Ibu Kota Negara
Dampak IKN Nusantara, Rahmad Mas'ud Ingatkan Para Pendatang Budaya Tanpa Klakson di Balikpapan
Tengok dampak IKN Nusantara di Balikpapan. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud ingatkan para pendatang budaya tanpa klakson di Balikpapan, Kaltim.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Wali Kota Rahmad Mas'ud menyebut hadirnya ibu kota baru di Kalimantan Timur, sebagai bonus untuk mendukung percepatan pembangunan kota Balikpapan.
Dirinya juga mengklaim, IKN adalah sebuah modal yang dapat membangun dan menopang perekonomian Balikpapan.
Ditambah dengan prestasi-prestasi yang diraih kota Balikpapan seperti Adipura Kencana, Adiwiyata, dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, diakui Rahmad Mas'ud, Balikpapan bukan daerah penghasil, sehingga tidak memiliki hasil bumi seperti yang dimiliki kabupaten/kota tetangga.
Namun turut merasakan pembagian dana bagi hasil dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Misalnya, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mempunyai minyak, Balikpapan hanya pengeluaran minyak.
Baca juga: Info CPNS 2024 Kaltim: IKN Nusantara Buka 60 Ribu Formasi ASN 2024, Siapkan 5 Berkas Penting Ini
Di sisi lain, Balikpapan yang tidak memiliki hasil bumi batubara, lantaran memang tertuang dalam perwali Balikpapan yang dilarang mengeksplorasi batu bara.
"Tapi itu menguntungkan kita. Kota kita menjadi kota yang bersih, tingkat hunian dan filter udara dinilai menjadi yang terbaik di Indonesia," bebernya, kepada TribunKaltim.co
Demikian, Rahmad Mas'ud menekankan, ada atau tidak adanya IKN, Balikpapan akan terus berbenah untuk menjadi salah satu kota terbaik di NKRI.
"Jadi IKN ini bonus. Tapi konsep Balikpapan dari para pendiri dahulu, kita menginginkan Balikpapan untuk menjadi salah satu sentral perekonomian untuk Indonesia bagian tengah," ulasnya.
Hal ini terlihat dengan letak geografisnya yang strategis. Bertepatan di pesisir timur Kalimantan dan berhadapan langsung dengan selat Makassar.
Kondisi tersebut tentunya memiliki keunggulan signifikan dalam bisnis pelayaran. Dengan didukung jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang menguntungkan.
"Tentunya jalur ALKI II juga mempunyai peran dalam pembangunan IKN yang tak terbantahkan," tuturnya.
Baca juga: Alasan Walikota Balikpapan Rahmad Masud Tidak Ikut Upacara HUT RI di IKN Nusantara
Balikpapan juga dinobatkan sebagai kota yang nyaman dihuni, terlihat dari kultur sosial masyarakatnya heterogen.
Dengan hampir 200 paguyuban, keragaman suku, agama, ras dan budaya di Balikpapan saling menjaga toleransi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.