Profil Mudyat Noor, Pengusaha yang jadi Bakal Calon Bupati PPU yang Pernah Ikut Pileg

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sosok Mudyat Noor, pengusaha dari Kota Samarinda turut ramaikan pencalonan kepala daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.

Ia merupakan anggota DPD Partai Nasdem Kalimantan Timur, juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltim, periode 2009-2014.

Mudyat Noor kondang di Penajam Paser Utara. Lantaran sudah cukup lama terjun ke masyarakat untuk memperkenalkan dirinya sebagai bakal calon bupati, sekaligus mensosialisasikan visi misinya, meski pada saat itu ia belum diusung oleh partai manapun.

Kini, dalam Pilkada PPU 2024 sebagai calon bupati dirinya dipasangkan dengan sosok Waris Muin, politisi Gerindra yang merupakan adik kandung Ketua DPRD Penajam Paser Utara, Raup Muin.

Baca juga: Mudyat Noor Sebut Keberlanjutan IKN Harga Mati, Berkah bagi PPU dan Kaltim

Sebelum memilih bertarung di Pilkada PPU 2024, Mudyat juga sempat ikut dalam Pemilu Legislatif (Pileg) di Penajam Paser Utara pada Februari 2024.

Hanya saja, Mudyat nyatanya belum berhasil meraih suara cukup dari masyarakat Penajam Paser Utara pada saat itu.

Mudyat tidak hanya dikenal sebagai politisi, tetapi juga sekaligus sebagai pengusaha dalam berbagai bidang, seperti kontraktor dan lainnya.

Sebelum mantap maju untuk menjadi nomor satu di Penajam Paser Utara, pria kelahiran 9 Februari 1979 itu juga pernah berebut kursi DPR RI dapil Kalimantan Timur.

Ia lahir dari keluarga pendidik. Ayahnya bernama Mahmud berprofesi sebagai guru ASN di sekolah menengah di Kota Samarinda, sedang ibunya Yatinah merupakan ibu rumah tangga, sekaligus guru mengaji di kampungnya.

Baca juga: Mudyat Noor Dapat Surat Tugas dari Hanura PPU, Diberi Waktu 30 Hari untuk Ajukan Nama Pendampingnya

Sebelum dipasangkan dengan Waris, Mudyat pernah dengan tegas menolak apabila diusung sebagai bakal calon wakil Bupati.

Tekadnya hanya ingin menjadi orang nomor satu, agar bisa dengan leluasa menciptakan regulasi yang mengarah pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Penajam Paser Utara. (*)