Berita Balikpapan Terkini

Pangdam VI/Mulawarman Ajak Prajurit Nobar Film The East, Mengingatkan Sejarah Perjuangan Bangsa

Pangdam VI/Mlw, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, mengadakan acara nonton bareng (nobar) bersama seluruh prajurit di Aula Makodam VI/Mlw

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengajak suruh prajurit TNI di lingkungan Kodam VI Mulawarman untuk nonton bareng film The East.TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, mengadakan acara nonton bareng (nobar) bersama seluruh prajurit di Aula Makodam VI/Mlw.

Acara nobar ini bertujuan untuk merelaksasikan pikiran dan tubuh para prajurit serta mengingatkan kembali akan perjuangan rakyat Indonesia melalui film "The East" karya Jim Taihuttu, seorang sutradara asal Venlo, Belanda.

Menonton film dianggap merupakan salah satu cara efektif untuk relaksasi dan memperoleh hiburan. Sejak ditemukan pada abad ke-19, industri perfilman telah berkembang pesat, menawarkan beragam genre dan cerita yang mampu menghibur sekaligus memberikan nilai edukatif. Menonton film juga bisa menjadi sarana terapi atau psikoterapi yang menenangkan.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam VI/Mlw mengajak para prajurit untuk menyaksikan film "The East" yang berlatar tahun 1946 di masa Revolusi Nasional Indonesia.

Film ini menceritakan seorang prajurit Belanda bernama Johan de Vries yang dikirim ke Semarang dengan misi membebaskan rakyat Indonesia dari kekuasaan Sukarno.

Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo Kenalkan Ran Komodo untuk Pengamanan Pemilu 2024

Baca juga: Biodata Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Pangdam VI/Mulawarman Lengkap Rekam Jejaknya

Johan segera menyadari bahwa kenyataan di lapangan berbeda dengan yang dijanjikan. Tentara Belanda sering kali melakukan kekejaman terhadap penduduk Indonesia tanpa tindakan hukum yang jelas.

Film ini menyoroti dilema moral yang dihadapi Johan, terutama setelah keterlibatannya dalam aksi penyiksaan terhadap gerilyawan Indonesia di bawah komando Kapten Raymond Westerling.

Kekejaman tentara Belanda, yang membunuh para tersangka gerilyawan dan warga sipil tak berdosa, semakin membuat Johan mempertanyakan moralitas perang tersebut.

"Film "The East" pertama kali tayang pada tahun 2020 di Festival Film Belanda dan mendapatkan perhatian luas karena mengangkat sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia," ujar Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Jumat (19/7).

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, juga merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh masyarakat, khususnya para prajurit, sebagai refleksi atas perjuangan bangsa.

"Film ini berdasarkan surat-surat dan buku-buku yang ditulis oleh prajurit Belanda tentang apa yang mereka lakukan di Indonesia pada saat perang kemerdekaan 1945-1950," kata Prabowo dalam sebuah acara di Balai Sudirman Jakarta pada Jumat lalu (12/7/2024).

Setelah acara nobar, Pangdam VI/Mlw menekankan kepada seluruh prajurit dan PNS Kodam bahwa film "The East" tidak hanya menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan tentara Belanda, tetapi juga memperlihatkan kekejaman penjajah terhadap rakyat Indonesia.

Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo Harapkan Kesejahteraan Merata ke Seluruh Warga

"Film ini mengingatkan kita bahwa jati diri seluruh rakyat Indonesia adalah pejuang. Bangsa kita adalah bangsa pejuang yang merdeka dengan melawan penjajah, bukan merdeka karena pemberian," tandas Mayjen TNI Tri Budi Utomo.

Acara nobar ini juga dihadiri oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Bayu Permana, Irdam VI/Mlw Brigjen TNI Udiyanto, Kapoksahli Pangdam VI/Mlw Brigjen TNI Drs. Yuswandi, serta para Asisten dan Kabalakdam VI/Mlw. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan semangat perjuangan para prajurit semakin berkobar dan mereka dapat terus menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved