Berita Balikpapan Terkini

Upaya Penguraian Sampah, DLH Balikpapan Gunakan Metode ITF dan MRF

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah berupaya melakukan penguraian jumlah sampah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, kapasitas maksimal sampah yang dapat ditangani DLH Kota Balikpapan per harinya bisa mencapai 400 ton.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah berupaya melakukan penguraian jumlah sampah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Yakni dengan menerapkan metode ITF (Intermediate Treatment Facility) dan MRF (Material Recovery Facility). 

ITF adalah fasilitas pengolahan sampah yang digunakan untuk mengurangi jumlah sampah sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Sedangkan MRF adalah fasilitas yang mengolah sampah baik material sampah yang telah tercampur, mau pun sudah mengalami proses pemisahan untuk dimanfaatkan kembali. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, kapasitas maksimal sampah yang dapat ditangani DLH Kota Balikpapan per harinya bisa mencapai 400 ton.

Baca juga: DLH Balikpapan Siap Kondisikan Volume Sampah dari Kedatangan Tamu Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Baca juga: Soal Tumpahan Minyak di Perairan Perumahan Atas Air, DLH Balikpapan Bakal Panggil PT KPI

Ia menambahkan, saat ini, jumlah penduduk Kota Balikpapan yang tercatat di Disdukcapil ada sekitar 738 ribu orang lebih.

"Itu rata-rata produksi sampah domestik 0,7 kg per orang, kemudian jumlah sampah domestik sekitar 500 hingga 600 ton per hari. Setelah itu, ada pengurangan melalui ITF dan MRF,” ujarnya, Sabtu (5/10/2024).

Dirman menyebut, melalui fasilitas ITF dan MRF akan mampu mengurangi sampah sekitar 100-120 ton per hari. Dengan total sampah yang masuk ke TPA Manggar rata-rata 360-400 ton per hari. 

"Jumlah rata-rata 360-400 ton per hari masih dianggap normal," tandasnya.

Dirman menjelaskan, peningkatan volume sampah di Kota Balikpapan disinyalir adanya penambahan jumlah penduduk dari sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN).

Misalnya seperti Refinery Development Master Plan (RDMP). Di mana, sebagian besar penduduk yang bekerja di proyek PSN ini adalah penduduk non-permanen.

"RDMP adalah proyek sementara, dan setelah selesai, sebagian besar penduduk non-permanen akan kembali ke kampung halaman mereka," ucap Dirman.

Baca juga: DLH Balikpapan Usulkan Penambahan Personel untuk Bersihkan Kawasan Pantai

Melalui berbagai upaya pengelolaan sampah seperti ITF, MRF, kontribusi pemulung, Bank Sampah, dan program Zero Waste, DLH Balikpapan melaporkan keberhasilannya mengurangi sampah sebanyak 100-120 ton per hari.

"Nah, ini juga bagian dari pengurangan sampah," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved