Pilkada Balikpapan 2024
Debat Pilkada Balikpapan 2024, Rahmad Mas'ud Bantah Data Syukri Wahid soal Indeks Korupsi
Debat Pilkada Balikpapan 2024, Rahmad Mas'ud bantah data yang dibawa Syukri Wahid soal indeks korupsi.
TRIBUNKALTIM.CO - Debat Pilkada Balikpapan 2024, Rahmad Mas'ud bantah data yang dibawa Syukri Wahid soal indeks korupsi.
Hal ini bermula saat pemandu debat Pilkada Balikpapan 2024 bertanya pada paslon nomor tiga M Sa’bani-Syukri Wahid.
Pemandu debat bertanya soal strategi paslon tersebut untuk memitigasi atau memetakan segala praktik bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Balikpapan.
Pertanyaan itu pun dijawab oleh Muhammad Sa'bani selaku calon Wali Kota.
Baca juga: Jadwal Debat Pilkada Berau 2024 Lengkap Program Unggulan 2 Pasangan Calon
Menurutnya, hal itu dimulai dari komitmen kepala daerah untuk tidak menerima tamu yang membawa sesuatu dan menjanjikan sesuatu.
Lalu, terbuka kepada seluruh pejabat untuk betul-betul memperhatikan pengadaan proses barang dan jasa, perizinan, serta komunikasi.

Juga untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu dan tidak memperlambat proses yang harusnya cepat.
“Bagi pejabat yang terbukti menerima feedback atau cashback lain sebagainya, kita minta mereka dengan kesadarannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dan kita geser cari pengganti yang lebih baik,” kata Muhammad Sa'bani.
Setelah pemaparan jawaban dari Muhammad Sa'bani, jawaban dilengkapi oleh calon Wakil Wali Kota nomor urut 3, Syukri Wahid.
Ia membeberkan data di mana KPK merilis data dari 2021-2023 ada 312 pengaduan, di mana dari pengaduan tersebut Kota Balikpapan tertinggi dengan 41 aduan.
“Ini bukti kota ini tidak nyaman lagi dalam aspek penyelenggaraan pemerintahan.
Oleh karena itu, kita akan membuat langkah-langkah partisipatif, kita buka selebar-lebarnya akses pemerintah oleh masyarakat bisa diakses langsung sehingga orang melihat dari dalam bisa terlibat dalam praktik pengawasan.
Dan kita komitmen sebagai kepala daerah tidak terlibat dalam kepentingan keluarga,” kata Syukri Wahid.
Setelahnya, pemandu debat meminta tanggapan atas jawaban paslon nomor urut ketiga kepada paslon nomor urut satu Rahmad Mas’ud dan Bagus Susetyo.
Rahmad Mas'ud mengawalinya dengan kesepakatan atas apa yang disampaikan oleh paslon nomor tiga karena itu semua bertujuan untuk kebaikan masyarakat Balikpapan.
Namun, ia membantah data indeks korupsi yang dibawa Syukri Wahid.
“Tapi saya sedikit mau menyampaikan, saya nggak tahu data keliru dari mana, yang beliau menyampaikan bahwa korupsi di Balikpapan yang tertinggi,” kata Rahmad Mas'ud.
"Karena dari hasil survei, persepsi antikorupsi Balikpapan 9,14 persen, indeks persepsi antikorupsi 3,5.
Artinya itu kategori bersih dari korupsi, itu kota Balikpapan.
"Ini data. Jadi kita harus bicara data, jadi tidak boleh ada pengalihan isu, seolah-olah kota Balikpapan ini tertinggi korupsinya."
"Kemudian indeks kualitas pelayanan sangat baik mencapai 3,50 kategori yang golongannya dari KPK dikategorikan sangat baik," tegasnya.
Tonton selengkapnya video debat Pilkada Balikpapan 2024
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.