Pilkada Jateng 2024
Terjawab Andika atau Lutfhi yang Terkuat? 2 Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jateng 2024 Terkini
Terjawab sudah Andika Perkasa atau Ahmad Lutfhi yang terkuat? 3 Hasil Survei Elektabilitas Pilkada jateng 2024 Terkini
TRIBUNKALTIM.CO - Dua lembaga survei melakukan pencatatan terhadap hasil survei elektabilitas di Pilkada Jabar 2024.
Sebagaimana diketahui, terdapat empat pasangan calon yang mendaftarkan diri ke KPU Jabar, di antaranya Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina dan Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja.
Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan diusung sejumlah partai yang diketahui tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yaitu yang terdiri dari Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kemudian partai non parlemen yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Garuda, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Ummat, Perindo, PKN, Hanura, dan Partai Buruh.
Baca juga: Sosok Cagub Terkuat Berubah Menurut Survei Pilkada Jateng 2024 Terbaru, Elektabilitas Andika Perkasa
Pasangan kedua adalah Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, yang menamai dirinya sebagai pasangan ASIH, diusung oleh tiga partai yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan NasDem.
Pasangan ketiga yang mendaftar ke KPU Jabar adalah pasangan Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mereka datang ke Kantor KPU pada Kamis malam, 29 Agustus 2024 malam.
Sementara, pasangan keempat adalah Jeje Wiradinata dan Ronald Surapradja yang diusung PDIP.
Hasil Survei Terbaru
Diketahui bersama, Ridwan Kamil memutuskan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 berpasangan dengan Suswono.
Sebelumnya, nama Ridwan Kamil mendominasi Pilkada Jabar 2024 dengan meraih elektabilitas tinggi.
Kini, nama Dedi Mulyadi muncul menjadi sosok calon Gubernur terkuat.
Hal itu tampak dari temuan survei Jawa Barat yang dirilis oleh Indo Riset pada 14-17 Agustus 2024 melalui zoom meeting.

Dalam rilis survei ini hadir Roki Arbi dari Indo Riset, kemudian Toto Izul Fatah dari LSI Denny JA, Warsito Djati dari BRIN, dan Agung Baskoro dari Trias Politica Strategis.
Indo Riset sendiri adalah anggota Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) sejak tahun 2017.
Dalam survei yang berjudul “RK OTW Jakarta, Siapa yang Unggul di Jawa Barat?” yang dirilis Senin, 19 Agustus 2024 itu menunjukkan, Dedi Mulyadi unggul dominan di Jawa Barat dan saat survei dilakukan belum ada kompetitor yang menyainginya di Pilgub Jabar 2024.
Dalam pertanyaan top of mind, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi naik sebesar 13 persen dari 21 persen ke 34 persen.
Sementara Ridwan Kamil yang sudah menyatakan tidak akan maju di Jawa Barat turun sebesar 26,2 persen dari 31,5 persen menjadi 5,3 persen .
Sementara dalam simulasi 11 nama, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi berada di angka 68,8 persen, sementara calon lain masih berada di bawah 6 persen.
Dengan situasi tersebut masih sangat berat bagi kompetitor lain untuk bersaing dengan Dedi Mulyadi.
Begitu juga dalam simulasi 5 nama, Dedi Mulyadi juga terlihat unggul dengan elektabilitas di angka 76,8 persen . Sementara calon lain masih di bawah 10 persen .
Di simulasi 5 nama ini di bawah Dedi Mulyadi ada nama Susi Pudjiastuti 8 persen , Ahmad Syaikhu 5,3 persen , Ilham Akbar Habibie 3 persen , dan Ono Surono 2,3 persen .
Temuan Indo Riset juga menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi unggul dalam simulasi dengan tiga nama dan simulasi head to head, dengan angka di atas 80 persen.
Di simulasi tiga nama ini di bawah Dedi Mulyadi ada nama Ahmad Syaikhu 6,3 persen, dan Ono Surono 4 persen.
Selain itu, dari sisi distribusi suara berdasarkan kabupaten/kota, survei ini juga menemukan bahwa dukungan terhadap Dedi Mulyadi juga unggul di semua kabupaten/kota di Jawa Barat.
Survei ini berkesimpulan bahwa terjadi peningkatan suara Dedi Mulyadi secara signifikan setelah RK tidak maju di Jawa Barat.
Dedi Mulyadi unggul pada semua simulasi elektabilitas.
Dalam simulasi lima nama, Dedi Mulyadi memiliki elektabilitas 76,8 persen.
Sementara dalam simulasi 3 atau 2 nama, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi di atas 80 persen."
"Melihat data dua kali survei, masih cukup berat bagi kandidat lain untuk menyaingi suara Dedi Mulyadi, karena tingkat elektabilitas yang terpaut jauh," kata Roki Arbi.
Dalam survei ini Indo Reset juga mencoba memasangkan Dedi Mulyadi dengan tiga nama calon wakil gubernur pendampingnya dari Partai Golkar yakni Atalia Praratya, Ade Ginanjar, dan Erwan Setiawan
Hasilnya pasangan Dedi Mulyadi-Atalia Praratya elektabilitasnya meraih 84,3 persen mengalahkan pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang meraih 8,2 persen, dan pasangan Ono Surono-Acep Adang Ruhiat yang meraih 3,8 persen.
Kemudian pasangan Dedi Mulyadi-Ade Ginanjar meraih 81,2 persen mengalahkan pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang meraih 9 persen, dan pasangan Ono Surono-Acep Adang Ruhiat yang meraih 5,2 persen.
Selanjutnya pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meraih 81,5 persen mengalahkan pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang meraih 9,3 persen, dan pasangan Ono Surono-Acep Adang Ruhiat yang meraih 4,3 persen.
Menurut Roki, populasi dalam survei ini adalah warga Jawa Barat yang telah berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Data populasi yang digunakan adalah Data Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2024.
Dalam survei ini sampel dipilih secara acak menggunakan metode multi-stage random sampling yang mempertimbangkan proporsi jumlah pemilih dan sampel pada setiap kabupaten/kota, dan proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan (50:50).
Baca juga: Tanggapi Ahmad Luthfi yang Sebut Tak Ada Lagi Kandang Banteng, Puan Yakin Jateng Masih Basis PDIP
Jumlah sample dalam survei ini sebesar 600 sample.
Mengggunakan 600 sample, margin of error (MoE) survei ini sebesar +/- 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen .
Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur oleh enumerator yang sudah dilatih.
Tabulasi survei menggunakan aplikasi sehingga survei dapat dilakukan secara cepat, dan secara parallel dilakukan call-back dan spot-check oleh koordinator provinsi.
Kendali mutu dalam survei ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari proses training enumerator, pelaporan harian menggunakan geotagging, spotcheck lapangan sebesar 10 persen oleh koordinator, serta call-back oleh tim pusat sebesar 60 persen.
Dalam kendali mutu tidak ditemukan data yang bermasalah.
Unit sampling primer (PSU) dalam survei ini adalah desa/kelurahan. Pada setiap PSU target, dipilih secara acak 5 Rukun Tetangga (RT), dan pada setiap RT target, dipilih secara acak 2 Rumah Tangga (laki-laki dan Perempuan).
Pemilihan sampel pada tingkat rumah tangga menggunakan angka acak Kish Grid. Waktu pengumpulan data 14-17 Agustus 2024.
Hasil Survei Pilkada Jabar 2024 Sebelumnya
Litbang Kompas
Litbang Kompas melakukan survei periodik di Pilkada Jabar melalui wawancara tatap muka pada tanggal 15-20 Juni 2024.
Adapun sebanyak 500 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Penelitian ini mempunyai tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Hasilnya sebagai berikut:
1. Ridwan Kamil: 36,6 persen
2. Dedi Mulyadi: 12,2 persen
3. Bima Arya: 1,6 persen
4. Atalia Praratya: 1,6 persen
5. Ahmad Syaikhu: 1,0 persen
6. Desy Ratnasari: 0,8 persen
7. Deddy Mizwar: 0,8 persen
8. Alfiansyah Komeng: 0,8 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 41,0 persen
Lainnya: 3,6 persen. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.