Liga Italia
Analisa Taktik Paulo Fonseca di AC Milan, Pendekatan Berbeda Pada Set Piece dan Lemparan ke Dalam
Pelatih baru AC Milan, Paulo Fonseca membawa pendekatan yang berbeda untuk memanfaatkan berbagai situasi.
TRIBUNKALTIM.CO - Pelatih baru AC Milan, Paulo Fonseca membawa pendekatan yang berbeda untuk memanfaatkan berbagai situasi.
Paulo Fonseca butuh waktu untuk mematangkan strateginya di AC Milan.
Laga pramusim pun dimanfaatkannya untuk memastikan AC Milan punya pakem yang tepat guna menghadapi musim 2024-2025.
Selain taktik formasi, Paulo Fonseca juga menekankan anak asuhnya untuk benar-benar memanfaatkan bola mati, baik tendangan bebas maupun lemparan ke dalam.
Baca juga: Pergeseran Posisi Christian Pulisic Membuka Jalan Kepindahan Federico Chiesa ke AC Milan
Baca juga: Update AC Milan: Sergio Rico, Pelapis dan Pesaing Sepadan Bagi Mike Maignan
Hasilnya pun cukup positif bagi AC Milan, di mana Rafael Leao mampu memenangkan laga pramusim melawan Real Madrid dan Manchester City.
Pada Euro 2020, Roberto Mancini dan stafnya menggunakan jasa Gianni Vio, seorang spesialis bola mati, untuk membantu dalam situasi tendangan sudut.
Pada akhirnya, strategi ini terbukti berhasil, sebagaimana dibuktikan dengan gol penyeimbang untuk Italia melawan Inggris di final, yang dicetak dari tendangan sudut.
Patut dicatat juga bahwa Vio pernah bekerja sama dengan Inzaghi di AC Milan pada musim 2014-15.
Baca juga: Jadwal Sidang Pengadilan Arbitrase CAS, Asa Terakhir Maarten Paes Perkuat Timnas Indonesia
Dia kemudian dipekerjakan oleh tim nasional Amerika Serikat untuk Copa America, di mana Christian Pulisic menyoroti keefektifan pendekatannya setelah tendangan sudut yang berbuah gol.
FC Midtjylland pernah mengalami musim di mana 30 persen gol mereka berasal dari lemparan ke dalam karena mereka merekrut seorang spesialis untuk peran tersebut.
Grup kepemilikan yang sama juga memiliki Brentford, yang telah menerapkan strategi serupa di Premier League.
Kemudian, ada dua aspek bagi AC Milan untuk mendapatkan strategi bertahan dan menyerang mereka.
Baca juga: Morata Janji akan Lari Seperti Anjing di Tim Fonseca, Targetkan Bintang 2 Scudetto untuk AC Milan
Contoh pertama menunjukkan tim yang sedang mempertahankan sepak pojok, sementara contoh kedua menggambarkan pendekatan mereka terhadap lemparan ke dalam.
Terkait sepak pojok, terlihat jelas bahwa AC Milan menggunakan strategi yang beragam, menggabungkan taktik zonal dan man-marking untuk mempertahankannya.
Terlepas dari upaya Real Madrid untuk menggunakan umpan-umpan, strategi AC Milan terbukti efektif pada laga tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.