Pilkada Bontang 2024
Basri Rase dan Najirah Kompak Tak Percaya Survei SDI yang Unggulkan Neni Jelang Pilkada Bontang 2024
Basri Rase dan Najirah kompak tak percaya hasil survei SDI yang unggulkan Neni Moerniaeni jelang Pilkada Bontang 2024.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Basri Rase dan Najirah kompak tak percaya hasil survei Sinergi Data Indonesia (SDI), pada Rabu (14/8/2024) malam.
Survei tersebut unggulkan Neni Moerniaeni ketimbang kandidat lainnya jelang Pilkada Bontang 2024,
Ditemui di kantor DPRD Bontang, Bakal Calon Wali Kota Bontang Basri mengatakan, ia menghargai survei tersebut sebagai metode ilmiah yang jamak dilakukan jelang Pilkada untuk mengukur, tingkat keterpilihan seorang kandidat.
Namun, Basri tidak percaya hasil jajak pendapat tersebut, yang merekam peluang terpilihnya dia sebagai wali kota inkumben berpasangan dengan Chusnul Dhihin, hanya 24 persen.
Baca juga: Survei SDI Pilkada Bontang, Neni-Agus Unggul Telak dari 3 Pasangan Lainnya
Sementara Neni Moerniaeni, figur yang diusung koalisi Golkar, Gerinda dan PKS yang berpasangan dengan Agus Haris menjadi kandidat yang paling difavoritkan dengan persentase mencapai 41 persen.
"Kamu percaya hasil survei itu?, kalau saya sih nggak," kata Basri.
Ia mengklaim juga melakukan survei pada Juni lalu dan hasilnya memuaskan. "Survei juga saya tinggi. Tapi kita harus menghargai. Itu adalah strategi orang," ungkapnya.
Sama dengan Basri, bakal calon wali kota yang diusung PDIP, Gelora dan PAN Najirah juga tidak percaya dengan survei SDI itu.
Menurutnya hasil survei tidak bisa serta menjadi rujukan. Pasalnya ia punya pengalaman pada periode lalu tidak pernah diunggulkan oleh lembaga jajak pendapat.
"Dulu saya sama pak Basri saya kalah (survei) tapi menang. Ini cuman angka-angka yang real itu kan pilihan masyarakat," terangnya.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Bontang 2024, SDI: Elektabilitas Neni Ungguli Petahana Basri Rase dan Najirah
Diberitakan sebelumnya, mengacu rekaman hasil survei yang dirilis SDI, dengan metode multistage random sampling kepada 400 responden, di 3 kecamatan di Kota Bontang pada 15-19 Juli lalu, pasangan Neni-Agus diunggulkan memenangi Pilkada Bontang 2024 dengan angka 41 persen.
Direktur SDI Berkah Pattimuha, dalam keterangan persnya, di kafe White Place, Kelurahan Bontang Baru, Rabu (14/8/2024) mengatakan survei ini margin of error dipatok diangka 5 persen.
Diposisi kedua adalah pasangan Basri-Chusnul dengan 21 persen, kemudian disusul Najirah-Muhammad Aswar 3 persen dan posisi buncit ditempati Sutomo Jabir dan Abdul Kadir Tappa dengan 1 persen.
Dengan persentase yang belum atau tidak memberikan jawaban diangka 33,75 persen.
"Ini simulasi yang dilakukan jika Pilkada hari ini, dengan 4 pasang calon. Neni-Agus terekam secara data menang dengan 41 persen," kata Berkah.
Berkah menjelaskan temuan survei memperlihatkan Neni-Agus didukung dari berbagai latar belakang, dari segi usia, kelas ekonomi dan pendidikan.
Namun dari faktor tersebut, Berkah menangkap ada kecenderungan pemilih di Kota Bontang menginginkan wali kota baru.
Ini dilatari kepuasan masyarakat atas kinerja Basri Rase atau pun Najirah sebagai pasangan kepala daerah saat ini hanya 66 persen. Sementara aprooval rating dikatakan memuaskan jika menyentuh angka 75 persen.
Baca juga: PKS dan Gerindra Keluarkan SK Dukungan untuk Bapaslon Pilkada Bontang Neni-Agus Haris
"Dan terbukti, survei dengan pertanyaan wali kota baru atau lama, 42 persen memilih baru, 32,75 lama dan sisanya tidak menjawab," ungkapnya.
Disisi lain, dengan durasi Pilkada yang terhitung tersisa 3 bulan, Berkah mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk dalam hal perubahan yang sangat ekstrem.
Indikatornya, mesin politik dari masing-masing kandidat baru akan bekerja. Isu, setimen yang berkembang dalam waktu tersisa juga akan mempengaruhi.
Karena dari survei ini juga, sambung Berkah, data menunjukkan jumlah swing voters juga tinggi diangka 52 persen. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.