Breaking News

Ibu Kota Nusantara

Rahmad Mas'ud Ingatkan Para Pendatang Soal Budaya Tanpa Klakson di Balikpapan, Dampak IKN Nusantara

Wali Kota Rahmad Mas'ud ingatkan para pendatang budaya soal tanpa klakson di Balikpapan, Kaltim. Tengok dampak IKN Nusantara.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Wali Kota Balikpapan - Rahmad Mas'ud ingatkan para pendatang budaya soal tanpa klakson di Balikpapan, Kaltim. Tengok dampak IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Wali Kota Rahmad Mas'ud ingatkan para pendatang budaya soal tanpa klakson di Balikpapan, Kaltim.

Tengok dampak IKN Nusantara yang membuat jumlah populasi penduduk kian meningkat di Balikpapan, Kaltim.

Sebagai informasi Balikpapan juga dinobatkan sebagai kota yang nyaman dihuni.

Hal itu terlihat dari kultur sosial masyarakat Balikpapan yang heterogen.

Dengan hampir 200 paguyuban, keragaman suku, agama, ras dan budaya di Balikpapan saling menjaga toleransi.

Rahmad Mas'ud berpesan untuk menjaga keutuhan silaturahmi.

Baca juga: Nurlena Rahmad Masud Kukuhkan Pengurus Kecamatan, Kelurahan dan Pokja PAUD Kota Balikpapan

Khususnya, tidak mudah terprovokasi dan terkontaminasi oleh para pendatang. Menjaga budaya kearifan lokal yang cinta lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kultur orang Balikpapan enggak ada klakson. Nah, jangan sampai nanti orang-orang yang datang itu klakson, itu diingatkan. Itu berarti pendatang, itu budaya yang harus disampaikan juga," ulasnya.

Rahmad Mas'ud menuturkan, Balikpapan akan terus membangun untuk menjadi satu salah kota yang terbaik di NKRI.

"Namanya kita hidup ini pasti penuh kekurangan, kekurangan itu terus kita benahi sepanjang hayat dikandung badan. Kita terus berbuat, karena berbuat baik saja belum tentu dipandang baik, apalagi kalau kita enggak berbuat," pungkasnya.

Wali Kota Rahmad Mas'ud menyebut hadirnya ibu kota baru di Kalimantan Timur, sebagai bonus untuk mendukung percepatan pembangunan kota Balikpapan.

Dirinya juga mengklaim, IKN adalah sebuah modal yang dapat membangun dan menopang perekonomian Balikpapan.

Ditambah dengan prestasi-prestasi yang diraih kota Balikpapan seperti Adipura Kencana, Adiwiyata, dan lain sebagainya.

Meskipun demikian, diakui Rahmad Mas'ud, Balikpapan bukan daerah penghasil, sehingga tidak memiliki hasil bumi seperti yang dimiliki kabupaten/kota tetangga.

Namun turut merasakan pembagian dana bagi hasil dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

Misalnya, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mempunyai minyak, Balikpapan hanya pengeluaran minyak.

Baca juga: Info CPNS 2024 Kaltim: IKN Nusantara Buka 60 Ribu Formasi ASN 2024, Siapkan 5 Berkas Penting Ini

Di sisi lain, Balikpapan yang tidak memiliki hasil bumi batubara, lantaran memang tertuang dalam perwali Balikpapan yang dilarang mengeksplorasi batu bara.

"Tapi itu menguntungkan kita. Kota kita menjadi kota yang bersih, tingkat hunian dan filter udara dinilai menjadi yang terbaik di Indonesia," bebernya, kepada TribunKaltim.co

Demikian, Rahmad Mas'ud menekankan, ada atau tidak adanya IKN, Balikpapan akan terus berbenah untuk menjadi salah satu kota terbaik di NKRI.

"Jadi IKN ini bonus. Tapi konsep Balikpapan dari para pendiri dahulu, kita menginginkan Balikpapan untuk menjadi salah satu sentral perekonomian untuk Indonesia bagian tengah," ulasnya.

Hal ini terlihat dengan letak geografisnya yang strategis. Bertepatan di pesisir timur Kalimantan dan berhadapan langsung dengan selat Makassar.

Kondisi tersebut tentunya memiliki keunggulan signifikan dalam bisnis pelayaran. Dengan didukung jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang menguntungkan.

"Tentunya jalur ALKI II juga mempunyai peran dalam pembangunan IKN yang tak terbantahkan," tuturnya. (Ary Nindita)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved