Pilkada Jatim 2024

Hasil Survei Paslon Pilkada Jatim 2024 Segmen Pemilih Khofifah, Persaingan dengan Risma dan Luluk

Hasil survei Pilkada Jatim 2024, segmen pemilih Khofifah. Gambaran persaingan Khofifah dengan Risma dan Luluk di Pilkada Jatim 2024.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram kpu_jatim
PILKADA JATIM 2024 - Tiga cagub Jawa Timur di Pilkada Jatim 2024, Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini. Hasil survei Pilkada Jatim 2024, segmen pemilih Khofifah. Gambaran persaingan Khofifah dengan Risma dan Luluk di Pilkada Jatim 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Persaingan tiga calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) di Pilkada Jatim 2024 yakni Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah dipastikan bakal semakin sengit. 

Kini tahapan Pilkada Jatim 2024 segera memasuki masa kampanye, bagaimana Khofifah, Risma dan Luluk untuk bisa meraih hati masyarakat Jawa Timur akan sangat penting.

Hingga awal September 2024, sosok Khofifah yang berstatus petahana masih unggul dalam sejumlah survei Pilkada Jatim 2024, namun Risma dan Luluk akan segera memulai kampanye, bagaimana peta kekuatan di Jawa Timur akan cukup menarik disimak.

Berikut nomor urut paslon di Pilkada Jatim 2024:

Baca juga: Pendukung Luluk Teriak Fufufafa dan Harun Masiku ke Risma di Pengundian Nomor Urut Pilkada Jatim

Baca juga: Pertarungan 3 Srikandi di Pilkada Jatim 2024, Khofifah, Risma, dan Luluk Siapa Paling Kaya?

Baca juga: PKB Yakin Bisa Kalahkan Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024 Jika Berkoalisi dengan PDIP

1. Luluk Nur Hamidah-Lukman Khakim (Luluk-Lukman) nomor urut 1

2. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil) nomor urut 2

3. Tri Rismaharini-Zahru Azhar Asumta Gus Hans (Risma-Gus Hans) nomor urut 3

Khofifah Masih Unggul

Dari survei Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center (KIC) di awal September 2024, Khofifah sebagai calon petahana unggul di segmen pemilih tech enthusiasts & gadget lovers serta travel & adventure lovers. 

Survei terbaru Pilkada 2024 dari KIC ini digelar dalam periode 4-9 September 2024.

Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior.

Segmentasi pemilih dipilah berdasarkan pola perilaku pemilih dalam penggunaan telekomunikasi.

Tiga Pasangan calon saat menunjukkan nomor urut pasangan calon yang telah didapat dalam pengundian nomor urut Pilgub Jatim 2024.
PILKADA JATIM 2024 - Tiga pasangan calon di Pilkada Jatim 2024 menunjukkan nomor urut. Mulai dari Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Tri Rismaharini-Zahru Azhar Asumta Gus Hans. Hasil survei Pilkada Jatim 2024, segmen pemilih Khofifah. Gambaran persaingan Khofifah dengan Risma dan Luluk di Pilkada Jatim 2024.    (TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra)

Pemilahan ini membentuk 12 segmentasi yang menjadi dasar untuk menganalisis elektabilitas para pasangan calon di tiap provinsi, (sebagai catatan KIC menggelar survei di 6 provinsi di Indonesia termasuk Jawa Timur salah satunya).

Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, dalam rilisnya, Kamis (19/9/2024 ) mengatakan, survei pilkada di enam provinsi bertujuan melihat elektabilitas pasangan calon melalui analisis telco behavior.

Baca juga: PDIP Rayu PKB Barter Pilkada Jatim 2024 dengan Pilkada Jakarta 2024, Bentuk Poros Baru di 2 Provinsi

Analisis elektabilitas melalui segmentasi pemilih telco akan menjembatani strategi meraup suara melalui ranah digital.

Hal ini diperkuat dengan enam provinsi tersebut merupakan wilayah besar dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak.

Enam provinsi tersebut adalah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. 

Hasil survei Pilkada Jatim 2024 terbaru yang dirilis KIC:

  • Popularitas

- Khofifah 83 persen

- Risma 56 persen

  • Elektabilitas

- Khofifah 52 persen 

- Risma 14 persen

Dari survei KIC tidak disebutkan bagaimana dengan Luluk Nur Hamidah.

Baca juga: Terjawab Alasan Emil Dardak Tolak Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Pilkada Jatim 2024 Bareng Khofifah

Suara Pemilih Anies, Prabowo dan Ganjar

Survei Poltracking Indonesia

Dari survei Poltracking Indonesia yang dirilis, Kamis (19/9/2024). pasangan petahana Khofifah-Emil Dardak menempati puncak elektabilitas dengan angka 57,3 persen. 

Sedangkan pasangan Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 22,7 persen dan pasangan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim hanya 2,2 persen.

Hasil survei juga menyebut, ada korelasi antara pemilih pada Pilpres 2024 di Jatim dengan calon pemilih Khofifah - Emil pada Pilkada Jatim 2024 mendatang.

"Pemilih Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin cenderung memilih Khofifah-Emil.

Sementara pemilih Ganjar-Mahfud cenderung memilih Risma-Gus Hans," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR saat rilis survei, Kamis (19/9/2024). 

Pihaknya juga memotret peta sebaran pemilih berdasarkan pemilih partai politik.

Hasilnya, pemilih PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, Nasdem, PAN, PKS cenderung kepada pasangan Khofifah – Emil. 

Sedangkan pemilih PDI Perjuangan cenderung kepada pasangan Risma – Gus Hans.

"Split ticket voting terjadi di pemilih PKB.

Mereka memilih Khofifah-Emil daripada memilih Luluk-Lukman yang diusung PKB," katanya.

Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Pengambilan data lapangan dilakukan pada 4 – 10 September 2024.

Sampel pada survei ini adalah 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih.

Baca juga: Risma Digadang-gadang PDIP Jadi Bakal Cagub di Pilkada Jatim, Emil Dardak: Tidak Fokus ke Pesaing

Survei Pilkada Jatim 2024 Lainnya

Perbandingan survei Pilkada Jatim 2024 sebelumnya

1. Indopol Survey & Consulting

Sebelum resmi mendaftar di Pilkada Jatim 2024, nama Risma sudah digadang-gadang menjadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.

Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.

PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.

Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.

"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi.

Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, Pilkada Jatim 2024 memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.

Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.

Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.

Fauzin menjelaskan, terkait Pilkada Jatim 2024, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.

Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.

Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.

Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.

 Khofifah Indar Parawansa akhirnya bakal berhadapan dengan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah di Pilkada Jatim 2024. (Instagram @kpu_jatim)
Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.

"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.

Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.

Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.

"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya.

2. Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memotret bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 29,8 persen. 

Sedangkan elektabilitas Emil Elestianto Dardak sebesar 3,8 persen. 

Kemudian, strong voters (pemilih loyal) atau responden yang pasti akan memilih Khofifah jika dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Timur mencapai 31,6 persen.

Lalu, strong voters Emil Dardak 10,8 persen. 

Namun, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa masih terbuka peluang bagi kandidat lain untuk maju dan menjadi penantang kuat bagi Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024.

Menurut Yohan, masih ada 51 persen responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanyakan perihal kandidat calon Gubernur Jawa Timur. 

"Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah),” kata Yohan. 

 Apabila merujuk hasil survei, Yohan mengatakan, kandidat terkuat penantang Khofifah adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Sebab, berada di posisi kedua dengan 13,6 persen.

"Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” ujarnya.

Selain itu, strong voters dari Risma juga berada di posisi kedua dengan 19,8 persen. 

Meski responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanya apakah akan memilih politikus PDIP tersebut cukup tinggi yakni 31 persen. 

Kemudian, swing voters (pemilih bimbang) atau responden yang menjawab akan mempertimbangkan memilih dari Khofifah, Risma, dan Emil Dardak masih tinggi, yakni di atas 40 persen. 

Namun, Yohan juga mengingatkan bahwa elektabilitas tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya faktor penentu. 

Sebab, masih banyak faktor lainnya yang menentukan terkait pengusungan calon kepala daerah. 

“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” katanya.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas. 

Pengamat Singgung Persoalan Waktu

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, Risma sulit mengejar elektabilitas Khofifah.

Mengingat, Pilkada Jatim 2024 sudah di depan mata, yakni pencoblosan akan dilakukan pada 27 November 2024 mendatang.

"Kalau bicara Risma, dia dalam waktu sempit dan relatif sedikit ya susah untuk menyodok elektabilitas agar bisa memiliki lompatan tinggi menyaingi Khofifah," kata Ujang, Selasa (17/9/2024).

Bila mengacu pada hasil survei Litbang Kompas periode 20-25 Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen.

Sementara Risma memperoleh elektabilitas sebesar 13,6 persen.

Terdapat selisih sebesar 13,2 persen antara elektabilitas Khofifah dan Risma.

Ditambah lagi, wakil dari Khofifah yakni Emil Dardak terekam memiliki elektabilitas sebesar 3,8 persen.

 Tentunya hal tersebut semakin menguatkan Khofifah dalam pentas kontestasi demokrasi di Jatim.

Di samping itu, Risma dinilai akan kesulitan untuk merebut ceruk suara di Jatim dengan mengandalkan kekuatan dari partai pengusung PDIP. 

"Karena kita tahu Jawa Timur bukan basis merah atau PDIP. Lalu waktunya sempit dan kita tahu di lapangan dikuasai ibu Khofifah sebagai petahana," ujarnya.

Kondisi demikian ditambah dengan waktu masa kampanye yang relatif terbilang sebentar bagi setiap kandidat untuk bersosialisasi pada masyarakat.

Sehingga hal itu dinilai tidak cukup waktu bagi Risma untuk melampaui popularitas Khofifah di Jatim. 

Apalagi, rekam jejak Khofifah sudah terbukti bawa keberhasilan mendorong Jatim semakin maju.

Sebagai petahana, Khofifah telah berhasil menorehkan berbagai prestasi gemilang dan sangat membanggakan bagi masyarakat.

"Kalau dalam masa singkat ini sulit untuk bisa menyodok untuk bisa Risma unggul begitu," pungkasnya.

Baca juga: Jika Berkoalisi dengan PDIP Usung Marzuki-Risma, PKB Yakin Bisa Kalahkan Khofifah di Pilkada Jatim

(Kompas.com/TribunNewsmaker/TribunJatim)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di kontan.co,id, Kompas.com, TribunNewsmaker.com dengan judul Elektabilitas Pilkada Jatim 2024, Risma Dinilai Tak Bisa Kejar Khofifah, Bagaimana dengan Luluk? TribunJatim.com di artikel berjudul Elektabilitas Tak Terkejar Risma-Gus Hans, Peluang Menang Khofifah-Emil di Pilkada Jatim Kian Besar.
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved