Berita Samarinda Terkini

Tak Ada Toleransi, Terlambat Absensi Scan Wajah Peserta CPNS di Samarinda Otomatis Gugur

Tes berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT) ini dilaksanakan selama dua hari, terhitung sejak hari ini, Selasa (5/11) hingga esok hari

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
Para pelamar CPNS di Samarinda bersaing ketat dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis CAT di LPP RRI Samarinda. Meski sudah ada arahan untuk datang lebih awal, beberapa peserta di hari ini harus gugur karena terlambat absen scan wajah. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Persaingan memperebutkan kursi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Samarinda semakin sengit.

Ratusan pelamar yang lolos seleksi administrasi kini tengah berjibaku dalam tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang digelar di LPP RRI Samarinda.

Tes berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT) ini dilaksanakan selama dua hari, terhitung sejak hari ini, Selasa (5/11) hingga esok hari. 

Namun, tidak semua peserta yang hadir di hari ini dapat mengikuti tes. Beberapa di antaranya harus gigit jari lantaran terlambat memenuhi absen.

Baca juga: Tunggu Pergub Retribusi, Dispora Akan Bersurat ke Sekda untuk Pemanfaatan Hotel Atlet Samarinda

Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Samarinda, Samlian Noor.

Samlian menjelaskan, sistem absensi berbasis wajah yang diterapkan sangat ketat. 

“Jika terlambat sedikit saja, peserta otomatis gugur. Dari pusat sudah seperti itu sistemnya,” ungkap Samlian.

Samlian menyebut bahwa sebelum diselenggarakan tes, pihaknya telah memberikan arahan kepada peserta terkait tata tertib yang harus diperhatikan, khususnya pada absensi scan wajah sebelum tes CAT dimulai untuk proses adminitrasi.

“Minimal harus hadir 15 menit sebelumnya. Bahkan kami juga sudah minta sudah harus ada di tempat 90 menit sebelumnya,” sebutnya.

Sebelumnya, dari 1.867 pelamar awal, hanya 1.259 orang yang lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti SKD. 

Selama tes berlangsung, peserta diwajibkan mengenakan pakaian formal dan sepatu yang rapi. BKPSDM bahkan menyediakan sepatu cadangan bagi peserta yang membutuhkan.

"Kalau ada kekurangan seperti bajunya atau sepatunya salah, kami bisa membantu antisipasi. Makanya kami memberikan arahan lebih awal untuk datang," pungkas Samlian.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved