Timnas Indonesia

Profil Ahmed Al Kaf, Wasit Kontroversial yang Bikin Geram Indonesia saat Laga Lawan Bahrain

Fans Timnas Indonesia dibuat geram dengan keputusan wasit Ahmed Al Kaf pada laga saat melawan Bahrain pada, Kamis (10/10) malam WIB

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Kolase Tribun Kaltim
ahmed al kaf, wasit kontroversial 

TRIBUNKALTIM.CO - Fans Timnas Indonesia dibuat geram dengan keputusan wasit Ahmed Al Kaf pada laga saat melawan Bahrain pada, Kamis (10/10) malam WIB.

Wasit asal Oman itu memberikan tambahan waktu kepada Bahrain hingga mencetak gol pada menit 90+9.

Padahal tambahan waktu hanya enam menit.

Laga di Bahrain National Stadium berjalan penuh kontroversial dan berakhir dengan skor imbang 2-2.

Indonesia sempat unggul 2-1 lewat gol Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick. Namun, gol Mohammed Marhoon pada menit 90+9 membuyarkan asa Skuad Garuda meraih tiga poin. Marhoon juga yang bikin gol pertama Bahrain.

Gol kedua Bahrain dapat protes keras dari Indonesia. Sebab, Indonesia merasa waktu harusnya berakhir sebelum Bahrain bikin gol.

Keputusan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf atau Ahmed Al Kaf dalam laga Timnas Indonesia kontra Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada Kamis (10/10/2024) malam, menuai protes keras dari masyarakat Indonesia.

Baca juga: Reaksi Erick Thohir Atas Hasil Bahrain vs Timnas Indonesia Diwarnai Keputusan Kontroversial Wasit

Lantas, siapa Ahmad Al Kaf, wasit yang membuat geram Indonesia di laga Indosia vs Bahrain?

Profil Ahmed Al Kaf

Mengutip dari Kompas.com, Ahmed Al Kaf atau Ahmed Abu Bakar Said Al kaf lahir di Oman pada 6 Maret 1983.

Nama Ahmed Al Kaf sudah populer di dunia sepak bola Asia.

Al Kaf menjalani debutnya sebagai wasit ketika memimpin Liga Oman sejak 2008.

Dirinya telah terdaftar di FIFA sebagai wasit sejak 2010.

Al Kaf dikenal sebagai wasit yang mudah mengeluarkan kartu, yakni rata-rata lima kartu dalam satu pertandingan.

Berdasarkan data Transfemarkt, ia sudah memimpin sekitar 115 pertandingan. Total 346 kartu kuning ia berikan dan 10 kartu merah dari jumlah pertandingan tersebut.

Namun begitu, rekam jejak Al Kaf akrab dengan kontroversi. Ia pernah memimpin laga Al Nassr vs Al Ain pada leg kedua perempat final Lig Champions Asia 2024 dengan mengeluarkan 10 kartu.

Kontroversi Ahmed Al Kaf nyatanya sempat dirasakan oleh tim lain, salah satunya adalah kluh asal Iran, Esteghlal Tehran.

Esteghlal Tehran mengeluhkan kinerja kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf ketika laga menghadapi Pakhtakor pada 2020 lalu.

Klub tersebut langsung mengajukan protes kepada AFC, dan menyatakan kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf berdampak langsung pada hasil akhir yang diraihnya.

Baca juga: Update Ranking FIFA Timnas Indonesia usai Tertahan Imbang Bahrain, Gagal Dapat Lonjakan Poin

Rekam jejak Ahmed Al Kaf

Kontroversial Ahmed Al Kaf dalam memimpin sebuah laga terus berlanjut.

Al Kaf pernah memimpin sebuah pertandingan yang penuh dengan hujan kartu.

Laga itu adalah Al Nassr vs Al Ain di leg kedua perempat final Liga Champions Asia pada Maret 2024.

Pada pertandingan itu, Ahmed Al Kaf mengeluarkan total 10 kartu, terdiri dari sembilan kartu kuning dan satu kartu merah.

Kartu kuning yang diterima oleh pemain Al Ain antara lain, Saeed Juma, Soufiane Rahimi, Erik, Aljandro Romero, dan Mohammed Al Baloushi.

Dari kubu Al Nassr, pemain-pemain yang dihukum kartu kuning antara lain Sadio Mane, Otavio, Abdulelah Al-Amri, dan Marcelo Brozovic.

Adapun kartu merah yang dikeluarkan Al Kaf, diberikan kepada rekan setim Cristiano Ronaldo, yaitu Ayman Yahya.

Laga Al Nassr vs Al Ain berakhir dengan kekalahan Cristiano Ronaldo cs lewat drama adu penalti, 3-1.

Bukan hanya itu, rekam jejak kontroversial Al Kaf juga terjadi pada saat laga Arab Saudi vs Thailand di Piala Asia U23 2022.

Menjadi pengadil di laga tersebut, Al Kaf dinilai telah menguntungkan Arab Saudi setelah memberikan hadiah penalti kepada The Green Falcon, usai me-review melalui VAR (Video Assistant Referee).

Baca juga: Live Score Hasil Indonesia vs Bahrain Hari Ini 2024, Skor Akhir Pertandingan Timnas dan Sementara

Gol penalti Arab Saudi lantas menjadi satu-satunya gol pada laga tersebut.

Timnas Indonesia 'Dicurangi' Wasit saat Lawan Bahrain, Ini 8 Aspek Wasit Tetapkan Waktu Tambahan

Keputusan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf dalam laga Timnas Indonesia VS Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain pada Kamis (10/10/2024) malam menuai protes keras dari masyarakat Indonesia.

Bukan tanpa sebab, keputusannya memperpanjang waktu tambahan hingga 10 menit pada babak kedua dinilai sangat merugikan Timnas Indonesia.

Lebih anehnya lagi, wasit tak mengecek VAR dan langsung menghentikan pertandingan.

Sebab posisi pemain Bahrain lain saat gol terjadi sangat mungkin sudah dalam posisi offside.

Hasilnya, Timnas Indonesia yang sebelumnya unggul satu poin dari Bahrain harus puas dengan hasil imbang menjadi 2:2. 

Timnas Indonesia pun turun peringkat menjadi peringkat 5 klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (AFC).

Beragam tanggapan pun disampaikan warga Indonesia.

Bahkan mereka menyerang media sosial Ahmed Abu Bakar Al Kaf, hingga akhirnya sang wasit terpaksa menutup media sosialnya.

Satu di antara banyak warganet yang melontarkan protes, akun twitter @DexGlenniza pada Jumat (11/10/2024) mengunggah peraturan terkait tambahan waktu yang hilang dalam pertandingan.

Dalam postingannya, dirinya mengunggah delapan faktor wasit menetapkan waktu tambahan.

"Bahrain 2–2 Indonesia #TimnasDay. Injury time 6 menit. Wasit Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf (Oman) lanjut terus sampai hampir 10 menit," tulis akun @DexGlenniza pada Jumat (11/10/2024).

"'The additional time may be increased by the referee but not reduced'. Secara aturan gak salah, sih. Tapi..." tambahnya seraya membagikan aturan wasit Tetapkan waktu tambahan.

Persetujuan untuk Waktu yang Hilang dalam Pertandingan

Dalam setiap pertandingan, wasit memiliki tanggung jawab untuk mengatur waktu bermain.

Salah satu aspek penting adalah penetapan waktu tambahan untuk mengompensasi waktu yang hilang dalam setiap babak.

Waktu ini dapat hilang karena beberapa faktor, termasuk:

1. Pergantian Pemain: Setiap kali ada pergantian pemain, waktu bermain yang hilang harus diperhitungkan.
  
2. Penilaian dan Pengeluaran Pemain Cedera: Jika seorang pemain cedera dan harus dinilai atau dikeluarkan dari permainan, waktu tersebut akan dihitung sebagai waktu yang hilang.

3. Pemborosan Waktu: Tindakan yang menghambat kelancaran permainan, seperti pemborosan waktu oleh tim, juga akan mempengaruhi waktu tambahan.

4. Sanksi Disiplin: Ketika sanksi disiplin diterapkan, seperti kartu kuning atau merah, waktu yang hilang juga akan diperhitungkan.

5. Penghentian Medis: Penghentian untuk perawatan medis yang diizinkan oleh aturan kompetisi, termasuk jeda 'minum' dan 'pendinginan', akan menambah waktu yang dihitung.

6. Keterlambatan VAR: Proses pemeriksaan dan tinjauan VAR juga menyebabkan penundaan yang harus diperhitungkan.

7. Perayaan Gol: Waktu yang digunakan untuk merayakan gol juga menjadi bagian dari waktu yang hilang.

8. Alasan Lain: Keterlambatan signifikan dalam memulai kembali permainan, termasuk gangguan dari pihak luar, juga dihitung.

Pada akhir menit terakhir setiap babak, ofisial keempat akan menunjukkan waktu tambahan minimum yang telah ditentukan oleh wasit.

Meskipun wasit memiliki wewenang untuk menambah waktu tambahan tersebut, mereka tidak dapat menguranginya.

Penting untuk dicatat bahwa wasit tidak boleh mengompensasi kesalahan dalam pencatatan waktu selama babak pertama dengan mengubah durasi babak kedua.

Penegakan aturan ini memastikan integritas dan kelancaran pertandingan, memberikan kesempatan yang adil bagi semua tim.

Postingan tersebut pun ramai ditanggapi masyarakat.

Beragam komentar hingga protes keras disampaikan mereka atas tidak adilnya wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf.

PSSI Kirim Surat Protes Keras

Federasi sepakbola Indonesia, PSSI langsung mengambil langkah tegas buntut dari kepemimpinan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf yang dinilai sangat merugikan Timnas Indonesia saat menghadapi Bahrain.

Indonesia yang sudah unggul 1-2 seharusnya bisa memenangkan laga.

Pasalnya waktu tambahan enam menit sudah berlalu dan laga berakhir dengan kemenangan Indonesia.

Akan tetapi, wasit Ahmed Al Kaf justru meneruskan waktu tambahan hingga sepuluh menit.

Hingga akhirnya Bahrain bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui Mohamed Marhoon pada menit ke-90+9 atau melewati waktu tambahan 6 menit,

Lebih anehnya lagi, wasit tak mengecek VAR dan langsung menghentikan pertandingan.

Sebab posisi pemain Bahrain lain saat gol terjadi sangat mungkin sudah dalam posisi offside.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengaku geram dengan keputusan wasit.

Ia menegaskan PSSI bakal berkirim surat ke AFC terkait hal ini.

“Ya, kita kirim surat protes,” kata Arya Sinulingga, Jumat (11/10/2024).

“Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol,” tegasnya.

Usai gol kedua Bahrain diputuskan sah, para pemain, pelatih Shin Tae-yong hingga manajer Sumardji tampak melontarkan protes keras.

Bahkan, Sumardji terlihat diberikan kartu merah karena dinilai melontarkan protes yang berlebihan.

Setelah laga ini, skuad Garuda giliran bersiap melakoni laga away ke Markas China.

Pertandingan China vs Indonesia akan tersaji pada Selasa (15/10/2024). 

Petaka dan Jalannya Pertandingan

Hasil laga Bahrain vs Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (AFC)  di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain berakhir 2-2. 

Hasil imbang ini membuat tim asuhan Shin Tae-yong turun ke peringkat 5 klasemen Grup C.

Timnas Indonesia tertinggal lebih dahulu oleh gol tendangan bebas Mohamed Marhoon di menit ke 15.

Timnas Indonesia melakukan comeback brilian, setelah Ragnar Oratmangoen menyamakan kedudukan pada ujung babak pertama di masa injury time.

Kemudian giliran Rafael Struick menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol spektakuler pada menit 74.

Sampai menit ke 90 Indonesia masih unggul, dengan tambahan waktu 6 menit.

Namun hingga tambahan waktu 6 menit berlalu, wasit Ahmed Al kaf tidak juga membunyikan peluit panjang.

Kemenangan Timnas Indonesia di depan mata akhirnya buyar ketika Marhoon mencetak gol keduanya pada menit ke 9 tambahan waktu.

Dengan hasil ini, skuad Garuda gagal meraih kemenangan perdana di Grup C.

Posisi mereka turun, namun peluang Timnas lolos ke Piala Dunia 2026 masih terjaga.

Seperti diketahui hanya juara dan runner-up grup putaran 3 yang berhak melaju langsung ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada 2.

Timnas Indonesia masih harus melewati perjuangan panjang karena menyisakan 7 laga di ronde 3.

Jika hanya finis di peringkat 3 atau 4, pasukan Garuda mesti melewati ronde ke 4 WCQ Asia.

Namun, jika hanya menempati urutan 5-6 Grup C, Garuda akan gugur.

Timnas Indonesia menurunkan formasi 3-4-3 yang bisa berubah jadi 5-4-1 saat melawan Bahrain.

Shin Tae-yong menurunkan debutan baru Mees Hilgers dan penyerang Malik Risaldi.

Sementara Bahrain menggunakan pola 4-4-2.

Pada awal babak pertama, Malik Risaldi berbenturan dengan kapten Bahrain, Waleed Al Hayam.

Keduanya mengalami luka di kepala dan pelipis.

Darah mengalir dari daerah sekitar alis Malik.

Namun, sang penyerang Persebaya tetap bisa melanjutkan pertandingan.

Bahrain mampu memanfaatkan kesempatan dari tendangan bebas yang sebenarnya dari jarak tidak ideal di menit ke 15.

Mohamed Marhoon melepaskan tembakan yang membentur mistar, lalu bola masuk ke gawang dan memantul keluar.

Kiper Maarten Paes yang cuma bisa diam terpaku.

Bahrain unggul 1-0 dengan tembakan yang manis dan tidak terduga.

Bahrain tetap memberikan tekanan ke Timnas Indonesia meski sudah unggul agar Garuda tidak berkembang. 

Bahrain juga tidak ragu bermain penuh trik, dan keras cenderung kasar untuk menghentikan Timnas Indonesia.

Tembakan pemain Timnas Indonesia ke gawang Bahrain dibuat nol sepanjang babak pertama.

Timnas Indonesia beruntung memiliki Maarten Paes yang berhasil memblok tembakan keras Ali Madan di menit 41 di jarak ideal.

Pada ujung babak pertama, Timnas Indonesia bisa menyamakan kedudukan lewat Ragnar Oratmangoen.

Umpan silang di sisi kiri pertahanan Bahrain diteruskan Mees Hilgers dengan lututnya ke arah Ragnar Oratmangoen.

Dari jarak dekat, Oratmangoen menceploskan bola ke gawang Bahrain dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Bahrain sempat melepaskan tendangan bebas leat Marhoon di akhir babak pertama.

Namun tembakannya tipis di atas mistar Paes.

Babak pertama berakhir imbang 1-1.

Pada babak kedua Shin Tae-yong memasukkan Eliano Reijnders dan Rizky Ridho.

Mereka menggantikan Sandy Walsh dan Jordi Amat.

STY juga memasukkan Marselino Ferdinan menggantikan Malik Risaldi.

Peluang Indonesia terjadi di menit 74 saat Marselino meliuk-liuk melewati pemain Bahrain hingga dijatuhkan di tengah lapangan.

Namun bola menuju ke Tom Haye yang memberikannya kepada Rafael Struick, sedikit di luar kotak penalti.

Rafael Struick sedikit menggiring bola masuk ke dalam kotak penalti dan kemudian melepaskan tembakan untuk mengulang gol spektakulernya ke gawang Korea Selatan di Piala Asia U23 2024.

Tendangan lengkung Struick sukses menjebol gawang kiper Bahrain Ebrahim Lutfallah tepat di sudut.

Skor berbalik jadi 1-2, untuk keunggulan Timnas Indonesia.

Struick punya kesempatan lagi untuk mencetak gol lewat umpan Oratmangoen di menit ke 77, tetapi bisa diamankan kiper Bahrain.

Sebaliknya, Bahrain juga membuahkan peluang dengan tendangan kaki kiri Komail Al Aswad di menit 79 namun Paes mampu menangkapnya.

Bahrain berupaya mengejar ketertinggalan di akhir laga.

Mereka punya peluang ketika Witan Sulaeman melakukan pelanggaran di depan kotak penalti di menit kedua masa injury time.

Namun, tembakan Marhoon melebar.

Ketika perpanjangan waktu mencapai menit 98, sementara tambahan waktu hanya 6 menit, Bahrain mendapat tendangan sudut.

Bahrain berhasil menyamakan kedudukan, lewat Marhoon yang muncul dari belakang.

Laga berakhir dengan skor 2-2.

Timnas Indonesia nyaris menang dan gagal mendapatkan 3 poin pertama.

Susunan Pemain

Bahrain (4-4-2):

Ebrahim Lutfallah; Vincent Ani Emmanuel, Waleed Al Hayam, Amine Benaddi, Abdulla Al Khalassy; Ali Madan (Mahdi Al Humaidan 65'), Ali Haram (Sayed Dhiya 65'), Abbas Al Asfor (Abdulwahab Al Malood 76'), Moohamed Marhoon; Mahdi Abduljabbar (Husain Abdulkarim 65'), Komail Al Aswad

Timnas Indonesia (3-4-3):

Maarten Paes; Jordi Amat (Rizky Ridho 46'), Jay Idzes, Mees Hilgers; Sandy Walsh (Eliano Reijnders 46'), Ivar Jenner, Thom Haye (Nathan Tjoe-a-On 81'), Calvin Verdonk; Ragnar Oratmangoen, Malik Risaldi (Marselino Ferdinan 58'); Rafael Struick (Witan Sulaeman 89')

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved