Berita Mahulu Terkini

Kasus Malnutrisi Anak di Mahulu, Kepala P2KB Dinkes: Pentingnya Pola Hidup Sehat dalam Keluarga

Hasil dari Analisis Kesehatan Stunting (AKS) yang dilakukan oleh timnya menunjukkan adanya masalah kesehatan serius pada anak

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Kepala Bidang P2KB Dinkes Mahulu, Rita Supraptiwiningsih, mengungkapkan pentingnya pola hidup sehat dalam keluarga. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Dinas Kesehatan Mahakam Ulu (Dinkes Mahulu), Rita Supraptiwiningsih, mengungkapkan betapa pentingnya pola hidup sehat dalam keluarga, terutama dalam menjaga kesehatan anak-anak.

Dalam penuturannya, Ia berbagi pengalaman terkait dua kasus malnutrisi yang ditemukan di Mahulu tahun lalu.

“Tahun kemarin itu kita ketemu ada dua kasus. Anak-anak ini berat badannya tidak bertambah-bertambah, dan secara kasat mata terlihat tidak sehat,” ungkapnya, Rabu (4/9/2024). 

Hasil dari Analisis Kesehatan Stunting (AKS) yang dilakukan oleh timnya menunjukkan adanya masalah kesehatan serius pada anak-anak tersebut. 

Baca juga: Peran Pengawasan Konstruksi untuk Meningkatkan Kualitas Pembangunan di Mahulu Kaltim

Temuan ini kemudian dibahas dalam rapat bersama dengan para petinggi dan tokoh masyarakat setempat.

Ia juga mengapresiasi kehadiran tokoh masyarakat dalam rapat tersebut. 

"Syukur aja mereka mau datang. Jadi, kita langsung melakukan tindakan. Kita tanyakan kepada petinggi tentang kasus ini, dan menyarankan agar anak-anak ini diperiksa oleh dokter spesialis," jelasnya.

Namun, Mahulu belum memiliki spesialis anak, sehingga anak-anak tersebut harus dirujuk ke rumah sakit di Kutai Barat (Kubar). 

Tantangan lainnya adalah keterbatasan dana untuk merujuk pasien. 

"Waktu itu kita nggak ada dana, tapi untungnya Wakil Bupati, Yohanes Avun, mau membiayai. Setelah pemeriksaan oleh spesialis, diketahui penyebabnya ternyata penyakit TBC," tambahnya.

TBC merupakan penyakit menular yang dapat menghambat pertumbuhan anak. 

Meski diberikan asupan nutrisi yang cukup, seperti susu, kondisi anak tidak akan membaik jika penyakitnya tidak diobati. 

Selain itu, Ia menyoroti pola hidup orang tua anak tersebut yang merupakan perokok, serta kondisi rumah yang kurang layak. 

“Pola hidup bapak mamanya perokok, rumahnya juga kurang bersih, ventilasinya sedikit, dan banyak gantungan baju. Kalau papa mamanya merokok, otomatis asap rokoknya kan lengket di rumah,” jelasnya.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat Mahulu tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan, terutama di dalam rumah. 

Ia berharap agar masyarakat lebih sadar akan dampak buruk dari kebiasaan merokok dan kondisi lingkungan yang tidak sehat terhadap kesehatan anak-anak. 

Pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penanganan dini oleh spesialis juga sangat diperlukan untuk mencegah kasus serupa di masa depan. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved