PUPR Kaltim: Tak Pernah Anak Tirikan Mahulu, Tiap Tahun Anggarkan Ratusan Miliar untuk Pembangunan

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sepuluh tahun menjadi Daerah Otonom Baru (DOB), namun masih banyak yang menilai Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur masih dianaktirikan.

Pasalnya sampai saat ini dari segi infrastruktur jalan dan ketersediaan jaringan telekomunikasi di wilayah pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat tersebut terbilang cukup tertinggal.

Namun Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menekankan bahwa Kabupaten Mahulu tidak pernah dianaktirikan dari daerah lain.

"Karena setiap tahun kita anggarkan ratusan miliar rupiah untuk pembangunan infrastruktur di Mahulu," jelasnya.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Samarinda, Destinasi Lezat Setelah Nonton Konser Sheila On 7

Ia mengungkapkan selama ini Pemprov Kaltim melalui PUPR Pera telah membangun sejumlah jembatan penghubung, pengaspalan jalan hingga pemotongan gunung untuk perbaikan infrastruktur di Mahulu.

Disinggung mengenai akses darat yang diklaim belum mendapat perhatian, Fitra Firnanda menjelaskan jalur tersebut bukan milik Pemprov Kaltim atau masih jalan non status.

"Tapi secara hirarki jalan daratnya penghubung pararel perbatasan. Jadi ke depan akan menjadi jalan nasional," ungkapnya.

"Jadi bahasa dianaktirikan itu tidak benar. Kita sangat memperhatikan Mahulu dan tentu semua perlu proses," pungkas Fitra Firnanda.(*)

Caption: Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menegaskan Mahulu tak pernah Dianaktirikan/Tribunkaltim.co/Rita Lavenia