Pilkada Jabar 2024
Hasil Survei Indikator dan Poltracking Pilkada Jabar 2024, Terjawab Elektabilitas Paslon Terkuat
Hasil survei elektabilitas terbaru di Pilkada Jabar 2024, di mana salah satu paslon unggul jauh dari kandidat lainnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Hasil survei elektabilitas terbaru di Pilkada Jabar 2024, di mana salah satu paslon unggul jauh dari kandidat lainnya.
Dari hasil survei dua lembaga survei, tercatat ada perubahan angka terhadap elektabilitas setiap pasangan calon, baik dari nomor urut 1 hingga 4.
Dua lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap elektabilitas paslon di Pilkada Jabar 2024, yakni Indikator Politik Indonesia dan Poltracking.
Sebagaimana diketahui, terdapat empat pasangan calon yang bertarung di Pilkada Jabar 2024, di antaranya:
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan Diam-diam Bertemu Pramono?
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Pilkada Sulut 2024, Elly Lasut, Kandouw dan Yulius, Siapa Kuat?
Cagub-cawagub nomor urut 1 Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina.
Lalu, pasangan nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, pasangan nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan terakhir pasangan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Lantas, siapa paslon terkuat yang saat ini unggul dari paslon lainya, berikut ulasannya:
Indikator
Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 3-12 Oktober 2024.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1200 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasilnya sebagai berikut.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 75,7 persen.
Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie: 13,8 persen.
Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina: 4,2 persen.
Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja: 2,7 persen.
Tidak tahu/tidak jawab: 3,6 persen.
Baca juga: Elektabilitas Luluk vs Khofifah vs Risma Jelang Debat Perdana, Hasil Survei Pilkada Jatim 2024
Poltracking
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, mengatakan bahwa survei untuk Pilgub Jabar dilakukan dari 8-14 September 2024.
Populasi survei merupakan warga Jawa Barat dengan jumlah responden 1.200.
Metode survei ini menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasilnya sebagai berikut.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan: 65,9 persen.
Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie: 11,8 persen.
Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina: 5,2 persen.
Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja: 2,9 persen.
Tidak tahu: 14,2 persen.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada NTT 2024 Melki vs Simon vs Yohanis, Siapa Cagub Terkuat?
Cagub-Cawagub Jawa Barat dan Partai Pengusungnya
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan
Partai Pengusung: Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Partai Prima, Perindo, Partai Ummat, Partai Buruh, Hanura, PKN, Garuda, dan Partai Gelora.
Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie
Partai Pengusung: PKS, NasDem, dan PPP
Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina
Partai Pengusung: PKB
Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja
Partai Pengusung: PDIP
Survei Pilkada Jabar 2024 Bulan September
Katadata Telco Survey oleh Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei Pilkada 2024 di sejumlah wilayah termasuk Jabar.
KIC melakukan survei Pilkada 2024 di 6 provinsi dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbanyak di Indonesia, yakni Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Banten, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Utara (Sumut).
Survei terbaru Pilkada 2024 dari KIC ini digelar dalam periode 4-9 September 2024.
Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior.
Segmentasi pemilih dipilah berdasarkan pola perilaku pemilih dalam penggunaan telekomunikasi.
Pemilahan ini membentuk 12 segmentasi yang menjadi dasar untuk menganalisis elektabilitas para pasangan calon di tiap provinsi.
Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, dalam rilisnya, Kamis (19/9/2024 ) mengatakan, survei pilkada di enam provinsi bertujuan melihat elektabilitas pasangan calon melalui analisis telco behavior.
Analisis elektabilitas melalui segmentasi pemilih telco akan menjembatani strategi meraup suara melalui ranah digital.
Hal ini diperkuat dengan enam provinsi tersebut merupakan wilayah besar dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak.
Dari survei KIC, di Pilkada Jabar 2024 nama Dedi Mulyadi unggul.
Calon Gubernur nomor urut 4 di Pilkada Jabar 2024, Dedi Mulyadi unggul di segmen pemilih finance-business oriented & consumer-focused.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada NTT 2024 Melki vs Simon vs Yohanis, Siapa Cagub Terkuat?
Hasil survei Pilkada Jabar 2024 dari KIC:
Popularitas
- Dedi Mulyadi 77 persen
- Ahmad Syaikhu 20 persen
Elektabilitas
- Dedi Mulyadi 50 persen
- Ahmad Syaikhu 3 persen
Dalam rilis survei Pilkada Jabar 2024 dari KIC tidak disebutkan hasil untuk Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata.
Lembaga Indikator Politik juga melakukan survei Pilkada Jabar 2024.
Survei Indikator Politik digelar yang dilakukan pada 2-8 September 2024 menggunakan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jumlah responden yang dlibatkan adalah sebanyak 1.200 orang dari seluruh Provinsi Jabar menggunakan metode wawancara tatap muka.
Berdasarkan hasil survei, pendukung Ridwan Kamil mengalihkan suaranya ke Dedi Mulyadi dan sebagian kecil lainnya, ke Ahmad Syaikhu.
"Dedi Mulyadi paling mendapatkan limpahan suara dari basis pendukung Ridwan Kamil.
Nama-nama lain kalau kita lihat di situ ada pergerakan Pak Syaikhu tapi juga masih sangat landai dalam simulasi ini, dari 0,7 jadi 2,2 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei virtual, Kamis (12/9/2024).
Burhanuddin menambahkan, basis pendukung Ridwan Kamil sebelumnya mendominasi pada survei Pilgub pada Juli 2024. Kini, mayoritas pendukung telah beralih ke Dedi Mulyadi.
"Dari data ini kita bisa simpulkan untuk sementara basis pemilih Ridwan Kamil yang sebelumnya mendominasi di survei di bulan Juli itu banyak yang lari ke Dedi Mulyadi, sebagian ke Ahmad Syaikhu, seperti nama lain seperti Pak Acep Adang dan Pak Jeje itu dengan segala hormat dan maaf itu belum kompetitif dalam survei awal September ini," katanya.
Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas Dedi-Erwan paling tinggi.
Kemudian Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie sebanyak 10,98 persen.
"Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan kurang lebih 77,81 persen . Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 10,98 persen , hampir 11 persen , nama yang lain berimbang antara Acep-Gitalis dan Jeje-Ronald 2,24 persen , angka berikutnya lebih tinggi sedikit antara Acep dan Gitalis," sebutnya.
Berikut hasil survei Pilkada Jabar 2024 yang digelar Indikator Politik pada 2-8 September:
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 77,81 persen
Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 10,98 persen
Acep Dadang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 2,24 persen
Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 2,24 persen
Tidak jawab/tidak tahu 6,73 persen
Baca juga: Elektabilitas Luluk vs Khofifah vs Risma Jelang Debat Perdana, Hasil Survei Pilkada Jatim 2024
Burhanuddin Muhtadi kemudian menjelaskan faktor pemilih memilih jagoannya.
Di antaranya adalah pemilih menilai calon gubernur memiliki perhatian terhadap rakyat hingga soal popularitas.
"Empat dari 10 orang Jawa Barat itu memilih calon gubernur karena faktor orangnya perhatian sama rakyat.
Tapi ada pemilih memilih calon yang ada itu karena faktor belum tahu nama yang lain, karena tingkat kedikenalan tidak berimbang,"jelasnya.
Masih di bulan September 2024, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA merilis hasil survei terbaru jelang Pilkada Jabar 2024.
Survei LSI Denny JA ini digelar 3 hingga 7 September 2024.
Peneliti LSI Denny JA, Muhammad Khatib menyebutkan menyebutkan bahwa 90,5 persen masyarakat Purwakarta memilih Dedi Mulyadi untuk menjadi Gubernur, Jawa Barat.
Ia mengatakan, hal itu diketahui setelah LSI Denny JA melakukan survei terhadap 400 orang secara acak.
Dirinya menilai bahwa Dedi Mulyadi merupakan sosok legendaris di Purwakarta.
Diketahui, Dedi Mulyadi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada NTT 2024 Melki vs Simon vs Yohanis, Siapa Cagub Terkuat?
"Karena itu wajar, jika elektabilitas Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur Jawa Barat di Purwakarta sangat fenomenal, yaitu 90,5 persen.
Sementara, tiga pasangan lainnya masih dibawah 10 persen," kata Khatib saat konfrensi pers di Prime Plaza Hotel Purwakarta, Rabu (11/9/2024).
Sedangkan untuk tiga calon gubernur lainnya sudah mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat, ia mengatakan, Ahmad Syaikhu memperoleh 5,5 persen, Acep Adang Ruhiat memperoleh 1,1 persen, Jeje Wiradinata 0,5 persen dan swing voter mencapai 2,4 persen.
"Kami melakukan pertanyaan kepada warga Purwakarta dengan pertanyaannya, apabila pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di laksanakan hari ini, maka masyarakat memilih siapa, dan hasilnya Dedi Mulyadi unggul," katanya.
Sementara untuk calon wakil gubernur yang paling didukung oleh masyarakat, Khatib menyebutkan bahwa Ilham Akbar Habibie dengan perolehan suara 26,60 persen.
Posisi kedua ditempati oleh Erwan Setiawan 19,100 persen, kemudian Gitalis Dwi Natarina memperoleh 11,80 persen dan Ronal Surapradja memperoleh 5,70 persen serta swing voter cukup tinggi dengan 36,8 persen.
Meski demikian, ia menilai bahwa bila memasuki masa tahapan kampanye, maka kemungkinan lainnya bisa saja terjadi.
"Hasil ini dimungkinkan berubah baik saat ini, ketika tahapan kampanye maupun sesaat sebelum pencoblosan.
Dan kita ketahui money politic masih cukup rentan mengubah hasil survei ini karena masyarakat menganggap wajar adanya praktik tersebut," ujar Khatib. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jawa Barat: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.