Terancam Sanksi Partai setelah Bertemu Isran Noor, Makmur HAPK: Saya Tidak Takut!

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Makmur HAPK terancam mendapat sanksi dari partainya usai bertemu calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor.

Pernyataan Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim, Seno Aji yang juga calon wakil gubernur (cawagub) yang berpasangan dengan Rudy Mas’ud, menegaskan bisa ada sanksi bagi kader partai yang mendukung paslon gubernur di luar garis yang ditentukan partai.

Namun, Makmur HAPK menanggapi santai terkait hal tersebut dan menyatakan tegak lurus dengan Partai Gerindra.

“Silakan saja, saya tidak takut, yang jelas saya tidak melakukan kesalahan,” sebutnya melalui keterangan tertulis, Senin (7/10/2024).

Makmur HAPK menceritakan kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto. 

Baca juga: Perwakilan Makmur HAPK Mengembalikan Formulir di Detik-detik Terakhir, Siapa yang Akan Didampingi?

Untuk diketahui, Makmur HAPK merupakan tokoh berpengaruh di Berau dan pernah memimpin kabupaten tersebut selama dua periode.

Ia kini merupakan kader Partai Gerindra dan terpilih menjadi anggota DPRD Kaltim pada Pemilu Legislatif 2024. 

Namun, Makmur HAPK memiliki sejarah khusus dengan keluarga Mas'ud.

Berpindah dari Partai Golkar pasca lengser dari Ketua DPRD Kaltim karena digantikan oleh Hasanuddin Mas’ud. 

Kini Partai Gerindra merupakan salah satu partai pengusung Rudy Mas’ud di Pilgub Kaltim 2024.

“Saya itu beberapa kali diundang bertemu pak Prabowo. Bahkan beliau pernah memberi saya oleh-oleh. Saya masuk Gerindra karena karena beliau, Pak Prabowo,” ungkap Makmur HAPK.

Makmur HAPK pun mempertegas soal foto dirinya dengan Isran Noor di kediaman pribadinya yang tersebar luas dan menimbulkan banyak spekulasi.

Kedatangan cagub Isran Noor ke rumahnya sekadar untuk bersilaturahmi.

“Tidak ada pembicaraan yang gimana-gimana, cuma makan lalu pulang,” tegasnya. 

Baca juga: Seno Aji, Bonifasius Belawan Geh dan Makmur HAPK, Kader Gerindra yang Daftar Bakal Calon Wagub

Lebih lanjut dijelaskan bukan kali ini saja kediamannya dikunjungi oleh tokoh politik yang berkontestasi dalam pilkada.