Berita Balikpapan Terkini
Kritisi Balikpapan sebagai Penyangga IKN, Dosen Ini Pertanyakan Manfaatnya bagi Warga Lokal
Dosen di Balikpapan singgung ketidaksiapan Balikpapan sebagai penyangga IKN, pertanyakan manfaatnya bagi warga lokal.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Diskusi Akal Sehat bertemakan "Meramal Masa Depan Kaltim" digelar di Warkop Sappo, Balikpapan, Kamis (13/6/2024) malam.
Selain pakar filsafat Rocky Gerung, acara ini juga menghadirkan beberapa narasumber seperti pakar energi terbarukan-bioenergi, Dr Syukri M Nur; dan Ketua Umum Masyarakat Ilmiah Perkelapasawitan Indonesia, Darmono Taniwiryono, PhD.
Salah seorang peserta, Isnawati memulai diskusi dengan mengkritisi kondisi infrastruktur di Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
"Saya melihat kondisi sekarang ini, Balikpapan sebagai penyangga IKN, kota kita sendiri saja itu banyak sekali permasalahan," ujar wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di Balikpapan ini.
Baca juga: Operasi Pasar Murah Barang Kebutuhan Pokok dan Penting di Balikpapan Kaltim Tersisa 1 Hari Lagi
Isnawati menyoroti masalah mendasar seperti air, listrik, dan jalan yang masih banyak yang perlu dibenahi.
Menurutnya, Balikpapan belum siap untuk mendukung proyek besar seperti IKN.
"Untuk IKN berapa hutan yang harus dibuka, sehingga kita mengalami panas yang luar biasa," lanjut Isnawati.
Ia juga mengkritisi kebijakan pusat yang dianggap kurang memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal.
Oleh sebab itu, Isnawati mempertanyakan apakah IKN benar-benar menjanjikan masa depan yang lebih baik, khususnya bagi masyarakat Kaltim sendiri.
Baca juga: Dari Skeptis Jadi Penggemar, Cerita Amongk di Balikpapan Terpikat Gaya Berpikir Rocky Gerung
Sementara itu, Rocky Gerung memberikan perspektifnya tentang proyek strategis nasional.
Ia menilai bahwa proyek seperti IKN berpotensi lebih menguntungkan para oligarki daripada masyarakat luas.
"Seperti Pantai Indah Kapuk isinya adalah para pemain oligarki, itu swasta. PSN juga dijadikan proyek strategis demi kepentingan tertentu," ujar Rocky.
Rocky juga menyoroti bagaimana proyek-proyek tersebut sering kali mengorbankan masyarakat kecil.
Menurutnya, regulasi kerap digunakan sebagai alat untuk menekan masyarakat.
"Jadi ini penting sebagai ajang bagi masyarakat Kaltim untuk mengevaluasi masa depan mereka dalam konteks pembangunan IKN," tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.