Berita Samarinda Terkini

Proyek Drainase Pasundan - KS Tubun Penyebab Macet, Dishub Samarinda Sebut Kontraktor tak Koordinasi

Pembangunan drainase di Jalan Pasundan dan Jalan KS Tubun Samarinda, diwarnai kemacetan

|
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Kemacetam di kawasan Simpang Pasundan Samarinda akibat pengerjaan drainase.TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pembangunan drainase di Jalan Pasundan dan Jalan KS Tubun Samarinda, diwarnai kemacetan.

Hal ini dipicu pembongkaran jalan di persimpangan, yang berdampak paling parah bagi kendaraan dari arah Jalan Siradj Salman dan KS Tubun Luar.

Menurut warga sekitar, tak jarang kemacetan diperparah oleh pengendara roda empat yang nekat menerobos persimpangan meskipun sudah ada rambu-rambu peringatan.

Spanduk pemberitahuan terkait proyek drainase telah dipasang di empat titik yang cukup jauh dari simpang KS Tubun.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, pada kawasan ini juga tidak terlihat ada petugas yang membantu mengatur lalu lintas.

Namun hanya ada beberapa warga yang turut membantu mengatur lalu lintas di persimpangan ini secara sukarela.

Baca juga: 1.000 Orang Ingin Hadir di Upacara HUT RI di IKN Kaltim, Akmal Malik: Jangan Sampai Macet

Baca juga: Arus Lalin Jalan Syarifuddin Yoes Balikpapan Macet saat Karnaval Budaya Nusantara Rakernas Apeksi

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Ketertiban (Daltib) Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ), Surono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak mendapatkan koordinasi dari pihak kontraktor pelaksana proyek drainase terkait pengaturan lalu lintas di area tersebut.

Surono menegaskan bahwa sejak awal Dishub Samarinda telah bersikap kooperatif dan proaktif dalam mendukung kelancaran proyek drainase.

Sebab sebelumnya, pihaknya telah meminta koordinasi dari pihak kontraktor, baik secara lisan maupun tertulis.

Hal ini penting untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan meminimalisir dampak kemacetan bagi masyarakat.

“Kita sejak awal kegiatan mereka sudah menyampaikan untuk segera berkoordinasi ke kantor kami, termasuk surat dari PUPR, tapi yang kami inginkan adalah koordinasi lanjutan,” ungkap Surono.

Kurangnya koordinasi ini dikhawatirkan dapat menghambat kelancaran proyek dan menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Akui Lalu Lintas Padat Usai Kehadiran IKN, Macet hingga Susah Cari Tiket Pesawat

Sebab itu Surono menegaskan bahwa Dishub Samarinda selalu terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kontraktor pelaksana.

“Kami sudah sangat-sangat kooperatif. Tapi kalau kita tidak diperlukan kenapa kita menurunkan anggota,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved