Pilkada Jakarta 2024

Terbaru Hasil Survei Pilkada Jakarta, Anies Unggul hingga 50 Persen Lebih, Kaesang Urutan Buncit

Terbaru hasil survei Pilkada Jakarta 2024, Anies unggul 50 persen lebih, Kaesang di urutan buncit alias terakhir.

Kompas.com/Adinda Putri-Tribunnews.com/Instagram basukibtp
PILKADA JAKARTA 2024 - Dari kiri ke kanan: Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep. Terbaru hasil survei Pilkada Jakarta 2024, Anies unggul 50 persen lebih, Kaesang di urutan buncit alias terakhir. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil survei terbaru Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, petahana Anies Baswedan masih teratas dibandinfg bakal calon lainnya.

Anies unggul dibanding nama-nama lainnya mulai dari Ahok, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, hingga Kaesang.

Saat simulasi dengan 3 calon, nama Anies unggul hingga 50 persen lebih.

Bahkan saat head to head, elektabilitas Anies tembus ke angka 70 persen.

Berikut ini hasil survei CER Indonesia.

CER Indonesia merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur Potensial yang akan memimpin Jakarta lima tahun ke depan.

Baca juga: KIM Optimis Ulang Kemenangan Prabowo di Ibu Kota Saat Pilpres di Pilkada Jakarta 2024 Lawan Anies

Berdasarkan Survei yang dilakukan CER Indonesia, elektabilitas Anies Baswedan tertinggi mengungguli nama-nama potensial lainnya seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maupun anak Presiden, Kaesang Pangarep.

Dalam survei tersebut, nama Anies Baswedan unggul dari beberapa nama kandidat yang disebut akan menjadi kompetitor dalam Pilkada Jakarta 2024.

Pada simulasi elektabilitas 10 nama, Anies Baswedan memimpin dengan perolehan 46,4 persen, kemudian Basuki Tjahaja Purnama di posisi kedua dengan 26,3 persen, disusul RK 16,8 persen dan Kaesang Pangarep di angka 3,6 persen.

Dalam simulasi 4 Kandidat, perolehan suara Anies Baswedan lebih dari 50 persen, di tempat ke-2 ada Basuki Tjahaja Purnama dengan 27,1 persen, disusul Ridwan Kamil sebesar 19 persen dan Kaesang sebesar 3,5 persen.

CER juga melakukan simulasi 4 kandidat lainnya, dengan memasukkan Mantan KSAD Andika Perkasa untuk menggantikan Basuki Tjahaja Purnama, di mana Anies Baswedan tetap unggul dengan perolehan suara lebih dari 50 persen, disusul oleh Ridwan Kamil dengan 33,7 Persen, Kaesang dengan 7,8 persen dan Andika Perkasa dengan 4,1 persen.

Simulasi 3 Pasangan Calon juga memperlihatkan hal yang serupa, Anies Baswedan unggul dengan 56,3 persen dari Ridwan Kamil 38,4 persen dan Andika Perkasa 5,3 persen.

Kolase Heru Budi Hartono, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Kaesang Pangarep
Kolase Heru Budi Hartono, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Kaesang Pangarep (Kolase foto/istimewa)

Dalam simulasi head to head dua pasangan, Anies Baswedan juga unggul saat dihadapkan dengan kandidat lain seperti Basuki Tjahaya Purnama, Ridwan Kamil, Andika Perkasa dan Kaesang.

Anies unggul melawan Basuki Tjahaja Purnama, dengan perolehan Anies 61,2 persen dan Basuki Tjahaja Purnama 38,8 persen, lalu melawan Ridwan Kamil, Anies juga unggul sebesar 58,4 persen dan RK 41,6 persen.

Saat dihadapkan dengan Andika Perkasa Anies makin jauh memimpin hasil survei, karena unggul 74,7 persen dan Andika yang hanya memperoleh 25,3 persen.

Sedangkan melawan Kaesang, Anies juga unggul 70,9 persen dan Kaesang yang hanya memperoleh 28,6 persen.

Baca juga: Anies Baswedan Kembali Didukung Koalisi Perubahan untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Cawagubnya?

Lawan Ahok Lagi di Pilkada DKI 2024, ini Tanggapan Anies

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal kemungkinan dirinya kembali berhadapan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub Jakarta 2024.

Dia menyebut Pilkada Jakarta 2024 bukan tentang siapa yang berada dalam panggung pertarungan, melainkan untuk kepentingan warga Jakarta.

Hal tersebut disampaikan suami Fery Farhati itu usai mendapatkan dukungan maju Pilkada DKI Jakarta dari Ormas Kebangkitan Jawa dan Pengacara (Bang Japar) di Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

Diketahui, pertarungan antara Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta pada 2017 berpeluang akan kembali terulang.

Adapun isu itu mencuat lagi setelah Ahok dalam salah satu wawancara eksklusif dengan televisi nasional memberikan pernyataan jika pertarungannya dengan Anies akan lebih menarik, karena untuk mengukur sampai mana bangsa Indonesia naik level menuju Bhinneka Tunggal Ika.

"Proses Pilkada ini adalah tentang warga Jakarta. Bukan tentang siapa yang berada di panggung. Ini yang harus jadi perhatian kami," jelas Anies.

Tak hanya itu, Anies juga menyoroti perekonomian masyarakat di Jakarta. Dia melihat masyarakat Jakarta tertekan.

Baca juga: Posisi Sohibul Iman Belum Aman, Anies Bakal Bicarakan Calon Wakilnya di Pilkada Jakarta ke Parpol

"Kami merasakan warung-warung, ojek, kemudian pedagang kaki lima, toko-toko semua sedang membutuhkan perhatian soal kebijakan perekonomian di sini. Itu yang jadi fokus. Jadi pilkada ini harus pilkada tentang rakyat, bukan pilkada tentang siapa yang berada di panggung saja," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Pengamat Politik Citra Institute Efriza mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lawan kuat Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Karena nama kader PDIP tersebut berada pada peringkat kedua dalam survei elektabilitas terbaru yang dirilis Litbang Kompas.

"Jika melihat survei elektabilitas semestinya PDIP berani mengajukan Ahok, apalagi jelas bahwa PDIP masih suara kedua di Jakarta, juga sebelumnya PDIP adalah oposisi dari Anies. Ahok juga diyakini lawan tanding setimpal Anies karena representasi suara masyarakat yang tak suka Anies dan mengakui rekam jejak berhasil Ahok memimpin Jakarta menggantikan Jokowi," ucap Efriza kepada Wartakotalive.com, Jumat (19/7/2024).

Efriza mengatakan apabila berkaca dari masa lalu PDIP bisa meraih koalisi, memungkinkan didukung banyak partai jika berani memajukan Ahok, hanya sekarang PDIP terkesan ingin bersama Anies mengalahkan Jokowi dan keluarga saja.

"Bukan semangat jiwa petarungnya yang bisa menunjukkan keberanian sebagai organisasi partai politik menghadirkan tiga pasangan calon dan menjadi lawan setimpal dari Anies," ucapnya.

Efriza menyebut jika duel Anies dan Ahok terjadi, maka kemungkinan Ahok akan didukung banyak partai.

"Kemungkinan Ahok meraih dukungan dari banyak partai masih tinggi juga peluang menangnya memang juga masih tinggi sekitar peluangnya masih 50:50 persen, jika faktanya juga 30 persen masyarakat belum menentukan pilihan," ungkapnya.

Baca juga: Potensi Rematch Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Keduanya Unggul di Surveij

Menurut Efriza, PDIP harus berani mengajukan calon penantang Anies agar masyarakat Jakarta yang plural, heterogen, bisa memperoleh keterwakilan dari calon seperti Ahok.

"Sebab, pasangan Anies dan Sohibul Iman tidak membuat situasi Jakarta Aman seperti akronim AMAN karena pasangan ini satu warna dari basis Islam kanan dan isu identitas yang pernah dimainkan Anies dan PKS di Jakarta kala melawan Ahok masih menjadi memori kelam Pilkada Jakarta," jelasnya.

Seharusnya, kata Efriza, partai berlogo banteng itu berani memberikan kesempatan kedua pada Ahok untuk maju di Jakarta kembali, karena Ahok sudah tidak amat tempramen.

"Dia (Ahok) juga sudah mengakui sudah lebih dewasa dalam pengelolaan kecerdasan emosional dan pengalamannya sudah tinggi dalam sepak terjang di politik," tutupnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Survei Pikada DKI Jakarta: Anies Baswedan Ungguli Ahok dan Ridwan Kamil, Kaesang di Urutan Buncit

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved