Pilkada Jatim 2024
Khofifah Masih Terlalu Jauh Dijangkau Risma dan Luluk, Cek Hasil Survei Pilkada Jatim 2024 Terbaru
Khofifah Indar Parawansa masih terlalu jauh dijangkau Tri Rismaharini dan Luluk. Cek hasil survei Pilkada Jatim 2024 terbaru.
TRIBUNKALTIM.CO - Suhu politik di Jawa Timur kian memanas seiring proses Pilkada Jatim 2024 berjalan.
Tiga srikandi politik memperebutkan posisi orang nomor satu di Jawa Timur.
Dari angka-angka riset, elektoral Khofifah Indar Parawansa masih terlalu jauh dijangkau pesaingnya, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.
Cek hasil survei Pilkada Jatim 2024 terbaru dan beberapa lainnya.
Kendati pada hasil survei elektabilitas terbaru di Pilkada Jatim 2024 menunjukkan adanya pergerakan yang signifikan antara masing-masing pasangan calon (paslon).
Namun elektabilitas Khofifah Indar Parawansa masih terlampau jauh dikejar rivalnya.
Baca juga: Info Hasil Survei Pilkada Banten 2024 Terbaru, Andra Soni Kejar Popularitas dan Elektabilitas Airin
Sebagaimana diketahui, terdapat tiga pasangan calon yang bertarung di Pilkada Jatim 2024, di antaranya:
Nomor Urut 1: Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim
Nomor Urut 2: Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak
Nomor Urut 3: Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak menduduki elektabilitas teratas dibanding dua pasangan lainnya.
Berdasarkan simulasi tiga pasangan, keduanya mendapat elektabilitas mencapai 61,2 persen, mengungguli dua pasangan lainnya yakni Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
"Dalam simulasi tiga pasangan, tidak jauh berbeda. Suara Mbak Khofifah sendiri atau disimulasikan berpasangan kurang lebih 61,2 persen. Tri Rismaharini dan Gus Hans 26 persen, Mbak Luluk dan Lukmanul Khakim 2,2 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dikutip dari YouTube Indikator Politik Indonesia, Senin (30/9/2024).
Dalam survei yang sama, Khofifah dan Emil terlihat saling mendukung capaian elektabilitas.
Nama Khofifah tercatat menduduki peringkat pertama dalam sejumlah simulasi, termasuk simulasi top of mind.
Khofifah mendapatkan elektabilitas sebesar 39,3 persen, lalu disusul Risma dengan elektabilitas 17 persen, sedangkan Emil sendiri berada di urutan ketiga dengan capaian 2,2 persen.
Berkaca dari data di atas, elektabilitas Emil yang berstatus sebagai calon wakil gubernur pun lebih besar dibandingkan Luluk yang maju sebagai calon gubernur.
Adapun dalam simulasi enam nama demi terbuka yang mencantumkan nama calon gubernur dan calon wakil gubernur, Khofifah kembali mendapat peringkat pertama sebesar 52 persen.
Baca juga: 3 Hasil Survei Pilkada Jateng 2024 September dan 2 Lainnya, Duel Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi
Tri Rismaharini berada di posisi kedua dengan elektabilitas 22,8 persen, dan Emil Dardak mencapai 7,2 persen.
Sedangkan responden yang memilih golput dalam simulasi ini mencapai 0,9 persen.
"Yang menarik buat saya adalah di antara calon wakil gubernur, yang relatif sudah punya kontribusi secara elektoral yang cukup lumayan adalah Emil Dardak (dengan elektabilitas) 7,2 (persen dalam simulasi ini)," kata Burhanuddin.
"Jadi bukan hanya kekuatan elektoral Khofifah, wakilnya juga punya kontribusi cukup lumayan," ujar dia.
Survei ini digelar pada tanggal 9-14 September 2024 dengan jumlah responden mencapai 1.000 orang yang diwawancara tatap muka.
Sementara, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan dengan asumsi metode simple random sampling.
Sampel dengan 1.000 responden ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error/MOE) sekitar kurang lebih 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Pilkada Jatim 2024 Sebelumnya
1. Indopol Survey & Consulting
Sebelum resmi mendaftar di Pilkada Jatim 2024, nama Risma sudah digadang-gadang menjadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jakarta 2024, Duel Sengit Ridwan Kamil vs Pramono Anung
Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.
Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.
PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.
Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.
"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi.
Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, Pilkada Jatim 2024 memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.
Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.
Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.
Fauzin menjelaskan, terkait Pilkada Jatim 2024, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.
Baca juga: Terbaru Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jabar 2024, Terjawab dari 4 Paslon Siapa yang Terkuat
Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.
Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.
Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.
Khofifah Indar Parawansa akhirnya bakal berhadapan dengan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah di Pilkada Jatim 2024. (Instagram @kpu_jatim)
Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.
"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.
Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.
Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.
"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya.
2. Litbang Kompas
Baca juga: Hasil Survei Paslon Pilkada Jatim 2024, Sebaran Pemilih Berdasarkan Lokasi dan Usia, Cagub Terkuat
Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memotret bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 29,8 persen.
Sedangkan elektabilitas Emil Elestianto Dardak sebesar 3,8 persen.
Kemudian, strong voters (pemilih loyal) atau responden yang pasti akan memilih Khofifah jika dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Timur mencapai 31,6 persen.
Lalu, strong voters Emil Dardak 10,8 persen.
Namun, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa masih terbuka peluang bagi kandidat lain untuk maju dan menjadi penantang kuat bagi Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024.
Menurut Yohan, masih ada 51 persen responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanyakan perihal kandidat calon Gubernur Jawa Timur.
"Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah),” kata Yohan.
Apabila merujuk hasil survei, Yohan mengatakan, kandidat terkuat penantang Khofifah adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sebab, berada di posisi kedua dengan 13,6 persen.
"Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” ujarnya.
Baca juga: Elektabilitas Ridwan Kamil, Pongrekun, dan Pramono Anung di Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta
Selain itu, strong voters dari Risma juga berada di posisi kedua dengan 19,8 persen.
Meski responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanya apakah akan memilih politikus PDIP tersebut cukup tinggi yakni 31 persen.
Kemudian, swing voters (pemilih bimbang) atau responden yang menjawab akan mempertimbangkan memilih dari Khofifah, Risma, dan Emil Dardak masih tinggi, yakni di atas 40 persen.
Namun, Yohan juga mengingatkan bahwa elektabilitas tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya faktor penentu.
Sebab, masih banyak faktor lainnya yang menentukan terkait pengusungan calon kepala daerah.
“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” katanya.
Untuk diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.
Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Indikator: Elektabilitas Khofifah-Emil Teratas, Disusul Risma-Gus Hans"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.