Pilkada Jakarta 2024
Anies-Sandiaga Uno Bisa Jadi Solusi Kebuntuan PKB-PKS di Pilkada Jakarta, PPP: Ada Cerita Suksesnya
Duet Anies Baswedan - Sandiaga Uno disebut-sebut bisa jadi solusi kebuntuan PKB-PKS di Pilkada Jakarta 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Duet Anies Baswedan - Sandiaga Uno disebut-sebut bisa jadi solusi kebuntuan PKB-PKS di Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, hingga saat ini PKB dan PKS belum sepakat mengenai siapa sosok yang akan diusung sebagai bakal calon wakil gubernur Jakarta mendampingi bakal calon gubernur Anies Baswedan.
PKB belum sepakat dengan sosok yang diusung PKS sebagai bakal cawagub Anies, yakni Sohibul Iman.
Kini, muncul lagi usulan Anies-Sandiaga Uno, selain sebelumnya muncul juga usulan Anies-Andika Perkasa.
Apalagi, PKB kabarnya sedang mendekati Sandiaga Uno untuk ikut di Pilkada Jawa Barat atau Jakarta.
Baca juga: Antisipasi PKS jika Sohibul Iman Tidak Diterima Parpol Lain, Pengamat: Lebih Realistis Anies-Andika
Bahkan belakangan PPP juga mendukung Sandiaga Uno.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan Sandiaga Uno bisa saja mengulang sukses sejarah dengan kembali berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarra 2024.
Untuk diketahui, duet Anies-Sandi pernah memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta 2017 lalu.
"Memungkinkan saja (duet Anies-Sandi), karena pernah jadi pernah sukses, success story-nya ada gitu loh," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Kursi PKS Tak Cukup
PKS tak bisa sendirian mengusung pasangan cagub dan cawagub di Pilkada Jakarta karena suara partai dan kursi di DPRD Jakarta tak mencukupi.
Jika menggandeng PKB maka PKS baru bisa mengusulkan satu pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota dalam Pasal 40 Ayat (1) UU tersebut dijelaskan setiap partai politik atau gabungan harus memperoleh 20 persen kursi di DPRD untuk bisa mengusung kandidat.
Di Jakarta jumlah kursi DPRD-nya sebanyak 106.
Dengan begitu partai yang hendak mendaftarkan kandidat perlu memiliki sekurang-kurangnya minimal 22 kursi di DPRD Jakarta atau 20 persen dari 106 kursi di DPRD Provinsi Jakarta.
Di Pemilu 2024 lalu, PKB hanya memperoleh 470.682 suara (10 kursi) di DPRD Jakarta.
Sementara suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 1.012.028 suara (18 kursi).
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) cuma 153.240 suara (1 kursi).
"Pertanyaannya kemudian PKS cukup kursi tidak? Kalau tidak cukup kursi, saran saya kepada semua partai politik kalau tidak cukup kursi jangan ngunci calon supaya mendapatkan teman koalisi," ujar Baidowi.
Baca juga: PDIP dan PKB Pertimbangkan Andika Perkasa di Pilkada Jakarta 2024, Nasib Duet Anies-Sohibul Iman?
PKS Siapkan Alternatif
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menyiapkan langkah antisipasi jika pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman tidak diterima oleh partai politik lain untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).
“Sudah kita siapkan. Politik itu kan nggak boleh nggak ada antisipasi. Antisipasi-antisipasi selalu ada,” ucapnya dikutip dari Kompas.com.
“Antisipasi itu ada, sampai titik itu ya. Jangan diurai lagi,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai opsi mengganti sohibul jika tidak diterima oleh partai politik lain, ia hanya mengatakan bahwa semua berjalan dinamis.
Baca juga: Bukan Anies, Sosok yang Didukung Prabowo Beri Efek Kejut, Cek 6 Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024
“Kalau bicara dinamis itu semua ya akan dinamis, ya kan. Semua akan dinamis. Tapi yang sekarang diumumkan oleh presiden PKS adalah Anies-Sohibul Iman,” imbuhnya.
“Nanti Tinggal dirundingkan dalam komunikasi,” tuturnya.
Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menganggap duet Anies-Sohibul tidak memperbesar ceruk suara.
Ia mengatakan, mestinya pasangan yang dipilih yang bisa memperluas basis pemilih. Sementara, saat ini, Anies dan Sohibul sama-sama identik dengan ceruk suara PKS.
Sandiaga Uno 'Dekat' dengan PKS
Sebelum bergabung dengan PPP, Sandiaga Uno dikenal dekat dengan jajaran PKS.
Bahkan dulu Sandiaga Uno pernah diisukan akan bergabung dengan PKS.
"Saya ini bersahabat (dengan) Pak Mardani lalu hubungan saya dengan Ustaz Mahfudz dan teman-teman dari PKS ini sebetulnya adalah bersaudara," ucap Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan Santripreneur di Yayasan Iqro, Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (21/5/2023) yang diadakan PKS.
Di Pilkada Jakarta 2017, duet Anies-Sandiaga diusung oleh PKS dan Partai Gerindra.
Bagaimana dengan Usulan Duet Anies-Andika Perkasa?
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini juga merespons beredarnya nama Anies Baswedan-Andika Perkasa untuk Pilgub Jakarta.
Andika Perkasa disebut-sebut diusulkan PDIP untuk jadi pendamping Anies.
Namun Jazuli mengatakan bicara harus ada argumen yang rasional soal itu meskipun dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi jelang kontestasi Pilkada.
"Ya kalau kemungkinan sih dalam politik itu kan bisa saja mungkin, tetapi kemungkinan itu kan juga harus ada argumen-argumen dan reasoning-reasoning yang rasional iya kan," kata Jazuli. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pilkada Jakarta 2017 Bisa Terulang, Duet Anies-Sandiaga Uno 'Jalan Tengah' Kebuntuan Politik
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.