Pilkada Kaltim 2024
Pilkada Kaltim 2024 Mulai Panas, Hadi Mulyadi: Kalau Yakin Menang tak Perlu Borong Partai
Tensi Pilkada Kaltim 2024 mulai memanas, di mana perburuan dukungan partai politik masih terus terjadi.
TRIBUNKALTIM.CO - Tensi Pilkada Kaltim 2024 mulai memanas, di mana perburuan dukungan partai politik masih terus terjadi.
Terbaru, bakal calon (bacalon) petahana pada Pilkada Kaltim 2024, Isran Noor–Hadi Mulyadi menegaskan, pihaknya telah mengantongi dukungan partai politik.
Ditemui saat menghadiri acara diskusi publik, Hadi Mulyadi mengungkapkan, telah ada parpol yang merapat untuk mendukungnya bersama Isran Noor pada kontestasi Pilkada Kaltim 2024.
"Insya Allah (empat partai). Gampang saja menghitung yang ke sana (parpol) apa, yang sisanya apa. Hitung sendiri," sebutnya sembari bercanda, Senin (8/7/2024).
Baca juga: PPP akan Cermat Tentukan Dukungan di Pilkada Kaltim 2024, Panggil Isran Noor dan Rudy Masud
Baca juga: PDIP Janjikan Calon Terbaik, Jajaki Koalisi Partai di Pilkada Kaltim 2024
"Golkar, PAN, PKB, dan PKS. Lima partai tersisa, kurangi satu, gitu saja," imbuh Hadi Mulyadi.
Ditegaskan Hadi Mulyadi, dirinya bersama Isran Noor yang menyandang status petahana mendapat surat rekomendasi dari parpol yang belum mau ia beberkan ke publik.
Namun, ia meminta agar simpatisan dan pendukungnya menunggu terkait parpol yang akan mendukung serta mengusung Isran Noor–Hadi Mulyadi pada November 2024 mendatang.
“(Mendapat dukungan) Rekomendasi, tetapi ini sudah ada titik temu, setahu saya pertengahan Juli sudah merapatkan barisan,” tegasnya.
Diketahui bahwa tersisa empat partai yang belum menentukan dukungannya pada Pilkada Kaltim 2024.
Keempat partai tersebut adalah PDIP dengan 9 kursi, Nasdem 3 kursi, dan PPP serta Demokrat masing–masing mengantongi 2 kursi.
Prasyarat pada pilgub memerlukan minimal 20 persen dukungan partai pemilik kursi di DPRD Kaltim periode 2024-2029.
Terdapat total 55 kursi di DPRD Kaltim, sehingga untuk mendaftar di pilgub perlu paling sedikit didukung partai atau gabungan partai dengan dengan jumlah keterwakilan 11 kursi.
Baca juga: PDIP Jajaki Koalisi di Pilkada Kaltim 2024 Termasuk PPP, Isran Noor Jadi Pertimbangan Diusung
Hadi Mulyadi tegas menganulir desas-desus yang beredar Pilkada Kaltim 2024 akan ada kandidat yang melawan kotak kosong.
Ia bersama Isran Noor kini menyusun langkah untuk bisa mengamankan dukungan dari empat partai tersisa.
Sementara rivalnya, Rudy Mas’ud-Seno Aji sudah mengantongi 14 kursi yaitu PKB 6 kursi, PAN 4 kursi, dan PKS 4 kursi.
Jumlah dukungan juga bisa melesat "gemuk" menjadi 39 kursi jika Golkar dengan 15 kursi serta Gerindra yang punya 10 kursi menyatakan dukungan untuk kedua kadernya ini.
"Ini kan kemauannya orang (borong partai). Saya kira begini, kalau orang itu punya keyakinan menang tak perlu borong. Bertarung itu lebih baik, daripada memborong partai. Tapi kalau orang berpikiran dia kalah, memilih memborong supaya tidak bertarung," tukasnya.
"Kalau kotak kosong itu, menurut saya itu tidak demokratis dan yang kedua tidak siap untuk bertarung," sambung Hadi Mulyadi.
Terakhir, Hadi Mulyadi menegaskan bahwa saat ini Isran Noor juga sedang melakukan komunikasi dengan elite–elite parpol di DPP.
Sehingga tiket yang masih tersisa untuk pasangan Isran Noor–Hadi Mulyadi masih sangat mungkin didapatkan jelang dibukanya pendaftaran paslon di KPU pada 24–29 Agustus nanti.
Baca juga: Rudy Masud - Seno Aji akan Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kaltim 2024? PDIP Jadi Harapan Isran Noor
"Ya, ini menunggu semua, yang jelas ada bertemu dengan pucuk–pucuk pimpinan. Hari ini ketemu Ketua Partai (PPP) rencana tanggal 10 bertemu lagi," tandasnya.
Di sisi lain, Partai Golkar membantah ada upaya mengkondisikan bakal pasangan calon (bapaslon) Rudy Mas’ud–Seno Aji lawan kotak kosong di kontestasi Pilkada Kaltim 2024 mendatang.
Sekretaris DPD I Golkar Kaltim, M. Husni Fahruddin menegaskan partai politik yang menyatakan dukungan resmi kepada Rudy Mas’ud–Seno Aji atas kemauan sendiri dan melihat visi–misi keduanya.
Golkar menyampaikan visi–misi, komitmen besar bersama yang artinya bukan beberapa parpol saja, tetapi semua yang bergabung pada koalisi, mendapatkan kenyamanan dan kepentingannya terakomodir bersama.
"Kotak kosong bukan kita yang mau, Golkar beranggapan bahwa persepsi orang yang ingin mengkotakkosongkan itu berbeda dengan persepsi kami,” tegas pria yang akrab disapa Ayub ini, Jumat (5/7/2024).
Sementara ini, Rudy Mas’ud–Seno Aji telah memperoleh dukungan cukup besar dari Golkar, PAN, PKB dan PKS dengan total keseluruhan 29 kursi.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga diyakini Ayub akan mencapai kesepakatan terbentuk di Pilkada Kaltim kali ini.
Sembari pihaknya, terus menjajaki peluang koalisi dan keserasian dengan partai–partai lain yang juga di luar KIM.
Baca juga: PKS Resmi Usung Rudy Masud-Seno Aji di Pilkada Kaltim 2024, Harapan Isran Noor Tinggal PDIP
Menurut Ayub, kalau parpol sudah merasa nyaman dan mereka memutuskan bergabung dalam koalisi besar, bukanlah untuk membangun lawan kotak kosong.
“Ini membangun bersama–sama, bukan bicara tidak ada rival politik, karena parpol atau representasi di legislatif yang juga mewakili suara rakyat, mereka melihat kenyamanan ada di sini, mereka melihat kenyamanan ada di kubu Harum–Seno, sehingga bergabung bersama kita,” ucapnya.
Ia membantah, Golkar mengkondisikan agar Pilkada 2024 berlangsung antara Rudy Mas’ud–Seno Aji melawan kotak kosong nantinya.
“Jadi bukan kotak kosong yang kita kondisikan, tetapi karena nyaman bersama kita, akhirnya tidak ada rival bertanding karena merasa nyaman dengan kita, ngapain lagi cari lawan,” tukasnya.
Namun demikian, Golkar tidak memandang remeh rivalnya, yakni petahana Pilkada Kaltim 2024 Isran Noor–Hadi Mulyadi. Keduanya menurut Ayub merupakan politisi berpengalaman bail level regional maupun nasional.
Tentu saja, peluang keduanya mendapat perahu dari parpol masih sangat terbuka lebar, meski sebagian lainnya bakal bergabung dengan koalisi yang dibangun Golkar Kaltim bersama paslon Rudy Mas’ud–Seno Aji.
“Tidak berpikir untuk melawan kotak kosong, karena Pak Isran Noor adalah petahana dan kaya akan pengalaman perpolitikan baik level regional maupun nasional. Di politik sebelum pendaftaran tanggal 27-29 Agustus semua bisa terjadi,” pungkas Ayub.
Sebagaimana diketahui, dua partai belakangan ini memberikan dukungan untuk Rudy Mas’ud–Seno.
Baca juga: Hitungan Peluang Tersisa Buat Isran Noor-Hadi Berlaga di Pilkada Kaltim 2024, 41 Kursi ke Rudy-Seno?
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi memberikan rekomendasi kepada Rudy Mas’ud-Seno Aji pada Selasa (2/7).
Disusul kemudian oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memberian dukungan kepada pasangan ini pada Rabu (3/7) malam di Jakarta.
Sekjen PKS, Aboe Bakar Al Habsyi didampingi Wakil Ketua Badan Perwakilan Wilayah Kalimantan DPP PKS, Joko Widodo dan Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim, Ali Hamdi ada dalam penyerahan surat dukungan untuk Rudy Mas’ud-Seno Aji.
Dalam koalisi yang dibangun Golkar Kaltim, terhitung sudah dua partai yang telah merapat di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni PKS dan PKB.
“Gerindra sudah pasti ke kita, PAN juga (dari KIM). Insya Allah kita sudah ada pembicaraan dengan PPP dan Demokrat. PDIP juga, seperti di Kubar kan koalisi. Artinya kita membuka koalisi tak hanya di Provinsi, tetapi Kabupaten/Kota juga,” ujar Ayub. (*)
Penulis: Mohammad Fairoussaniy
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.