Pilkada NTB 2024
3 Hasil Survei Pilkada NTB 2024, Terjawab Siapa Calon Gubernur dan Wakilnya yang Berpeluang Menang
Inilah deretan hasil survei Pilkada NTB 2024, terjawab siapa calon Gubernur dan wakilnya yang berpeluang menang.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah deretan hasil survei Pilkada NTB 2024, terjawab siapa calon Gubernur dan wakilnya yang berpeluang menang.
Setidaknya ada 3 lembaga yang merilis hasil survei Pilkada NTB 2024.
Lembaga tersebut di antaranya Lembaga Survei Indonesia (LSI), Polmark Research Center (PRC), hingga Indo Survey dan Strategi (ISS).
Hasil survei menyatakan dominasi elektabilias pasangan Zulkieflimansyah-Suhaili terkuat.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada NTB 2024, 3 Calon Gubernur dengan Elektabilitas Terkuat
Simak selengkapnya berikut ini.

- LSI
Hasil survei elektabilitas pertama dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dalam hasilnya, elektabilitas bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri semakin melejit.
Elektabilitas pasangan ini menempati posisi teratas dari hasil survei LSI.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, dalam simulasi 3 nama, Iqbal meraih elektabilitas 22,4 persen.
Disusul Zulkieflimansyah meraih 21,5 persen, dan terakhir Sitti Rohmi Djalilah 21 persen.
"Sementara untuk simulasi pasangan paslon Iqbal-Dinda makin mendekati elektabilitasnya Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel).
Di posisi ketiga diisi oleh pasangan Hj Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin (Rohmi-Firin)," katanya, Senin (12/8/2024).
Dijelaskan, dalam simulasi tiga pasangan dari survei yang dilakukan 16-24 Juli, elektabilitas Iqbal-Dinda sudah mencapai 24,3 persen. Posisi yang kian baik dari bulan sebelumnya.
Elektabilitas ini mendekati Zul-Uhel di angka 28,1 persen dan Rohmi-Firin ada di angka 19 persen.
"Memang belum melampaui secara statistik. Tapi betul Pak Iqbal sudah kompetitif, saat menghadapi petahana gubernur dan wakil gubernur," ujarnya.
Sementara untuk popularitasnya Zulkieflimansyah mencapai angka 78,4 persen, disusul Rohmi dengan 73,9 persen, berikutnya Suhaili dengan 48,3 persen, dan Iqbal dengan 43,5 persen.
"Pak Iqbal sebagai pendatang baru menunjukkan sebagai penantang petahana, baik petahana gubernur maupun petahana bersama pasangan masing-masing. Ini dari hasil simulasi kandidat dan pasangan, " imbuhnya.
Survey LSI yang menggunakan multistage random sampling ini mengambil 800 responden dengan margin of error 3,5 persen.
2. PRC
Hasil survey dari LSI untuk elektabilitas tiga paslon ini hampir sama seperti yang dirilis oleh Lembaga Survei Polmark Research Center (PRC).
Survei PRC menunjukkan paslon Zul-Uhel di posisi tertinggi dengan 32,3 persen, Iqbal-Dinda menyusul dengan 26,5 persen, dan Rohmi-Firin di posisi akhir dengan 20,6 persen.
Seperti diketahui, LSI adalah salah satu perintis lembaga survei politik di Indonesia pasca reformasi.
Didirikan pada 17 Desember 2003 yang saat ini dipimpin oleh Djayadi Hanan, peneliti dan pengamat politik nasional.
3. ISS
Lembaga Indo Survey dan Strategi (ISS) merilis surveinya terhadap calon gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Pilkada 2024.
Hasilnya, muncul 3 calon gubernur yang bakal jadi kandidat terkuat.
Direktur Strategi dan Operasional ISS Karyono Wibowo berpandangan Pilkada NTB 2024 masih cukup dinamis dikarenakan setiap figur atau paslon, tidak bisa mengeklaim sebagai paslon yang strong (kuat).
"Dari temuan kami, Pilgub NTB masih sangat cair, dinamis." kata Karyono lewat keterangan, Sabtu (3/8/2024).
"Pergerakan dan migrasi pemilih masih sangat bebas." lanjutnya.
"Maka, para paslon tidak boleh ada yang terlampau jumawa," ujarnya.
Menurutnya, perubahan atau migrasi pilihan itu disebabkan banyak hal.
Seperti peneterasi politik ke akar rumput, gempuran money politik, serta visi-misi.
"Kalau visi misi ini biasanya pemilih kritis," bebernya.
Peneliti Pusas Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PusDek) UIN Mataram Dr Ihsan Hamid menjelaskan, apa arti dari tingkat persentase ekektabilitas di atas.
Menurutnya pasangan Zulkieflimansyah dan Suhaili (Zul-Uhel) selaku mantan petahana saja belum mencapai elektabilitas 51 persen sehingga sangat mudah untuk dikalahkan.
Sementara pasangan Lalu Gita Ariadi dan Sukiman Azmy (GasMan) berpotensi menambah elektabilitas jelang Pilkada 2024.
"Lalu siapa yang paling potensial untuk mengalahkannya? Tentu elektabilitas yang terdekat keduanya, yaitu Gasman dengan 16,3 persen. Bahkan dengan MoE 3.7, sebenarnya Gasman dan Rohmi berada pada posisi +/- sama.
Bila 16,3 persen ditambahkan 3,7 persen, maka Gasman berada pada 20 persen , Iqbal-Dinda 15.9 persen , Zul dikurangi 3,7 menjadi 26 persen , dan Rohmi ditambah 3,7 menjadi 23,6 persen ," paparnya.
Menurutnya, dua posisi teratas selaku petahana hampir pasti bisa dikalahkan GasMan, kedua Iqbal-Dinda terlalu berat untuk bisa bersaing dengan dua paslon teratas.
"Lalu apa yang ditakuti dan ditunggu oleh GASMAN untuk tidak maju melaju? Apa maju melaju cukup hanya sampai di sini? Miq Molah yang membuat diksi ini, ayo buktikan kalau maju melaju ini tidak menjdi Malu Melaju," paparnya.
Adapun dalam simulasi 4 pasangan calon pada survei ISS, Zul-Uhel meraih 29,7 persen, Rohmi-Firin 19,9 persen, Gita-Sukiman 16,3 persen, lqbal-Dinda 12,2 persen Tidak Tahu / Tidak Menjawab 21,9 persen.
Sementara untuk simulasi 3 pasangan calon, Zul-Uhel meraih 35,7 persen, Gita-Sukiman 23,6 persen lqbal-Dinda 18,6 persen, Tidak Tahu/ Tidak Menjawab 22,1 persen.
Adapun survei tersebut memiliki 880 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of erorr) -+ 3,37 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan dengan metode wawancara pada tanggal 20-25 Juli 2024.
Profil Lalu Gita Ariadi Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat
Lalu Gita Ariadi adalah putra asli Nusa Tenggara Barat.
Ia lahir di Puyung, Jonggat, Lombok Tengah, NTB, tanggal 1 Oktober 1965.
Lulus SMP dan SMA di Mataram, Lalu Gita Ariadi kemudian merantau ke Jawa.
Ia merengkuh gelar S1 yakni Sarjana Administrasi Negara dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada 1989.
Berikutnya, Lalu Gita Ariadi berpindah ke Yogyakarta untuk melanjutkan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar Magister Administrasi Publik pada 2001.
Karier Lalu Gita Ariadi di bidang pemerintahan mulai mengalami progres pada 1993 dengan menjabat Kasubbag Pemberitaan Humas Setda Sumbawa.
Dua tahun kemudian, ia sudah berstatus sebagai aparatur Pemerintah Provinsi NTB.
Beberapa jabatan penting dalam pemerintahan Provinsi NTB pernah diemban oleh Lalu Gita Ariadi.
Jabatan terakhir Lalu Gita Ariadi sebelum ditunjuk sebagai Pj. Gubernur NTB adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB.
Ditunjuknya Lalu Gita Ariadi sebagai Pj. Gubernur NTB pun disambut gembira oleh Zulkieflimansyah alias Bang Zul.
Gubernur NTB yang purna tugas sejak 5 September 2023 ini menilai Lalu Gita Ariadi merupakan sosok yang kaya pengalaman.
"Pak Gita orang kita, orang sudah jadi birokrasi di sini. Jadi saya kira sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata Bang Zul dikutip dari Antara News.
"Pak Sekda pimpinan birokrasi kita, beliau juga jadi Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), beliau pernah jadi Komisaris ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), lengkap sudah,” imbuhnya.
Berikut ini jenjang pendidikan yang pernah ditempuh Lalu Gita Ariadi:
SDN Karang Jangkong, 1977
SMPN Mataram, 1981
SMAN Mataram, 1984
Sarjana Administrasi Negara Universitas Brawijaya Malang, 1989
Pasca Sarjana Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2001
Adapun jejak rekam karier Lalu Gita Ariadi di pemerintahan adalah sebagai berikut ini:
Kasubbag Pemberitaan Humas Setda Sumbawa 1993
Kasi Obyek dan Daya Tarik Wisata 1994 Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa
Kasubbag Program Diklat Prov. NTB 1995
Kasubdin Pemasaran Disbudpar Prov. NTB Tahun 2002
Kabag PPI Biro Humas Setda Prov. NTB
Kabag Humas Setda Provinsi NTB 2003
Sekretaris Bappeda Provinsi NTB 2007
Kadis Budpar Provinsi NTB 2008
Asisten Perekonomian & Pembangunan Setda Provinsi NTB
Kadis Penanaman Modal dan PTSP Prov NTB
Sekretaris Daerah.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Survei Pilkada NTB 2024, Lalu Muhamad Iqbal vs Zulkieflimansyah, Terjawab Elektabilitas Terkuat.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.