Pilkada Balikpapan 2024

KPU Balikpapan Wanti-wanti Pemilih Apatis Jelang Pilkada 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan gencar melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih

Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Komisioner KPU Kota Balikpapan, Suhardi memaparkan upaya peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024.TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN  – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan gencar melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih. 

Suhardi, Komisioner KPU Balikpapan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, mengungkapkan bahwa tren pemilih yang apatis atau tidak peduli masih menjadi tantangan utama menjelang Pilkada.

Suhardi menegaskan bahwa meski apatisme pemilih cukup tinggi, pihaknya terus melakukan sosialisasi sebagai langkah antisipasi. 

“Pemilih cuek ini adalah mereka yang tidak peduli dengan situasi politik saat ini. Oleh sebab itu, sosialisasi yang intensif sangat diperlukan untuk mengajak mereka terlibat dalam proses demokrasi ini,” jelasnya dalam acara sosialisasi di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Selasa (10/9).

Menurutnya, dengan dukungan anggaran yang besar dari pemerintah, KPU Balikpapan berharap dapat mendongkrak angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Sosialisasi yang dilakukan oleh KPU bertujuan mengajak masyarakat untuk tidak golput pada 27 November mendatang, memberikan suara mereka dalam menentukan masa depan kota.

“Pasangan calon memang berkampanye untuk dipilih, tetapi KPU juga berkampanye dalam arti mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka. Kami ingin memastikan masyarakat sadar bahwa suara mereka penting,” tambah Suhardi.

Baca juga: Tingkatkan Pemilih, KPU Balikpapan Gencar Sosialisasi Pilkada 2024, Gandeng Organisasi Keagamaan

Baca juga: KPU Balikpapan Verifikasi Berkas, Tiga Bapaslon Siap Bertarung pada Pilkada 2024

Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan Pilkada sangat bergantung pada tingginya partisipasi pemilih. Meski ada tiga pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada 2024, hal ini tidak akan cukup tanpa adanya sosialisasi yang masif.

Sebagai pelajaran dari Pilkada 2011-2016, yang meskipun memiliki empat pasangan calon namun hanya mencapai partisipasi 56 persen, Suhardi menekankan bahwa jumlah calon bukanlah satu-satunya faktor penentu. “Dengan adanya sosialisasi yang efektif, ditambah upaya kampanye dari pasangan calon untuk merebut hati masyarakat, kita bisa meningkatkan partisipasi suara,” ujarnya.

Selain itu, Suhardi juga menyoroti bahwa pilihan politik masyarakat sering kali dipengaruhi oleh faktor agama atau suku. Ia berharap sosialisasi yang dilakukan dapat membantu masyarakat memilih berdasarkan visi perubahan yang lebih baik untuk Kota Balikpapan, bukan sekadar faktor identitas.

Generasi Z dan milenial menjadi fokus utama KPU dalam sosialisasi, karena kelompok ini merupakan mayoritas pemilih di Balikpapan. KPU Balikpapan juga telah meluncurkan program “go to campus” dan “go to school” untuk menjangkau pemilih muda.

Baca juga: Bawaslu Pastikan KPU Balikpapan Sudah Bekerja Sesuai Prosedur Pada Tahapan Pilkada 2024

“Dengan adanya tiga pasangan calon, kami optimis partisipasi pemilih akan meningkat. Target kami adalah mencapai 70 persen partisipasi pada Pilkada tahun ini,” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved