Berita Bontang Terkini

Warga Berinisiatif Perbaiki Jalan Rusak di Tengah Ketidakpastian Proyek Drainase Bontang Baru

Empat orang, dengan alat seadanya, bergotong-royong menaburkan kerikil ke dalam lubang-lubang yang menganga di tengah jalan

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
3 warga inisiatif bergotong-royong menaburkan kerikil ke dalam lubang-lubang yang menganga di tengah jalan di persimpangan Jalan Suryanata, Selasa (15/10/2024). TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Langit sore di Bontang Baru mulai memerah ketika sekelompok warga dengan penuh tekad turun ke persimpangan Jalan Suryanata, Selasa (15/10/2024).

Mereka bukan pekerja proyek, bukan pula petugas pemerintah. Hanya warga biasa yang tak sanggup lagi menunggu bantuan datang. 

Empat orang, dengan alat seadanya, bergotong-royong menaburkan kerikil ke dalam lubang-lubang yang menganga di tengah jalan. 

Lubang-lubang yang setiap hari mereka lihat semakin membahayakan pengguna jalan, seakan menunggu korban pertama. 

Salah satu dari mereka, Andi, hanya bisa menghela napas sembari meratakan batu-batu kecil yang baru ia sebar di atas aspal rusak. 

Baca juga: Jalan Rusak di Taman Samarendah Memakan Korban, Pengendara Jatuh karena Aspal Berlubang dan Berpasir

Baca juga: Akhirnya Jalan Rusak di Taman Samarendah Diperbaiki, Kini tak Lagi Berlubang dan Berpasir

“Kami harus lakukan sesuatu. Kalau terus dibiarkan, bisa membahayakan pengguna jalan,” ujarnya.

Tak hanya jalan yang ia coba perbaiki, tetapi juga pada lambannya respon dari pihak terkait. "Seharusnya pemerintah yang tangani ini."

Kerusakan di Jalan Suryanata tak datang tiba-tiba. Proyek peningkatan drainase yang dimulai beberapa bulan lalu kini terancam terhenti. Proyek yang dikelola oleh PT Tuah Persada Perkasa dengan anggaran Rp7 miliar ini tampaknya tersendat karena berbagai kendala. 

Dalam kesempatan wawancara beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, Edy Prabowo, menyebutkan bahwa salah satu hambatan utama proyek itu adalah kekurangan tenaga kerja. 

"Progresnya lambat karena tenaga kerja masih kurang. Kami sudah desak kontraktor untuk menambah pekerja, tapi sampai saat ini belum terealisasi," ungkap Edy saat ditemui pada Sabtu (12/10/2024). 

Baca juga: Terkait Jalan Rusak di Lok Tuan Bontang Utara, Warga Minta Pemkot Serius Perbaikinya

Namun, di tengah ketidakpastian tersebut, warga seperti Andi dan rekan-rekannya tetap menunjukkan kepedulian mereka.

Berbekal semangat kebersamaan, mereka tak tinggal diam, meski tahu apa yang mereka lakukan hanya bersifat sementara. "Setidaknya ada usaha untuk mencegah kecelakaan," kata Andi.(*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved