Ibu Kota Negara

Dampak Nyata IKN Nusantara Kaltim, Pedagang Warung Kelontong Laris Manis, Sepekan Untung Rp10 Juta?

Tengok dampak nyata IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Pedagang warung kelontong laris manis. Sepekan untung Rp10 juta.

TribunJatim.com
Ilustrasi warung kelontong - Tengok dampak nyata IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Pedagang warung kelontong laris manis. Sepekan untung Rp10 juta. 

Dari pantauan Tribunkaltim.co, warung Bude Lisa sangat sederhana, terbuat dari kayu seadanya dengan atap seng bekas dan dinding terpal bekas. Debu proyek yang menempel pada dinding tidak mengurangi minat para pembeli, seolah mereka percaya debu tersebut hanya menutup bagian luar warung dan tidak mencampuri makanan.

Warung kelontong ini menyediakan beragam minuman sasetan mulai dari seharga Rp 5 ribu per gelas dengan tambahan es jika diinginkan pembeli dan aneka gorengan tahu isi.

Didalam warung, terdapat tempat duduk panjang dan meja kayu sederhana di dalam warung.

Bude Lisa juga mengaku tidak mengeluarkan biaya sewa lahan karena tanah tersebut milik keluarganya. Namun, dia tetap mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp 11 juta untuk membangun warung dan membeli bahan jualan. Selain itu, ia juga mengeluarkan biaya Rp 100.000 per empat hari untuk air 1 tandon berkapasitas 1000 liter.

"Tidak ada biaya tambahan lain, hanya itu modalnya. Listrik di sini tidak ada, jadi saya menggunakan tenaga surya. Makanya saya tidak menjual minuman dingin langsung dari kulkas, tetapi dengan es batu," ungkapnya.

Sementara itu, Lidia (45) pemilik warung kelontong lainnya, juga merasakan dampak positif dari proyek IKN. Lidia menuturkan hal yang kurang lebih sama dengan Bude Lisa.

"Alhamdulillah, dagangan saya laris manis karena pekerja proyek butuh minum, makan, rokok, dan cemilan seperti gorengan," ujarnya.

Baca juga: Kualitas Bangunan di IKN Nusantara Disorot Diduga Akibat Proyek Kejar Tayang, PUPR Beri Penjelasan

Warung Lidia menyediakan lebih banyak gorengan dan kopi panas. Keuntungannya juga berkisar belasan hingga puluhan juta, yang diputar kembali untuk membeli bahan-bahan jualan.

"Alhamdulillah lumayan mas (untungnya) bisa juga sampai segitu (Rp 15-20 juta), tapi kan itu belum semuanya bersih segitu karena harus diputar lagi buat beli bahan-bahan jualan ini," ungkapnya.

Dengan adanya proyek IKN, usaha warung kelontong di Kecamatan Sepaku tidak hanya menjadi penopang ekonomi keluarga, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan para pekerja konstruksi yang beraktivitas di kawasan tersebut. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved