Berita Samarinda Terkini
Andi Harun Akui Pengelolaan Sampah di Samarinda Masih Jadi PR, Per Hari Capai 600 Ton
Andi Harun mengakui bahwa pengelolaan sampah di Samarinda masih jadi PR, per hari capai 600 ton.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengelolaan sampah di Samarinda masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.
Demikian yang disampaikan Wali Kota Samarinda petahana, Andi Harun yang sedang menjalani masa cuti kampanye Pilkada Samarinda 2024.
Dalam salah satu pernyataan terbarunya, Andi Harun menegaskan bahwa sejak awal masa kepemimpinannya hingga saat ini, masalah pengelolaan sampah di Samarinda belum menemukan solusi yang optimal.
Namun, ia menyebutkan bahwa telah ada beberapa solusi yang muncul, salah satunya adalah rencana pengembangan industri pengelolaan sampah berbasis energi.
Baca juga: Hadapi Kotak Kosong di Pilkada Samarinda 2024, Andi Harun: Demokrasi Kita Berdasarkan Hukum
Ia juga menyampaikan bahwa sebelum menjalani cuti kampanye, ada laporan dari pemerintah kota (pemkot) mengenai ketertarikan investor dari Malaysia yang berencana mengubah sampah di Samarinda menjadi sumber energi.
Tak sampai di situ saja, Samarinda juga telah disambangi oleh calon investor yang bergerak dalam pengelolaan sampah di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurutnya, ini bisa menjadi langkah maju bagi Samarinda, yang selama ini masih mengandalkan tempat pemrosesan akhir (TPA) untuk menampung sampah.
“Karena kita sebagai Kota Samarinda yang ingin maju, tidak mungkin lagi masih mengandalkan sampah dibuang di TPA. Pasti akan terus bertumpuk dan tidak ada penguraian. Karena pengolahan sampah yang benar adalah mengurangi timbunan sampah, dan jika memungkinkan, menghadirkan industri yang bisa mengubah sampah menjadi energi atau bentuk lain yang bermanfaat,” jelasnya.
Saat ini volume sampah di Samarinda diketahui mencapai sekitar 600 ton per hari.
Baca juga: Andi Harun Ajak Paslon Isran-Hadi dan Rudy-Seno tak Pasang Algaka Sembarang Tempat di Samarinda
Sebagian besar sampah tersebut diangkut ke TPA Bukit Pinang dan TPA Sambutan yang menjadi lokasi utama pembuangan sampah di kota ini.
Menurut Andi Harun, jika tidak segera ada solusi, tumpukan sampah di TPA akan terus meningkat, maka yang dapat mempengaruhi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, pengembangan industri pengelolaan sampah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi Samarinda.
"Sebab itu, kita harus mencari cara untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA dan syukur-syukur bisa mengubahnya menjadi energi atau produk lain yang lebih bermanfaat,” pungkas Andi Harun. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.