Pemkot Samarinda Cari Juara RT Terbaik, Persaingan Probebaya Award Semakin Ketat

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda memasuki tahap krusial dalam pencarian Rukun Tetangga (RT) terbaik, yang berhasil mengimplementasikan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) dengan optimal.

Persaingan di antara ribuan RT di kota ini semakin ketat seiring dengan semakin dekatnya ajang penghargaan Probebaya Award.

Diketahui, setiap tahunnya, Pemkot Samarinda mengalokasikan dana Rp 100 juta untuk setiap melalui Probebaya digagas Walikota Samarinda Andi Harun dan Wakil Walikota Rusmadi Wongso ini guna menjawab kebutuhan masyarakat di lingkungannya.

Sebagai bentuk apresiasi atas penggunaan dana tersebut, Pemkot Samarinda menyelenggarakan Probebaya Award untuk memberikan penghargaan kepada sejumlah RT yang dinilai berhasil menjalankan program ini sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.

Baca juga: Walikota Andi Harun Akui Probebaya Berdayakan Masyarakat Samarinda

Baca juga: Strategi Jitu Andi Harun Berdayakan Masyarakat Samarinda Lewat Probebaya, Rp100 Juta Per RT

Tim penilai, yang dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Samarinda, Arif Surochman, telah melakukan serangkaian penilaian yang ketat. Mulai dari pengecekan lapangan, wawancara dengan ketua RT, hingga verifikasi dokumen, setiap aspek pelaksanaan Probebaya diteliti dengan cermat.

"Kami memiliki parameter yang sangat spesifik dalam penilaian," ungkapnya.

Untuk memastikan objektivitas penilaian, tim penilai menggunakan instrumen penilaian yang telah disusun berdasarkan Peraturan Wali Kota Nomor 60 Tahun 2022.

Beberapa sub-indikator yang menjadi fokus penilaian antara lain transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan keberlanjutan. Pihaknya juga melihat sejauh mana program ini mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat di tingkat RT.

"Bagi RT yang berhasil meraih gelar juara akan mendapat trofi dan piagam penghargaan, pemenang juga akan mendapatkan uang pembinaan yang cukup besar serta tambahan anggaran untuk program Probebaya di tahun berikutnya," ujar Arif.

Sementara itu, terlihat bahwa banyak RT yang telah menunjukkan kinerja yang sangat baik. Beberapa RT berhasil mengelola anggaran dengan efisien, melibatkan masyarakat secara aktif, dan menciptakan program-program yang inovatif.

Salah satunya yakni di lingkungan RT 02 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang memanfaatkan dana Probebaya untuk mengembangkan sektor pertanian, khususnya dengan membuat pupuk kompos sendiri.

Sebelum adanya Probebaya, warga setempat telah mencoba bertani secara mandiri, namun hasil yang diperoleh belum optimal.

Sejak ada alokasi dana sebesar Rp 100 juta yang diberikan kepada ribuan RT di Kota Samarinda, pihaknya pun menggelar pelatihan pertanian yang menggaet Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur.

“Kami jadi tau karena ada pelatihan dari Probebaya. Sekarang sudah bertani dengan cara yang baik, kami membuat kompos dan menanam hidroponik,” ungkap Heni Nurhayati, Ketua Dasawisma RT 02 Kelurahan Gunung Pinang (30/7).

Baca juga: Pemkot Samarinda Gelar Probebaya Award, Beri Penghargaan Sejumlah RT, Penilaian hingga 23 Juli

Saat ini, Heni mengaku bahwa warga setempat mulai terbiasa membuat pupuk kompos sendiri. Tak hanya menguntungkan bagi tanaman, tetapi juga membuat ibu-ibu setempat lebih aktif dan semangat dalam berkegiatan.

"Setidaknya kami bisa menghasilkan, dan kami tetap optimis bisa mendapatkan Probebaya Award," harapnya. (*)