Demokrat Serahkan SK Rekomendasi
Profil Isran Noor: CLBK Bacagub Pilkada Kaltim 2024 Demi Rekom Demokrat, AHY Sebut Welcome Home
Profil Isran Noor, bacagub Pilkada Kaltim 2024 yang baru saja mengamankan rekomendasi dukungan partai Demokrat. AHY sebut welcome home.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor jadi sorotan publik usai dirinya resmi mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat.
Apalagi kalau bukan dukungan untuk melenggang ke arena kontestasi politik Pilkada Kaltim 2024.
Sempat diragukan banyak pihak untuk mendapatkan dukiungan partai, Isran Noor mengejutkan publik Kaltim dengan berhasil mengamankan rekomendasi partai Demokrat di Pilkada Kaltim 2024.
Ya, Isran Noor dan Hadi Mulyadi menerima Surat Keputusan (SK) rekomendasi dari DPP Partai Demokrat, Kamis (8/8/2024) malam.
Dalam penyerahan SK rekomendasi partai Demokrat, hal mengejutkan lainnya terungkap, bahwa Isran Noor CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) alias kembali menjadi kader partai besutan SBY.
Diketahui, Isran Noor pernah jadi Ketua Partai Demokrat Kalimantan Timur periode 2011-2014.
Berikut profil Isran Noor, bacagub Pilkada Kaltim 2024 yang baru saja mengamankan rekomendasi dukungan partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengatakan welcome home untuk kembalinya Isran Noor ke pelukan Demokrat.
Baca juga: Usai Mendapat SK DPP Partai Demokrat, Isran Noor: Masyarakat Kaltim Sudah Memulai Menuju Kemenangan
Sebagai informasi, partai yang dipimpin AHY menyerahkan dukungan resminya kepada paslon Isran Noor – Hadi Mulyadi bersama 7 Kepala Daerah dari Provinsi lainnya.
Isran Noor usai menerima SK rekomendasi dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut dalam sambutannya berterima kasih atas dukungan yang diberikan.
“Saya bersama calon Wakil Gubernur Insyaallah jadi. Berterima kasih kepada Ketum dan tolong sampaikan salam takzim saya kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Majelis tinggi Partai Demokrat, sekali lagi terima kasih,” tegas Isran Noor dalam sambutannya.
Baca juga: Serahkan SK Rekomendasi Demokrat ke Isran Noor–Hadi Mulyadi, AHY: Welcome Home
Dalam kesempatan ini juga, Isran Noor yang kini resmi menjadi kader demokrat juga siap memenangkan kontestasi Pilkada Kaltim bulan November 2024 mendatang.
“Masyarakat Kalimantan Timur sudah memulai menuju kemenangan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Isran Noor menerima SK dukungan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama 7 Kepala Daerah dari Provinsi lainnya.
Dalam kesempatan ini juga, AHY mengumumkan bahwa Isran Noor kembali menjadi kader Partai Demokrat.
“Dan spesial juga cerita di sini, bahwa bapak Isran Noor yang sempat melanglang buana, sudah kembali menjadi kader Partai Demokrat, sehingga ini menjadi welcome home, sebuah penyampaian kembali, selamat berjuang bersama Partai Demokrat,” ungkap AHY dalam sambutannya.
Ia pun berharap, Isran Noor yang pernah berada di Partai Demokrat, bisa memperjuangkan visi–misi partai.
Terlebih jika terpilih kembali bersama Hadi Mulyadi, ikut sama–sama mengawal program dan kebijakan pembangunan pemerintah agar pro rakyat, mengangkat masyarakat makin baik hidupnya, termasuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial.
“Sekali lagi selamat dan sukses, mudah–mudahan membawa keberkahan bagi semua,” tegas AHY. (*)
Profil Isran Noor
Sosok Isran Noor telah malang melintang di kancah politik Kaltim maupun nasional.
Kepiawaiannya eks Bupati Kutim dan Gubernur Kaltim dalam dunia politik tak perlu diragukan.
Relasi kuat dengan para elite politikus nasional juga bukan menjadi rahasia umum.
Kabarnya Isran Noor menolak tawaran menteri Prabowo.
Eks Gubernur Kaltim, Isran Noor lebih memilih maju di Pilkada Kaltim 2024.
Baca juga: Hadi Mulyadi bagi Isran Noor Bagai Emas, Sumber Kekuatan yang tak Mungkin Dilepas di Pilgub Kaltim
Sosok Isran Noor merupakan Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023.
Ia lahir di Sangkulirang, Kutai Timur, pada 20 September 1957.
Saat ini Isran Noor berusia 66 tahun.
Ia memiliki sederetan riwayat organisasi, pendidikan, dan pekerjaan.
Sebelum menjadi Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur.
Isran Noor mulanya menjadi Wakil Bupati Kutai Timur dengan Awang Faroek sebagai bupatinya.
Kemudian Isran Noor menjadi Bupati Kutai Timur periode 2009-2011 menggantikan Awang Faroek Ishak yang terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008–2013.
Ia pun kembali terpilih menjadi Bupati Kutai Timur usai mendaftar menjadi kandidat calon bupati Kutai Timur, berpasangan dengan calon wakil bupati Ardiansyah.
Isran Noor menjadi Bupati Kutai Timur untuk periode 2011-2015.
Ia resmi berhenti menjabat sebagai Bupati Kutai Timur pada 30 Maret 2015.
Puncak kariernya, Isran Noor berhasil terpilih menjadi Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023.
Ia menikah dengan Norbaiti dan dikaruniai 3 orang anak.
Sang istri Gubernur Isran Noor meninggal dunia pada Rabu 24 Mei 2023 malam.
Norbaiti Isran Noor wafat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta.
Istri Gubernur Kaltim, Isran Noor itu diketahui mengidap penyakit kanker.
Baca juga: Alasan Pengamat Sebut Isran Noor-Hadi Mulyadi Menang 10 Langkah di Pilgub Kaltim 2024
1. Nama Lengkap : Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si
2. Tempat Lahir : Sangkulirang, Kab. Kutai Timur
Tanggal Lahir : 20 September 1957
3. Jabatan : Gubernur Kalimantan Timur
4. Jenis Kelamin : Pria
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Cerai Mati
7. Alamat :
Rumah
Jl. Adipura No. 21 Kel. Karang Asam Ulu Kec. Sungai Kunjang
Kota Samarinda - Kalimantan Timur
KETERANGAN KELUARGA
1. Istri
Nama : Norbaiti Almh
Tgl Menikah : 15 Maret 1991
2. Anak
a. Nama : M. Rahman Isran (Rais)
JK : Laki-laki
b. Nama : Siti Rahmawati Isran (Rahmi)
JK : Perempuan
c. Nama : Siti Annisa (Icha)
JK: Perempuan
PENDIDIKAN
1. SDN 1 Sangkulirang : 1970
2. SMP JPS Sangkulirang : 1973
3. SMA 1 Samarinda : 1976
4. Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Mulawarman: 1986
5. Komunikasi Pembangunan Universitas Dr. Soetomo Surabaya: 2002
6. Administrasi Pemerintahan Universitas Padjajaran Bandung: 2014
PENGALAMAN ORGANISASI
- Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Pertanian UNMUL tahun 1978-1979.
- Anggota Pengurus Badan Koordinasi Kemahasiskwaan (BKK) UNMUL Tahun 1979-1980.
- Anggota Pengurus KOSGORO Propinsi Kalimantan Timur Tahun 1991-1992.
- Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Propinsi Kalimantan Timur Tahun 1986-2000.
- Sekretaris Harian Brunei-Indonesia-Malaysia-The Philipine East Asean Growhte Area (BIMP-EAGA) Tahun 1996-2000.
- Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se- Indonesia (ICMI) Daerah Wilayah Kaltim.
- Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2009-2011.
- Ketua Partai Demokrat Propinsi Kalimantan Timur Tahun 2011-2014.
- Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 20112015.
- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPW PERHIPTANI) Propinsi Kalimantan Timur masa bakti 2011-2016.
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPP PERHIPTANI) masa bakti 2011-2016.
- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPW PERHIPTANI) Propinsi Kalimantan Timur masa bakti 2016-2021.
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPP PERHIPTANI) masa bakti 2016-2021.
RIWAYAT PEKERJAAN
- PNS Pemprov Kaltim (1981-1985)
- Kepala Bidang Usaha Pertanian Pemprov Kaltim (1996–2000)
- Asisten Ekbang Setdakab Kutai Timur (2001–2004)
- Wakil Bupati Kutai Timur (2006–2008)
- Bupati Kutai Timur (2009–2011)
- Bupati Kutai Timur (2011–2015)
- Gubernur Kaltim (2018-2023)
Isran Noor Tolak Tawaran Prabowo
Tak hanya Khofifah, rupanya mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor juga menolak tawaran masuk kabinet dari Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Khofifah mengungkapkan dirinya mendapat tawaran menjadi Menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Kini, Isran Noor mengaku mendapat tawaran serupa.
Namun, Isran Noor lebih memilih meminta dukungan Gerindra di Pilkada Kaltim 2024, dibanding menjadi Menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Isran mengaku disuruh memilih posisi Menteri yang diinginkan oleh Prabowo Subiano.
Hal ini diungkap Isran Noor setidaknya 2 kali dalam momen berbeda.

Pertama, pada Kamis 25 April 2024 lalu saat menerima surat dukungan dari Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Qura, Kota Balikpapan.
Kedua, saat ia diminta memberi sambutan ketika mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon (Gubernur) ke DPD Partai Gerindra Kaltim.
Satu bulan yang lalu, Isran Noor menerima langsung dukungan dari Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Qura.
Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan Hadi Mulyadi.
Ia mengaku melalui surat dukungan ini, ingin mengetahui benarkah masyarakat Kaltim ini masih menginginkannya menjadi Gubernur.
Dia tidak akan mungkin maju, jika tidak ada suara dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kaltim.
Menurutnya hanya menghabiskan energi dan tenaga sementara masyarakat menginginkan figur lain.
Isran Noor menyebut, ribuan suara sudah masuk ke Sekretariat Pemenangan Isran-Hadi.
"Menjadi Gubernur itu tanggung jawab, karena itu amanah dari Allah, kalau tidak sanggup maka jangan dijalankan," ungkapnya.
Baca juga: Berharap Kembali Diusung Gerindra Kaltim, Isran Noor: Rasanya Tidak Sia-Sia jika Mengusung Saya
Dalam kesempatan tersebut, Isran Noor juga sempat mengakui, kemenangan Ketua Umum yang juga Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih membuatnya berkesempatan menjadi salah satu orang yang masuk dalam Kabinet.
Kemungkinan besar dirinya ditawari atau menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto juga amat besar.
Tetapi Isran Noor mengungkapkan akan kembali mengabdi untuk Bumi Etam.
"Untuk jadi menteri Pak Prabowo saya mungkin bisa, bisa saja, bisa lah intinya. Tapi saya bilang sama Pak Prabowo terima kasih banyak, namun saya masih ingin mengabdi di Kaltim, tanah kelahiran saya," kata Isran Noor.
Kemudian, di momen kedua saat ke Kantor Sekretariat DPD Partai Gerindra Kaltim, Selasa (21/5/2024), Isran Noor mengungkapkan 5 tahun lalu urusannya belum selesai dengan masyarakat Kaltim.
Tawaran masuk ke kabinet Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka di pemerintahan pusat ke depan kembali muncul.
Namun Isran Noor tak bergeming, memilih menuntaskan yang belum terselesaikan di Pemprov Kaltim 5 tahun lalu.
"Beberapa waktu yang lalu bertemu Presiden terpilih (Prabowo Subianto). Yang pokoknya, kesimpulannya mohon maaf Pak Presiden saya memilih jadi Gubernur lagi," kata Isran Noor.
"5 tahun lalu, belum selesai urusan saya. Maka urusan saya 5 tahun lalu belum dituntaskan, akan saya tuntaskan. Go ahead!," ujarnya.
Isran Noor juga menirukan apa yang Prabowo katakan padanya, menawari untuk membantunya di kabinet menjadi menteri.
"Pak Isran boleh pilih ini Menteri, tidak Pak Presiden, yang penting Gerindra dukung saya," imbuh Isran Noor.
Baca juga: Isran Noor–Hadi Mulyadi Ingin Ulang Kemenangan Pilkada Kaltim 2018
Namun demikian, saat doorstop bersama Tribunkaltim.co, ditanya terkait pertemuannya bersama Prabowo di Jakarta, ia tertawa sembari menjawab singkat.
"Apa itu? Ngomongin apa ya? hehehe," singkatnya.
Memang, dari informasi orang terdekat dan kolega Isran Noor, figur mantan Bupati Kutai Timur ini bertemu di Jakarta dengan Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, kedekatan keduanya, Prabowo dan Isran Noor juga terjalin cukup lama, bahkan tahun 2006 saat akan dilantik Wakil Bupati Kutai Timur bersama Bupati terpilih saat itu Awang Faroek Ishak, Pemimpin Partai Gerindra tersebut hadir.
Apalagi, 5 tahun lalu pada Pilkada Kaltim 2018, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan mandat ke Isran Noor SK partai ini yang mengusung ia bersama Hadi Mulyadi.
Bukti kedekatan dan persahabatan Prabowo dan Isran, Partai Gerindra mendorong mantan Bupati Kutim tersebut maju di kontestasi Pilgub Kaltim 2018 medatang.
Tentu saja Pilkada 2024 masih dinamis, dan Partai Gerindra belum menentukan siapa yang diberi mandat.
Meski pada Rakorda DPD Partai Gerindra Kaltim nama Isran Noor masuk dalam usulan untuk dibawa ke DPP, bersama Rudy Mas'ud dan dua kader internal yakni Seno Aji serta Makmur HAPK.
Patut ditunggu, siapa yang akan mendapat SK dari Ketua DPP Partai Gerindra yang juga Presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto.
Analisis Pengamat Politik
Jauh–jauh hari, Pengamat Politik Kaltim yang juga Akademisi dari Universitas Mulawarman, Budiman Chosiah sudah mengatakan bahwa kedekatan antara Prabowo Subianto dan Isran Noor memberi kesan membuka kemungkinan menjadikannya menteri dalam kabinet.
Tetapi memang isu yang berkembang, Isran Noor memilih tetap menjadi Gubernur dan meminta dukungan Partai Gerindra.
Jika isu ini benar adanya, maka Isran Noor kemungkinan besar diusung Partai Gerindra, dan tinggal menggandeng satu partai lagi untuk sampai pada ambang batas syarat pencalonan karena memiliki 10 kursi di parlemen Kaltim.
Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016, parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 20 persen dari jumlah kursi DPRD, atau 25 persen akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu DPRD untuk bisa mengusung kandidat di Pilkada.
Artinya, untuk bisa mengusung calon gubernur parpol atau gabungan parpol minimal harus 11 kursi DPRD Kaltim.
Baca juga: Akui Ditawari Prabowo Masuk Kabinet , Isran Noor: Urusan Masyarakat Kaltim Belum Tuntas
Menurut Budiman, Andi Harun bisa dikatakan satu circle (lingkaran) dengan Isran Noor.
Apalagi mantan Gubernur Kaltim periode 2018–2023 tersebut punya kedekatan sangat tinggi dengan Prabowo Subianto.
"Kalau pertarungan elite Gerindra, sudah dipastikan Isran Noor menang. Apalagi pergerakan saat kampanye Pilpres 2024, di Desa Pampang, Convention Hall dan Gor Segiri Kota Samarinda. Sangat jelas sekali meski bukan Tim Pemenangan atau Kampanye Daerah, Isran Noor ikut dalam menyatakan dukungannya pada Prabowo," ungkap Budiman.
Surat dukungan (surduk) yang telah dikumpulkan Tim Pemenangan Isran–Hadi dari 10 Kabupaten/Kota hampir mencapai 400 ribu lebih, menjadi kekuatan moral Isran–Hadi.
Meskipun batal untuk didaftarkan ke jalur perseorangan atau independen.
Menrut Budiman, politik sangat dinamis, banyak figur elektabilitas tinggi dan tidak didukung partai menjadi persoalan tersendiri.
Apalagi jika parpol berkoalisi besar, terlebih kekuatan partai di pusat memainkan peran di Pilkada.
Hal ini tentu harus dipahami para bacalon untuk sesegera mungkin melakukan komunikasi politik kepada para elite parpol.
Terlebih untuk Isran–Hadi yang kini ingin mendapat dukungan parpol seperti yang dilakukan juga oleh Mahyudin.
"Sebetulnya jalur independen kemarin memungkinkan, Isran–Hadi di Pilgub saya meyakini di jalur independen bisa didukung partai dan tidak ada masalah dengan partai atau pimpinan pusat.
Tetapi memang politik dinamis, dukungan partai juga perlu untuk menuju kontestasi serta jika terpilih, tentu untuk dukungan di parlemen, ini juga harus dilakukan Isran dan Mahyudin untuk benar–benar bisa maju di Pilkada 2024," tandas Budiman. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.