Ibu Kota Negara
Ancaman Gempa di IKN Nusantara di Kaltim, Ibu Kota Negara Diapit 2 Sesar, BMKG Klaim Aman Megathrust
Ancaman Gempa di IKN Nusantara di Kaltim, Ibu Kota Negara Diapit 2 Sesar, BMKG Klaim Aman Megathrust
Megathust ini akan dipicu sesar Sangkulirang yang merupakan lanjutan dari Palukoro di utara Pulau Sulawesi yang membentang sepanjang ratusan kilometer.
Sesar ini memiliki sejarah telah memicu gempa besar dan tsunami pada 14 Mei 1921.
"Kalau dihitung-hitung potensinya bisa menghasilkan gempa berkekuatan Magnitudo (M) 8,5. Itu lumayan besar juga sehingga ketika ada subduksi atau megathrust itu nendang air yang ada di atasnya, menimbulkan tsunami. Itu yang kami antisipasi di sini," jelas Rasmid.
Selain sesar di atas, terdapat juga sesar Meratus dengan panjang 100-110 kilometer, yang membentang dari utara hingga selatan, tepatnya di ujung Kabupaten Paser.
Kemudian sesar Mangkalihat yang juga panjang dengan ukuran 100 kilometer, dan sesar Tarakan sepanjang 100 kilometer.
Tak kalah penting adalah sesar purba yang membelah bumi Kalimantan dari ujung barat di Kalimantan Barat hingga Kabupaten Paser bagian utara, tepatnya Teluk Adang.
Sementara sesar Meratus yang memicu gempa M 4,7 di Kabuapten Banjar, Kalimantan Selatan pada 13 Februari 2024 di kedalaman 10 kilometer, berdasarkan catatan BMKG Balikpapan itu tidak sampai ke utara.
"Tidak sampai ke IKN. Itu tidak dirasakan ya karena bebatuan wilayah IKN keras, gelombangnya lewat dengan cepat dan amplitudonya kecil jadi tidak berdampak pada wilayah IKN," tuntas Rasmid seperti dilansir Kompas.com.
Baca juga: Viral Gempa 10 Menit Lalu Guncang Berau Kaltim Magnitudo 4.0, Info BMKG Selengkapnya
Sejarah gempa
Daryono mengatakan, pada 14 Mei 1921 terjadi gempa kuat di Kalimantan Timur mencapai skala intensitas maksimum VII MMI (kerusakan berat).
Gempa ini menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang).
"Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau," kata Daryono, Senin (16/9/2024) seperti dilansir Kompas.com.
Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat (terjadi likuifaksi).
Wilayah yang diguncang gempa ini mencapai radius 250 km.
Terjadi 10 kali guncangan-guncangan kuat yang berulang (gempa susulan).
Gempa dipicu Sesar Sangkulirang (Sangkulirang Fault Zone) ini memicu tsunami menimbulkan kerusakan parah di Sekurau.
Menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 meter.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.