Berita Nasional Terkini
Bursa Menteri BUMN Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Usul Diisi Profesional dan Tidak Rangkap Jabatan
Bursa menteri BUMN kabinet Prabowo-Gibran, pengamat usul diisi profesional dan tidak rangkap jabatan.
TRIBUNKALTIM.CO - Bursa menteri BUMN kabinet Prabowo-Gibran, pengamat usul diisi profesional dan tidak rangkap jabatan.
20 hari lagi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Mendekati hari pelantikan, isu nama-nama yang digadang-gadang jadi calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran pun semakin bermunculan.
Baca juga: Puan dan Said Abdullah Tanggapi soal Isu Kader PDIP Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Beberapa nama mulai bermunculan di bursa menteri (BUMN) era pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Seperti nama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani hingga Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Namun peneliti Sinergi Kawal BUMN, Willy Kurniawan mengingatkan posisi menteri BUMN seyogianya diisi orang-orang profesional yang tidak memiliki pekerjaan tambahan atau rangkap jabatan di kabinet.

"Artinya kalau menyangkut oligarki, menteri sekarang saya cenderung tidak cocok, terlalu banyak double job sudah begitu beban jaringan bisnisnya agak kental. Sehingga kita tahu bagaimana kemudian isu-isu di BUMN muncul. Ke depan bukan kita hapus, tapi kita manage dengan baik," kata Willy dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk ‘Menerawang Kabinet Ekonomi Prabowo’ di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2024).
Willy kemudian bercerita soal sosok seperti Tanri Abeng dan Rini Soemarno yang dinilainya cocok masuk dalam pemerintahan Prabowo - Gibran. Sebab keduanya adalah sosok profesional yang tak banyak diintervensi oleh oligarki atau kelompok tertentu.
Baca juga: Daftar 3 Tokoh yang Tolak Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Salah satunya Loyalis Jokowi
"Kalau ditanya figur, saya mungkin condong ke Pak Tanri sama Bu Rini. Blueprint pembentukan super holding di zaman Bu Rini sebenarnya sudah jalan. Jadi yang dilakukan oleh Pak Erick untuk cluster BUMN jadi tujuh, infrastruktur, perbankan dan seterusnya itu sudah dimulai sejak zaman Pak Tanri sebagai sebuah embrio, diteruskan ke zaman Pak Dahlan Iskan selanjutnya oleh Bu Rini," jelas dia.
Willy sendiri tak menampik segudang pengalaman yang dimiliki Rosan Roeslani.
Namun, Rosan merupakan Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, sehingga punya singgungan kepentingan.
Sementara nama Sakti Wahyu Trenggono muncul karena memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto karena pernah menjadi wakil Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Prabowo Dilantik Jadi Presiden 20 Oktober 2024, Ini Susunan Kabinet yang Mengemuka Jelang Pelantikan
Tapi Wahyu Trenggono kini tengah disorot usai dipanggil KPK Juli lalu.
Terlebih belakangan muncul isu ekspor pasir laut yang mendapat respon negatif dari nelayan seluruh Indonesia.
"Tapi isu ekspor impor pasir sekarang ini jadi semacam hantu bagi nelayan di seluruh pesisir. Walaupun belum jalan, pasirnya belum dikeruk, tapi ini nelayan sudah ribut se-Indonesia," pungkas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Usul Sosok Menteri BUMN Era Prabowo - Gibran Diisi Profesional, Bukan Punya Jabatan Rangkap
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.