Pilkada Balikpapan 2024

Pandangan Pengamat Politik soal Risiko Terulangnya Kembali Kotak Kosong di Pilkada Balikpapan 2024

Petahana di kota Balikpapan saat ini adalah politisi Partai Golkar yang kini masih aktif menjabat sebagai walikota Balikpapan yakni Rahmad Mas'ud

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pengamat Politik, Piatur Pangaribuan membeberkan risiko yang mungkin akan terjadi kotak kosong lagi pada Pilkada serentak tahun ini di Kota Balikpapan. 

“Jika ada banyak pilihan, harus dibuka jangan ditutup. Kalau ditutup lagi, demokrasi juga tidak baik,” jelasnya. 

Ia mengibaratkan pilihan yang terbatas sebagai anak yang lahir prematur dan kurang gizi, namun tetap berusaha agar sehat.

Fenomena kotak kosong, yang memperoleh 38 persen suara pada pilkada sebelumnya, dianggap sebagai indikator penting bahwa masyarakat membutuhkan pembanding untuk menilai kinerja calon pemimpin.

Balikpapan memiliki peran strategis sebagai penopang IKN (Ibu Kota Negara) yang baru.

Pangaribuan menyoroti bahwa kota ini membutuhkan pemimpin yang militan dan visioner untuk menghadapinya.

“Balikpapan menjadi tantangan terbesar IKN karena harus berurusan dengan IKN. Jika tidak, kita akan diselip oleh kota Samarinda,” ujarnya, menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki visi misi yang kuat dan eksekusi yang baik.

Pangaribuan menambahkan bahwa masalah kerap kali muncul karena visi misi yang cantik namun tingkat eksekusinya rendah, yang menurutnya disebabkan oleh pembuatan visi misi oleh pihak lain, bukan calon itu sendiri.

Dia menekankan pentingnya membuka pilihan yang lebih beragam bagi pemilih dan memperbaiki kinerja pemerintahan untuk mencegah terulangnya kotak kosong.

Tantangan besar juga dihadapi Balikpapan dalam mendukung IKN, yang membutuhkan pemimpin dengan visi misi yang jelas dan eksekusi yang efektif.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved