Elektabilitasnya Terkuat pada Pilkada Samarinda 2024, Begini Respons Andi Harun

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Nama Walikota Samarinda Andi Harun kembali mencuri perhatian publik. 

Dalam survei terbaru yang dilakukan SeMAR’T POLITICA, nama Andi Harun muncul sebagai kandidat terkuat untuk Pilkada Samarinda 2024.

Menanggapi hal itu, Andi Harun menyampaikan rasa syukurnya dengan penuh senyuman.  

"Alhamdulillah, artinya kita bersyukur, berarti ada apresiasi terhadap kinerja pemerintah kota. Sebenarnya ini juga bukan menyangkut persoalan saya sendiri, karena pembangunan kota tidak bisa dikerjakan hanya satu pihak saja," ujar Andi Harun saat ditemui TribunKaltim.co, Rabu (7/8/2024) sore.

Baca juga: Elektabilitas Andi Harun Terkuat di Pilkada Samarinda, Cek Hasil Survei Bakal Calon Wakil Walikota

Berdasarkan survei tersebut, Andi Harun mengatakan, angka survei pastinya tak begitu saja muncul.

Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dan sinergi antara semua elemen, termasuk masyarakat.

Keberhasilan tersebut akhirnya memberikan dampak positif bagi pembangunan kota Samarinda.

"Misal pengendalian banjir, uang sudah berkurang tapi banjirnya tidak berkurang, berarti ada yang salah. Dan masyarakat pasti akan menilai tidak puas. Sebab itu, kita syukuri hasilnya, karena tujuan kita memang seperti itu," tambahnya.

Dirinya menyadari bahwa masih banyak kekurangan, sehingga evaluasi pun dilakukan, terlebih di sisa-sisa masa kepemimpinannya.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Samarinda 2024, Cek 4 Cawawali Elektabilitas Tertinggi, Andi Harun Pilih Siapa?

Andi Harun pun mengaku semakin optimis bisa melanjutkan program-program pembangunan di Kota Samarinda.

"Cara membaca survei seperti ini, kita harus berterima kasih bahwa artinya kita dinilai berhasil meskipun memang banyak kurangnya. Kekurangannya ini juga yang terus-menerus kita evaluasi dan benahi bersama," pungkas Andi Harun.

Sebelumnya, Direktur Lembaga Survei SeMAR’T POLITICA Gery Mohammad Iqbal menuturkan, survei itu dilakukan pada 21-29 Juli 2024 dan menyasar seluruh warga Samarinda yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah.

Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 440 responden.

Sementara untuk margin of error ± 4,8 persen di mana setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

“Metode pengambilan data dilakukan secara wawancara tatap muka dengan responden menggunakan instrumen berupa kuesioner,” tutup Gery. (*)