Liga Italia
Sejarah No 7 AC Milan, Erat dengan Para Legenda dari Shevchenko Hingga Pato, Morata Punya Misi Berat
Jersey nomor 7 di AC Milan erat dengan para legenda, kini angka keramat tersebut dikenakan oleh Alvaro Morata.
TRIBUNKALTIM.CO - Jersey nomor 7 di AC Milan erat dengan para legenda, kini angka keramat tersebut dikenakan oleh Alvaro Morata.
Sebelum digunakan Alvaro Morata, nomor punggung 7 AC Milan di musim lalu digunakan oleh Yacine Adli.
Mengenakan nomor 7, Yacine Adli gagal mendekati catatan apik para pendahulunya, legenda AC Milan.
Kini, Alvaro Morata punya misi berat untuk mengembalikan marwah nomor 7 di AC Milan.
Baca juga: Transfer Liga Italia, AC Milan Kembali Coba Datangkan Lazar Samardzic
Baca juga: Update Transfer Liga Italia, AC Milan Capai Kesepakatan dengan Bek Tangguh Milik RB Salzburg
Muncul pertanyaan, apakah mantan penyerang Atletico Madrid ini dapat mengakhiri masa-masa buruk sebagai pemain nomor 7.
Seperti yang dicatat oleh Radio Rossonera, sudah ada 10 pemain yang mengenakan nomor punggung tersebut sejak musim 1999-2000.
Dimulai dari pemain legendaris Andriy Shevchenko.
Sejak saat itu, tidak ada yang bisa menyamai warisannya.
Ricardo Oliveira mengenakan kostum tersebut setelah sang striker hengkang pada tahun 2006 dan mencetak tiga gol di Serie A dengan nomor tersebut di punggungnya.
Alexandre Pato juga mengenakan nomor tersebut, namun ia tidak pernah mencapai level seperti yang ia tunjukkan pada musim-musim pertamanya.
Setelah Pato, Robinho mengambil alih posisi tersebut, namun ia tidak dapat menyamai performa mencetak gol sebelumnya dengan nomor punggung barunya.
Jeremy Menez adalah pemain berikutnya.
Baca juga: Geoffrey Moncada Bawa Lazar Samardzic ke AC Milan Usai Sang Pemain Batal Gabung Inter Milan
Dia menjalani musim pertama yang luar biasa, namun kemudian diikuti oleh Luiz Adriano, Gerard Deulofeu, dan Nikola Kalinic.
Samu Castillejo dan Yacine Adli tidak memberikan banyak pengaruh, jadi kostum ini memiliki penerima baru lainnya.
Dia memiliki sedikit masa lalu, namun dia memiliki pewaris baru.
Morata memiliki potensi untuk menyelesaikan dua pertanyaan historis, dan ia akan berusaha untuk melakukan hal tersebut.
Ia bergabung dengan Rossoneri di saat perubahan sedang terjadi dan pahlawan-pahlawan baru dapat muncul.
Riwayat Gol Alvaro Morata
Alvaro Morata resmi menjadi bagian dari AC Milan untuk musim 2024/2025.
Bersama AC Milan, Alvaro Morata mengenakan jersey bernomor punggung 7.
Alvaro Morata digaet AC Milan dari Atletico Madrid dengan uang tebusan 13 juta euro (229 miliar rupiah).
Di AC Milan, penyerang 31 tahun itu meneken surat kerja sama hingga 2028.
Baca juga: Geoffrey Moncada Bawa Lazar Samardzic ke AC Milan Usai Sang Pemain Batal Gabung Inter Milan
Ikatannya bisa ditambah setahun lagi dengan syarat memenuhi target mencetak 20 gol bagi klub barunya itu.
Dengan transfer ini, Morata menegaskan diri sebagai pemain spesialis klub raksasa Eropa.
Sepanjang karier profesional, dia bergiliran memperkuat tim yang punya tradisi dan nama besar.
Perpindahan tersebut disertai perputaran uang yang masif.
Data dari Transfermarkt mencatat bahwa Morata membukukan nilai akumulasi transfer 202 juta euro untuk 7 kali pergantian klub!
Nilai setara 3,56 triliun itu memosisikan dirinya sebagai pemain dengan harga transfer keseluruhan termahal kelima sepanjang sejarah.
Morata hanya kalah dari Neymar (400 juta euro), Romelu Lukaku (339,22), Cristiano Ronaldo (247), dan Ousmane Dembele (220).
Uniknya, hal ini dialami Morata walaupun koleksi golnya untuk ukuran striker elite sebenarnya tidak hebat-hebat amat.
Dengan riwayat bermain di La Liga, Premier League, hingga Serie A, tak sekali pun dia menembus perolehan 20 gol dalam semusim di liga domestik.
Empat musim pertamanya dia jalani bersama Real Madrid (2010-2014).
Baca juga: AC Milan Perkenalkan Bek Jebolan Akademi Lazio, Rekrutan Pertama Rossoneri di Musim Panas
Sebagai pemain yang baru naik kelas dari tim junior, Morata hanya diberikan kesempatan tampil 37 kali di Liga Spanyol.
Selama 4 musim itu catatannya cuma 10 gol.
Pada Juli 2014, Juventus merekrutnya dari Madrid dengan ongkos transfer 20 juta euro.
Dua musim bersama Bianconeri, tak sekali pun dia mampu menembus dua digit gol dalam satu periode kompetisi di Liga Italia.
Rapornya adalah 8 (2014-2015) dan 7 gol saja (2015-2016).
Namun, itu tak mencegah Real Madrid mengaktifkan klausul pembelian kembali untuk sang pemain dengan menyetor 30 juta euro kepada Juve.
Pada periode kedua di Madrid, ketajaman Morata lumayan meningkat dengan torehan 15 gol di LaLiga 2016-2017 yang menjadi catatan terbaiknya semusim di liga domestik.
Performa apik tersebut membuat Chelsea kepincut mengangkutnya ke London dengan harga mahal, 66 juta euro, pada Juli 2017.
Nilai tersebut menjadi rekor pembelian termahal The Blues kala itu, tetapi dibayar dengan kinerja flop.
Dengan sumbangsih cuma 11 (2017-2018) dan 5 gol (2018-2019) di Liga Inggris, Chelsea meminjamkannya ke Atletico Madrid pada Januari 2019.
Baca juga: Zirkzee Benar-Benar Buat AC Milan Patah Hati, Eks Penyerang Bologna Bongkar Alasan Pilih Man United
Hebatnya, Morata tetap memikat dengan membuat Atletico mau membayar biaya peminjaman 18 juta euro untuk masa bakti 18 bulan.
Los Colchoneros pun mengeksekusi pembelian permanen pada Juli 2020 dengan membayar ekstra 30 juta euro lagi kepada Chelsea.
Selama dua musim itu, Morata masing-masing mencetak 6 (2018-2019) dan 12 gol (2019-2020) di LaLiga.
Pada 2020 dia menjalani periode keduanya di Juventus, tapi kali ini sebagai pinjaman dari Atleti untuk dua musim.
Lagi-lagi tidak murah, Juve harus membayar ongkos sewa jasa 20 juta euro kepada Atletico.
Kinerjanya bagi Bianconeri dihiasi ukiran 11 (2020-2021) dan 9 gol (2021-2022) di Serie A.
Morata pun kembali ke Atletico Madrid pada 2022 dan menghabiskan dua musim terakhir di bawah asuhan Diego Simeone.
Ketajamannya cukup membaik dengan bukti torehan 13 (2022-2023) dan 15 gol (2023-2024) di Liga Spanyol.
Catatan musim lalu kembali melahirkan rekor terbaik Morata dalam semusim di kancah liga domestik.
Baca juga: Coret Tammy Abraham, AC Milan Siapkan €15-20 Juta Boyong Niclas Fullkrug, Rekomendasi Ibrahimovic
Sekarang pindah ke AC Milan, pria kelahiran Madrid bakal mengisi sepatu yang ditinggalkan Olivier Giroud.
Tantangan besar karena Giroud merupakan top scorer Rossoneri tiga musim terakhir.
Misi Morata jika ingin menembus 20 gol di liga domestik juga bakal dipersulit sebuah fakta.
AC Milan tak pernah lagi memiliki seorang bomber pencetak 20-an gol semusim di Liga Italia dalam 12 tahun terakhir!
Sosok paling aktual yang melakukannya adalah Zlatan Ibrahimovic dengan torehan 28 gol di Serie A 2011-2012. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.