment. Meskipun, sebagai akedemisi politik saya cukup terkejut jika Basri diberhentikan misalnya atau diganti dengan pelaksana tugas," kata Budiman kepada Tribunkaltim.co, Selasa (11/6/2024).

Budiman berpendapat, PKB mesti berpikir tiga kali jika memilih mengusung atau mendukung kandidat lain, di tengah terbatasnya pilihan bakal calon kepala daerah di Bontang, yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Jangan sampai meninggalkan pak Basri, dan memilih kandidat lain PKB justru terperosok," ungkapnya.

Berdasarkan data Tribunkaltim.co sejauh ini perkembangan dinamika Pilkada di Bontang mengerucut pada beberapa nama bacalon wali kota, selain dari Basri Rase.

Misalnya dari Partai Golkar. Sebagai pemenang Pileg dengan perolehan 7 kursi. Golkar dapat mengusung satu pasangan. Dan telah memberikan tugas kepada mantan wali kota periode lalu, Neni Moerniaeni, untuk bertarung kembali dalam kontenstasi Pilkada 2024.

Kemudian, dari PDI-P ada Najirah yang memilih berpisah dengan Basri Rase lantaran maju lewat jalur independen.

Baca juga: 3 Daerah jadi Pemasok Tambahan Dukungan Calon Perseorangan Basri-Chusnul di Pilkada Bontang 2024

Dari Gerindra muncul nama Agus Haris, yang saat ini mengemban jabatan Wakil Ketua DPRD Bontang.

Selain 4 figur tersebut, nama Sigit Alfian mantan Kepala Kesbangpol Bontang juga mencul setelah beberapa waktu lalu telah, mendeklarasikan diri maju di Pilkada Bontang mendatang. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved