Berita Internasional Terkini
Jurnalis Terkenal Ungkap Donald Trump Diam-diam Kirim Tes Covid-19 ke Vladimir Putin Selama Pandemi
Bob Woodward, menuduh Donald Trump melakukan setidaknya tujuh panggilan telepon kepada pemimpin Rusia, Vladimir Putin
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Buku ini juga telah memperbaharui kekhawatiran bahwa Donald Trump memiliki hubungan dekat yang tidak semestinya dengan pemimpin Rusia.
Tuduhan tersebut berawal dari tahun 2016 ketika Donald Trump pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden.
Pada saat itu, ia terkenal meminta Rusia untuk membantu menemukan email yang hilang yang dihapus oleh saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dari server pribadi.
Komunitas intelijen AS menyimpulkan bahwa Moskow telah mencampuri pemilu untuk membantu Donald Trump.
Namun, investigasi yang dilakukan oleh penasihat khusus Robert Mueller tidak menemukan adanya konspirasi antara tim Trump dan Rusia.
Ketika ia berusaha untuk kembali ke Gedung Putih, Donald Trump terus membanggakan persahabatannya dengan Vladimir Putin.
Pada tahun 2022, Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, sesuatu yang dibingkai oleh Donald Trump selama masa kampanye sebagai konsekuensi dari goyahnya kepemimpinan AS di panggung dunia.
Dia telah mengklaim bahwa dia dapat mengakhiri perang di Ukraina dalam 24 jam, meskipun para pendukung Kyiv percaya bahwa kesepakatan semacam itu akan mengharuskan mereka untuk menyerahkan wilayah yang luas kepada Rusia, sesuatu yang ditolak oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Dalam debat presiden bulan lalu, Donald Trump menolak untuk mengatakan apakah ia percaya bahwa adalah kepentingan terbaik AS bagi Ukraina untuk memenangkan perang.
“Saya ingin perang berhenti. Saya ingin menyelamatkan nyawa,” katanya, dan menambahkan dengan tidak tepat bahwa jutaan orang telah tewas.
“Saya pikir ini adalah kepentingan terbaik AS untuk menyelesaikan perang ini dan menyelesaikannya.”
Dalam salah satu buku Bob Woodward, ia juga menuduh Donald Trump mengirimkan mesin tes Covid-19 kepada Vladimir Putin untuk penggunaan pribadinya ketika virus mulai menyebar pada tahun 2020.
Pemimpin Rusia itu dikatakan telah meminta Donald Trump untuk tidak memberi tahu siapa pun karena orang-orang tidak akan senang jika berita itu tersebar.
Tidak jelas kapan mesin-mesin itu dikirim, tetapi media AS sebelumnya melaporkan bahwa AS telah mengirim mesin penguji ke beberapa negara termasuk Rusia pada Mei 2020.
Kamala Harris Memanfaatkan Klaim Tersebut
Klaim tersebut dimanfaatkan oleh kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
| Daftar Universitas Terkenal Dunia yang Paling Banyak Hasilkan Miliarder dan Inovator |
|
|---|
| Deretan 10 Kota dengan Tarif Nonton Bioskop Paling Mahal di Dunia 2025 |
|
|---|
| Momen Haru Menag Nasaruddin Umar Ziarah ke Makam Paus Fransiskus, Letakkan Rosario dan Usap Pusara |
|
|---|
| Terjebak Iming-iming Gaji Besar, WNI Korban TPPO Kini Didominasi Kalangan Muda Berpendidikan |
|
|---|
| Rekam Jejak Andry Rajoelina, Presiden Madagaskar Viral Kabur Imbas Didemo Gen Z |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20241009_Vladimir-Putin-dan-Donald-Trump.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.