Kabar Artis
Raffi Ahmad Curhat ke Dokter Aisah Dahlan, Khawatir Rafathar Sudah Kenal dengan Obat Terlarang
Dalam podcast terbaru Rans Entertainment, Raffi Ahmad curhat ke dr Aisah Dahlan terkait kekhawatirannya kepada sang buah hati Rafathar
Penulis: Nisa Zakiyah | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Dalam podcast terbaru Rans Entertainment, Raffi Ahmad curhat ke dr Aisah Dahlan terkait kekhawatirannya kepada sang buah hati Rafathar yang sudah mulai tumbuh dewasa.
Seperti diketahui, Aisah Dahlan merupakan seorang dokter, pendakwah sekaligus influencer yang kerap memberikan pengetahuan terkait parenting dan kehidupan berkeluarga.
Dokter Aisyah Dahlan juga sering hadir dalam beberapa podcast dan membagikan pengetahuannya yang sangat berharga dan selalu ditunggu oleh netizen.
Baru-baru ini dalam podcast terbaru Raffi Ahmad, dr Aisah Dahlan membeberkan beberapa tantangan yang dihadapi orang tua zaman sekarang.
"Aku sudah sering lihat podcastnya bu dokter nih di mana-mana ini banyak sekali menginspirasi dengan berbagai macam tips psikologinya orang tua dan anak terus juga tentang rumah tangga bahkan persoalan narkoba," ucap Raffi Ahmad dikutip TribunKaltim.co dari channel YouTube Rans Entertainment, Minggu (11/8/2024).
Selain itu, Raffi juga menambahkan jika zaman sebelum teknologi secanggih sekarang saja sudah riskan untuk anak-anak sudah bisa mengenal dengan yang namanya zat terlarang.
"Saya juga karena kan Rafathar ini kan meskipun dia masih SD udah mulai berkembang," lanjutnya.
Kekhawatiran Raffi bertambah usai mengetahui jika anak pertamanya itu sudah berumur 9 tahun alias duduk di bangku kelas 4 SD.
"Karena pasti dokter Aisah juga tahu zaman aku aja waktu SMA udah beredaran itu yang namanya (zat terlarang) karena waktu dulu tuh dok aku dari Bandung pindah ke Jakarta karena syuting dan lain-lain,
"Di Jakarta aku kan sendirian enggak ada orang tua, di situ ya udah, tapi kan aku berpikir lagi apalagi zaman sekarang," curhat Raffi.
Kemudian dr Aisah Dahlan mulai menjelaskan apa saja faktor yang membuat anak menjadi bermasalah.
"Memang mulanya saya sebetulnya ngurus masalah narkoba ya karena itu kan kita lihat setiap hari anak bermasalah gitu ya, ternyata pas diteliti oh faktor kontribusinya masalah pola pengasuhan itu.
Akar permasalahan bukan hanya dari anak atau orang tuanya saja, tetapi bisa jadi karena kurangnya ilmu.
"Bukan berarti orang tuanya enggak benar ya tetapi kadang-kadang ilmu bahwa ini enggak boleh ini boleh itu masih kurang," jawab praktisi neuroparenting skill tersebut.
"Kita tarik zaman dulu ya Misalnya kita keluarga muslim kan yang diharamkan khamer gitu kan dulu kan orang tua kita pikir yang namanya khamer yang minuman keras aja gitu kan padahal sebetulnya semua yang memabukkan itu khamer.
"Tapi dulu kan juga orang tua mana ngerti ya ada cimeng lah ada ketep lah ada ubas lah, kan enggak ngerti jadi mereka pun enggak belum sempat ngasih tahu ini yang enggak boleh ini bahaya ini kan gitu," jelasnya.
"Saya juga dulu pernah berurusan kan tahun 2013, awalnya juga karena ketidaktahuan," ujar Raffi.
Raffi juga sempat bercerita bagaimana pengalamannya melihat dengan mata kepala sendiri saat saudaranya pernah menggunakan salah satu dari jenis zat terlarang tersebut.
Hal ini tentu saja membuatnya semakin khawatir, "Wah dari situ tuh aku kaget, itu zamanku gimana anak-anak zaman sekarang itu aku takutin loh, sekarang kan gampang diperolehnya itu kan aduh," kata pria berumur 37 tahun tersebut.
Raffi mengungkap jika zat terlarang sekarang sudah mudah untuk didapat bahkan dalam berbagai bentuk.
Terkait hal tersebut, dr Aisah Dahlan membeberkan jika hal pertama yang harus diperkenalkan kepada anak yaitu peraturan dan edukasi terkait baik atau buruk.
"Sebetulnya gini yang penting kalau kita pola pengasuhan kan ada namanya peraturan ya, terus ada do and don't gitu ya, ini yang boleh ini yang tidak boleh, itu tuh yang harus diperkenalkan pada anak anak dari sekarang," terang dr Aisah.
"Bukan langsung misalnya ini cimeng ini misalnya cairan untuk pembersih kamar mandi, ini bahaya karena mengandung obat-obat keras, yang ini apabila kena tangan bisa tangan melepuh,
"Anak tuh harus dikasih tahu, ini obat pembunuh hama serangga, kan (serangga) ada dekat di rumah kita, nah mulai dari situ," lanjutnya.
Dr Aisah Dahlan juga mengaitkan perbedaan zaman atau generasi yang menjadi faktor lain dari perkembangan anak-anak.
"Zaman dulu lingkungan yang jadi orang tua kan jadi ke mana-mana kita ada yang larang, ada yang orang lingkungan merhatiin, kalau ada yang enggak enak dari perilaku kita berani negur, (sedangkan) lingkungan sekarang kan enggak," jelasnya.
"Sekarang karena saking banyaknya tantangan di luar rumah sehingga mereka perlu pendampingan terus arahan terus untuk mau pilih sesuatu yang memang itu bagus untuk masa depannya," lanjutnya.
Terkait hal ini, dr Aisah juga memaparkan jika ada tinjauan ilmiahnya.
"Karena memang kalau dari tinjauan ilmu, mungkin kita punya sel-sel otak sama jumlahnya ya, orang bilang jumlah sel otak itu 100 miliar, saya yang lahir tahun 60-an sekian miliar, Aa juga yang 80-an 100 miliar terus nanti nanti rombongan Rafathar dan adik-adiknya 100 miliar,
"Cuman perbedaannya adalah sel otak mereka itu sel otak bukan setangguh yang yang lalu ya, karena kan pada saat ibunya hamil kemudian pertumbuhan otak di dalam rahim ibunya pun bukan bukan seperti ibu kita yang zaman dulu yang tangguh,
"Melakukan kegiatan tangguh untuk mendapatkan sesuatu sekarang kan mudah kan mau makan aja cuman tinggal ya pencet datang, dulu kan enggak, ke pasar dulu cuci dulu sayurannya masak dulu itu mempengaruhi perkembangan sel otak ya,
"Makanya sekarang ada istilah otak anak sekarang itu otak komputer yang soft touch, kalau dulu istilahnya hard touch," terang dr Aisah.
"Waktu ibu hamil 9 bulan 10 bulan apa yang dilakukan ibu itu kan terekam di otak anak, nanti pada saat dia sudah lahir rekaman itu membuat si anak melakukannya gitu," jelasnya.
Selengkapnya tonton obrolannya di bawah ini.
(tribunkaltim.co/nis)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Tak Izinkan Al Ghazali Tanding Tinju Meski Dibayar Rp2 Miliar, Alyssa Daguise: Wajah Dia Aset |
![]() |
---|
El Rumi Kalahkan Jefri Nichol Lewat TKO 38 Detik, Pengamat Bongkar Kesalahan Fatal di Ring |
![]() |
---|
Pro Kontra Keputusan Wasit yang Bikin Jefri Nichol Kalah dari El Rumi, Denny Sumargo Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Jefri Nichol Kecewa Kalah TKO dari El Rumi, Sindir Wasit dan Sebut Pertarungan Belum Dimulai |
![]() |
---|
Ari Lasso Pamer Kemesrahan Kekasih Baru, Vitta Dessy Ikut Senang dan Sudah Move On |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.