Pilkada Jakarta 2024
'Saya Minta Mas Sabar', Respons Cak Imin Soal Anies Baswedan Sulit Maju di Pilkada Jakarta 2024
Ketum PKB Cak Imin minta Anies Baswedan bersabar dengan dinamika politik di Pilkada Jakarta 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - PKB akhirnya resmi tinggalkan Anies di Pilkada Jakarta 2024, gabung KIM Plus dukung Ridwan Kamil.
Anies Baswedan akhirnya ditinggal semua partai yang awalnya mendukungnya maju di Pilkada Jakarta 2024.
Setelah Nasdem bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung Ridwan Kamil-Suswono, PKB pun mengambil langkah yang sama.
Sementara PKS juga diprediksi bakal gabung KIM, setelah Suswono (kader PKS) yang dipilih untuk dampingi Ridwan Kamil.
Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Mayoritas Pemilih PKB, PKS, dan Nasdem Dukung Anies Baswedan
Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bersabar dengan dinamika politik yang membuat Anies sulit maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Cak Imin, sapaan Muhaimin, dinamika politik terjadi begitu cepat sehingga PKB pun akhirnya mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono meski PKB merupakan pengusung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya setiap saat komunikasi. Memang proses politik ini begitu cepat, saya minta Mas Anies sabar,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Namun, Cak Imin tidak sempat berkomunikasi dengan Anies pada akhir-akhir ini untuk membicarakan dinamika politik Pilkada Jakarta 2024.
Ia juga mengaku tak sempat mengambil inisiatif untuk bertemu dengan pasangannya pada Pilpres 2024 lalu.
Alasannya, dinamika politik di Pilkada Jakarta berjalan begitu cepat. “Terlalu cepat, jadi saya belum sempat (komunikasi),” kata Cak Imin.
Untuk diketahui, tiga partai politik pengusung Anies pada Pilpres 2024, yakni Partai Nasdem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tidak lagi mendukung Anies pada Pilkada Jakarta.
Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan Unggul jika Head to Head dengan Ridwan Kamil
PKS beralasan, Anies terlalu lama mencari rekan koalisi untuk memberikan tiket padanya dan Sohibul Iman.
Sementara, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menganggap Pilkada Jakarta 2024 bukan menjadi momentum yang tepat untuk Anies.
Saat ini, Anies terancam tidak bisa mengikuti Pilkada DKI Jakarta karena kehabisan tiket berupa rekomendasi dari parpol.
Pasalnya, tinggal PDI-P, partai yang memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta yang tak masuk dalam KIM Plus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.