Pilkada Bogor 2024
Hasil Survei Pilkada Bogor 2024: Dedie Rachim Teratas, Bagaimana Elektabilitas Sendi Fardiansyah?
Inilah hasil survei elektabilitas Pilkada Kota Bogor 2024, Dedie Rachim masih calon Wali Kota terkuat.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil survei elektabilitas Pilkada Kota Bogor 2024, Dedie Rachim masih calon Wali Kota terkuat.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat, menetapkan nomor urut lima pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bogor dalam rapat pleno terbuka di Gedung Braja Mustika, Kelurahan Menteng, Senin malam.
Dalam rapat pleno tersebut, Ketua KPU Kota Bogor M. Habibi Zaenal Arifin menyampaikan, ditetapkan nomor urut paslon wali kota dan wakil wali kota Bogor antara lain; nomor urut 1 pasangan Sendi Fardiansyah-Melli Darsa yang diusung Partai Nasdem, Golkar, dan PSI.
Selanjutnya nomor urut 2 pasangan Atang Trisnanto-Annida Alivia yang diusung Partai PKS dan Ummat. Pada nomor urut 3 pasangan Dedie Rachim-Jenal Mutaqin yang diusung Partai PAN, Gerindra, Demokrat, Gelora, dan Perindo.
Baca juga: Elektabillitas Cagub DKI Terkuat Goyang di Survei Terbaru? Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi 2 Putaran
Kemudian di nomor urut 4 pasangan Rena Da Frina-Ahmad Teddy Risandi yang diusung partai PDIP.
Kemudian di nomor urut 5 pasangan Raendi Rayendra-Eka Maulana yang diusung Partai PKB, PPP, dan Buruh.

Belum lama ini Survei Charta Politika memperlihatkan elektabilitas calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 3, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, berada di posisi teratas.
Dari survei Charta Politika yang dilaksanakan pada 20-25 September 2024, elektabilitas Dedie-Jenal berada di posisi teratas dengan perolehan angka 39,8 persen.
“Pasangan Dedie Rachim-Jenal Mutaqin unggul di Pilkada Kota Bogor,” ujar Peneliti Charta Politika, Ardha Ranadireksa, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (9/10/2024).
Di posisi selanjutnya, ada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota bogor nomor urut 2, Atang Trisnanto- Annida Allivia dengan elektabilitas di angka 21,8 persen.
Disusul pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 1, Sendi Fardiansyah- Melli Darsa, di angka 14,0 persen.
Kemudian, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 5, Raendri Rayendra-Eka Maulana, memperoleh angka 8,5 persen.
Terakhir, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 4, Rena Da Frina- Teddy Risandi, memperoleh elektabilitas di angka 3,8 persen.
“Lalu ada TT/TJ (tidak tahu atau tidak jawab) di angka 12,3 persen,” ujarnya.
Sementara itu, pada elektabilitas calon wali kota perseorangan, Dedie Rachim unggul di posisi pertama dengan perolehan angka 39,3 persen.
Posisi kedua, Atang Trisnanto di angka 21,8 persen, kemudian disusul Sendi Fardiansyah di angka 13,5 persen.
Di posisi keempat, Raendi Rayendra memperoleh angka 9,8 persen dan terakhir Rena Da Frina di angka 4,0 persen.
Adapun survei ini digelar dengan metode multistage random sampling terhadap 400 responden yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor.
Margin of error dari survei ini di angka 4,9 persen.
Diketahui, hari pemungutan suara akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
Masyarakat Kota Bogor bisa memilih salah satu dari lima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota Bogor.
Hasil Survei LS Vinus
Berdasarkan hasil survei Pilkada Bogor 2024 tebaru yang dirilis Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus) diketahui siapa terkuat maupun kurang populer.
Adapun survei ini dilakukan mulai tanggal 4-8 September 2024.

Ketua LS Vinus Bogor Yusfitriadi mengatakan, dari hasil survei yang didapatkan, dua pasangan calon yakni Atang Trisnanto-Annida Allivia dan Rena Da Frina-Teddy Risandi menempati posisi paling rendah.
Atang-Annida hanya mendapatkan suara 4,5 persen sedangkan Rena-Teddy hanya mendapatkan suara 3,25 persen.
Kata Yusfitriadi, keduanya masih belum populer atau terkenal di masyarakat.
“Kalau lihat data survei, dimana faktor masyarakat menentukan lebih banyak disebabkan faktor intensitas komunikasi dengan masyarakat. Karena ketika ditanya mengapa memilih pasangan calon, jawaban tertinggi adalah popularita dan program kerja,” kata Yusfitriadi kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (13/9/2024).
Atang-Annida bahkan dinilai tidak populer sama sekali sampai kalangan partai politik.
“Terlebih Rena dan Teddy figur dadakan dalan konteks Pilkada Kota Bogor,” tambahnya.
Keduanya harus terus meningkatkan elektabilitasnya untuk bisa bicara banyak bersaing di Pilwalkot Bogor nanti.
“Tapi dari survei juga, ada 44 persen yang berpotensi merubah pilihan. 40 persen yang tidak akan merubah. Tinggal bagaimana paslon lain strateginya efektif. Dan untuk bisa efektif harus bedasarkan data,” jelasnya.
Sementara itu di sisi lain, untuk tiga teratas diisi oleh Dedie Rachim-Jenal Mutaqin, Sendi Fardiansyah-Melli Darsa, Rayendra-Eka Maulana.
Dedie Rachim-Jenal Mutaqin memperoleh persentase sebesar 44,38 persen, Sendi Fardiansyah-Melli Darsa 20,38 persen, dan Rayendra-Eka Maulana 17,75 persen,
“Yang konsisten itu Dedie Rachim. Yang lainnya tidak konsisten. Karena setelah berpasangan itu justru elektabilitasnya turun sangat drastis,” tandasnya.
Survei LS Vinus periode sebelumnya
Sebelumnya, LS Vinus juga telah melakukan survei pada 22-26 Juli 2024 di Pilkada Bogor 2024.
"Survei ini melibatkan 800 responden di Kota Bogor dengan instrumen tertutup dengan metode wawancara tatap muka," kata pendiri LS Vinus, Yusfitriadi, dalam konferensi pers di Cibinong, Senin (29/7/2024).
Dalam survei ini, tingkat elektabilitas Dedie A Rachim berada di urutan teratas sebesar 30,25 persen.
Posisi kedua ditempati Raendi Rayendra dengan elektabilitas 23,25 persen, disusul Sendi Fardiansyah 16,50 persen, Atang Trisnanto 6,50 persen dan Jaenal Mutaqin 5,00 persen.
Urutan keenam diduduki Eka Maulana 3,88 persen, Rusli Prihatevy 2,00 persen, Aji Jaya Bintara 1,88 persen, Deni Mulyadi 1,13 persen dan Ibnu Ariebowo 1,00 persen.
Sementara responden yang menjawab tidak tahu sebesar 7,88 persen.
"Jika dikerucutkan dalam lima nama, Dedie A Rachim mendapatkan elektabilitas 34,75 persen, Raendi Rayendra 25,00 persen, Sendi Fardiansyah 18,63 persen, Atang Trisnanto 8,00 persen dan Aji Jaya Bintara 2,75 persen," jelas Yusfitriadi.
Responden yang menjawab tidak tahu 10,88 persen.
Untuk posisi Calon Wakil Walikota Bogor, elektabilitas tertinggi diraih Sendi Fardiansyah sebesar 22,75 persen, disusul Rusli Prihatevy 11,75 persen, Jaenal Mutaqin 8,50 persen, Atang Trisnanto 7,13 persen dan Raendi Rayendra 4,75 persen.
Posisi berikutnya ditempati Eka Maulana 3,13 persen, Dedie A Rachim 2,75 persen, Aji Jaya Bintara 2,50 persen, Deni Mulyadi 2,50 persen dan Yane 2,13 persen.
Responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 30,75 persen.
"Jika dikerucutkan dalan 5 nama, Sendi Fardiansyah mendapatkan elektabilitas 23,88 persen, disusul Rusli Prihatevy 12,63 persen, Jaenal Mutaqin 10,25 persen, Atang Trisnanto 8,38 persen dan Aji Jaya Bintara 4,75 persen," papar Yusfitriadi.
Sebesar 40,75 persen responden menjawab tidak tahu.
Sementara jika dibuat dalam simulasi pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota, maka akan didapatkan elektabilitas sebagai berikut:
Pasangan calon Dedie-Sendi 12,13 persen, Raendi-Sendi 10,00 persen, Dedie-Rusly 9,63 persen, Sendi-Jaenal 3,88 persen, Sendi-Aji 3,50 persen.
Lalu Dedie-Jaenal 3,25 persen, Dedie-Atang 2,50 persen, Sendi-Atang 2,00 persen, Atang-Jaenal 1,88 persen dan Atang-Rusly 1,38 persen.
Sebanyak 33,13 responden menjawab tidak tahu dan 16,75 menyebut calon lainnya.
"Margin error survei ini sebesar kurang lebih 4 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen," tandas Yusfitriadi.
Hasil Survei Lainnya Sebelumnya
Dedie A Rachim belum terkalahkan dan masih berada di posisi puncak.
Kekuatan Dedie A Rachim berdasarkan hasil survei dua lembaga untuk Pilkada Bogor 2024.
Survei ini dilakukan oleh dua lembaga, yakni Poldata dan Indikator Politik Indonesia (IPI).
Mantan sekretaris pribadi (sespri) Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah pun belum bisa mengungguli sosok Dedie A Rachim.
Sendi Fardiansyah harus kerja keras untuk ungguli Dedie A Rachim.
Berikut hasil selengkapnya:
1. Lembaga survei Poldata
Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman memaparkan temuan hasil survei politik Poldata Indonesia Konsultan pada Rabu (26/6/2024).
Survei terbaru di Kota Bogor pada 1 – 10 Juni 2024 yang dioperasikan lembaga anggota Persepi tersebut melibatkan 400 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error 4,9 persen.
Saat ini, hasil survei menunjukkan Dedie A Rachim masih dengan elektabilitas teratas.
“Tingkat keterkenalan, kesukaan, dan keterpilihan mengurucut pada sejumlah calon, yakni Dedie Rachim, Sendi Fardiansyah, dan Raendi Rayendra.
Namun, Sendi Fardiansyah sangat berpotensi kuat menyalip elektabilitas Dedie A Rachim,” katanya.
Fajar menyebut jika dianalisis dengan memperhatikan hasil-hasil survei lainnya yang dilakukan untuk tujuan dan konteks serupa, menunjukkan tren positif peningkatan elektabilitas Sendi Fardiansyah.
“Potensi Sendi untuk bisa menyalip Dedie terlihat cukup jelas dari trend elektabilitas dari berbagai hasil survei,“ ujar Fajar.
Fajar mencontohkan survei yang dilakukan LSI Denny JA sekitar 3 bulan lalu, tepatnya April 2024.
Pada periode itu, Sendi masih tertinggal jauh di angka kurang lebih 6 persen.
Pada bulan berikutnya, ada lembaga survei lain yang mempublikasikan posisi Sendi naik ke 12 persen.
Sebaliknya, kata Fajar, posisi Dedie saat itu masih memimpin dengan elektabilitas di atas 40 persen.
Jika dibandingkan dengan hasil survei Poldata Indonesia pada awal Juni 2024, terjadi tren yang sebaliknya yaitu, Dedie Rachim terus menurun, dan Sendi terus menaik.
“Tren Dedie Rachim cenderung menurun tergerus calon lain, sementara Sendi Fardiansyah mengalami tren naik secara konsisten dalam beberapa bulan terakhir."
"Sendi saat ini sudah naik ke posisi 21,9 Dedie turun ke angka 34,9 persen. Jika melihat data tersebut, Dedie tidak dalam posisi aman untuk menang karena dipepet Sendi dengan jarak elektabilitas sekitar 10 persen,” ucap Fajar.
Sementara itu, terkait kandidat lain, Fajar menilai masih kategori stagnan.
Salah satunya, Raendri Rayendra dengan 8,28 persen.
Di bawahnya ada Rusli Prihatevy (4,1 persen), Achmad Ruyat (2,4 persen), Restu Kusuma (1,21 persen). Sisanya, publik yang mengaku tidak tahu dan tidak jawab sekitar 27 persen.
“Dari pengalaman kami melakukan survei, jarak elektabilitas seperti itu sangat rawan." katanya.
"Apalagi, untuk kandidat incumbent seperti Dedie. Yang aman, biasanya harus punya jarak di atas 20 persen." lanjutnya.
"Meskipun, jarang seperti itu bukan juga jaminan tidak bisa disalip,” sambungnya.
2. Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia
Dalam survei yang digelar pada 24 hingga 29 Mei 2024 ini, Indikator Politik Indonesia melakukan tiga jenis simulasi.
Pertama, simulasi semi terbuka dengan 19 nama kandidat wali kota Bogor.
Pada simulasi ini, Dedie A Rachim menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 44,0 persen.
Di urutan kedua ada Raendi Rayendra dengan elektabilitas 16,9 persen, lalu Sendi Fardiansyah di urutan ketiga dengan tingkat keterpilihan 14,9 persen.
Indikator Politik Indonesia juga menggelar simulasi tertutup dengan sepuluh nama kandidat.
Dalam simulasi ini, Dedie A Rachim kembali menempati posisi teratas dengan elektabilitas 45,2 persen.
Urutan kedua kembali ditempati dr Raendi Rayendra dengan tingkat keterpilihan 18,0 persen, lalu Sendi Fardiansyah dengan 15,9 persen.
Simulasi ketiga dilakukan secara tertutup dengan lima nama kandidat.
Dedie A Rachim masih menempati posisi puncak dengan elektabilitas 45,7 persen.
Kemudian, disusul dr Raendi Rayendra 20,7 persen, dan Sendi Fardiansyah dengan tingkat keterpilihan 17,4 persen.
Adam Kamil menjelaskan, nama-nama yang diukur elektabilitasnya ini masuk dalam bursa Pilkada Kota Bogor 2024.
Nama-nama tersebut masuk dalam pemberitaan, mendaftar penjaringan pencalonan ke partai politik, dan bagian dari tokoh partai politik.
“Kita himpun nama-nama supaya memastikan tidak ada nama yang tertinggal, jadi inklusif gitu.
Ya mudah-mudahan nama-nama yang kita himpun ini sudah mencakup semua yang diberitakan, bersosialisasi, dan kemungkinan memang pengin maju,” ujar Adam Kamil.
“Dan kalau seandainya ada nama yang kita list kemudian tidak ada di dalam list, responden boleh menyebutkan nama tersebut dan dimasukkan di nama lainnya.
Makanya namanya semi-terbuka. Jadi ada yang daftar tertutup plus ada yang terbukanya yaitu lainnya itu,” lanjutnya.
Adapun survei ini melibatkan 400 responden dari enam kecamatan di Kota Bogor sebagai sampel.
Dengan metode wawancara tatap muka, margin of error survei sekitar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Elektabilitas Pilkada Kota Bogor 2024, Dedie vs Sendi vs Atang vs Raendri vs Rena, Siapa Terkuat
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Elektabilitas Dedie A Rachim Belum Terkalahkan di Pilwali Bogor, Sendi Sespri Iriana Kewalahan
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Elektabilitas Terkini 5 Paslon Pilkada Kota Bogor 2024, Ketahuan Siapa Paslon yang Tidak Populer
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.