Mengatasi Masalah Banjir, Begini Tanggapan Pemkot Balikpapan
Seperti adanya siklus banjir besar Balikpapan 10 tahunan pada tahun 2002, tahun 2012 dan tahun 2022 Balikpapan juga mengalami banjir besar.
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Nur Pratama
4. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah Provinsi dan Pusat dalam peningkatan
saluran drainase dan bendali, diantaranya pembangunan drainase Depsos atas dan
bawah, normalisasi bendali Wonorejo yang dilaksanakan oleh SDA PUPR Provinsi
Kaltim;
5. Peningkatan peran serta masyarakat dan lembaga dalam pemeliharaan saluran
drainase, sehingga fungsi drainase menjadi maksimal diantaranya dengan kegiatan
Padat Karya, Gaban (gerakan bersih saluran) dan Karya Bhakti TNI;
6. Kegiatan normalisasi saluran baik yang dilakukan oleh UPT Drainase dan Boseem
ataupun bekerjasama dengan pihak ketiga;
7. Pembangunan pintu air dengan sistem pompa - Pompa Saluran Primer Ampal;
8. Pembangunan drainase bersamaan dengan penataan pedestrian sehingga fungsi
drainase maksimal dan penambahan estetika kota, dengan tetap mempertimbangkan
pemeliharaan drainase dengan menyediakan manhole dan tali air yang memadai.
Selama masih dalam kondisi potensi banjir pada kawasan disekitar 8 DAS dan 88 titik banjir tersebut diatas, maka Pemerintah Kota selain harus terus melakukan upaya-upaya penanggulangan banjir tersebut diatas secara konsisten dan berkelanjutan.
Tentu yang juga penting dilakukan adalah menyiagakan kegiatan taktis operasional bagi warga yang terdampak banjir, seperti memastikan kesiapsiagaan petugas dan perlengkapan evakuasi warga, menyediaan pagan saat warga mengalami gangguan beraktivitas memasak di rumah ketika banjir, serta melakukan pengaturan kemacetan lalu lintas yang terhambat di titik-titik Jalan yang banjir.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.