Pilkada Jakarta 2024

Mengukur Keberanian PDIP Usung Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Cek Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru

Mengukur keberanian PDIP usung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024. Cek hasil survei Litbang Kompas terbaru.

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Politikus PDI-P sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Mengukur keberanian PDIP usung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024. Cek hasil survei Litbang Kompas terbaru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Ahok santer digadang-gadang kembali berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024.

Ia disebut-sebut bakal bertarung kembali melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Pertanyaannya, partai apakah yang bakal mengusung Ahok di Pilkada Jakarta 2024?

Mengukur keberanian PDIP usung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.

Cek hasil survei Litbang Kompas terbaru terkait bursa bacagub Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Pertarungan Jilid II Anies vs Ahok Berpotensi Terulang, 5 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

Anies Baswedan vs Ahok, hasil survei Pilkada Jakarta 2024 menunjukkan elektabilitas Basuki Tjahja Purnama alias Ahok pepet Anies.

Hasil survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ahok pun tepat di bawah Anies.

Namun, PDIP diprediksi tidak akan ambil risiko mengusung Ahok di Pilkada  Jakarta, hal tersebut diungkapkan pengamat politik Ujang Komarudin.

Ujang memprediksi PDIP tidak akan ambil risiko mendorong Ahok di Pilkada Jakarta karena masa lalu.

PILKADA JAKARTA 2024 -
PILKADA JAKARTA 2024 - Ahok pepet Anies di hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, PDIP diprediksi tidak akan ambil risiko dengan mengusung BTP.(KOMPAS.com/Syakirun Ni'am)

Hal itu kata Ujang, dikarenakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bakal muncul kembali.

"Kalau saya melihatnya kalau Ahok didorong lagi maju di Jakarta. Bakal muncul lagi isu SARA ke depan di Pilkada," kata Ujang, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya itu bahaya, dan Ahok juga tidak akan menang melawan Anies di Jakarta.

"Ahok pernah di penjara, pernah punya kasus, ingatan itu belum hilang di mata warga Jakarta. Karena itu PDIP tidak akan mengambil risiko mendorong Ahok," kata Ujang.

Ujang menegaskan jika PDIP ingin mendorong kadernya di Jakarta, baiknya bukan Ahok.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved