Pilkada Sumut 2024
Sengit! Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi, Cek Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Sumut 2024
Pertarungan antara Edi Rahmayadi dengan Bobby Nasution, semakin sengit jelang pencoblosan suara di Pilkada Sumut 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Pertarungan antara Edi Rahmayadi dengan Bobby Nasution, semakin sengit jelang pencoblosan suara di Pilkada Sumut 2024.
Kedunya, bersama calon wakil gubernur masing-masing juga bersaing ketat dalam perolehan elektabilitas pada hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Hasil survei Pilkada Sumut 2024 dirilis Selasa (5/11/2024) yang menggambarkan elektabilitas terkini Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi.
Diketahui di Pilkada Sumut 2024, diikuti 2 paslon yakni paslon nomor urut 1 yakni Bobby Nasution berpasangan dengan Surya dan paslon nomor urut 2 adalah Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Baca juga: Cagub Terkuat Mulai Goyang? Cek Kapan Pemilihan Gubernur Jabar 2024 dan Hasil Survei Elektabilitas
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Sumsel 2024, Elektabilitas Herman Deru Jelang Pencoblosan, Berpeluang Terkejar?
Dari survei yang digelar 22-28 Oktober 2024, elektabilitas paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya, unggul dari cagub-cawagub Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Berdasarkan survei elektabilitas Litbang Kompas, Bobby-Surya memperoleh elektabilitas 44,9 persen dan Edy-Hasan 28 persen.
Sementara pemilih yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 27,1 persen.
"Kalau kita lihat selisihnya 16,9 persen hampir 17 persen. Itu sudah jauh melebih sampling errornya.
Artinya bisa kita katakan pasangan Bobby-Surya ini relatif lebih unggul dari pasangan Edy-Hasan," ujar Peneliti Senior Litbang Kompas Yohan Wahyu saat diwawancarai dalam acara Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (5/11/2024).
Dari hasil survei Litbang Kompas, Bobby-Surya mengungguli Edy-Hasan dari segi popularitas.
Sebanyak 79,2 persen responden mengenal Bobby-Surya dan 20,8 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jabar 2024 Terbaru, Cagub Terkuat Tak Boleh Jumawa, Tetap Fokus
Sementara 70,5 persen mengenal Edy-Hasan dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 29,5 persen.
Yohan menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat Bobby-Surya lebih populer dari Edy-Hasan.
Salah satunya kinerja ketika menjadi kepala daerah.
Yohan mengatakan, Bobby-Surya lebih dikenal masyarakat dari segi kinerja selama mereka menjadi kepala daerah.
Seperti diketahui, Bobby merupakan Wali Kota Medan dan Surya adalah mantan Bupati Asahan dua periode.
"Rekam jejak ini tertanam di responden bahwa dua orang ini mantan kepala daerah sehingga ketika ditanya apa kelebihan Bobby-Surya, karena rekam jejak kinerja," ujar Yohan.
Sementara untuk Edy-Hasan, masyarakat lebih mengingat karakter secara personal.
Meskipun Edy merupakan mantan Gubernur Sumut satu periode, tapi dari sisi kinerja pasangan Bobby-Surya dinilai lebih diingat.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono Bukan Paslon Terkuat
Adapun Hasan merupakan mantan tenaga ahli Kementerian Agama (Kemenag).
"Faktor apa yang (membuat) selisihnya jauh?
Boleh jadi pasangan Edy ini tidak begitu menonjol dari sisi rekam jejak, terutama calon wakil gubernurnya, Hasan," ujar Yohan seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Metode Penelitian Litbang Kompas Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 22 - 28 Oktober 2024.
Sebanyak 800 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Sumatera Utara.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, “margin of error” penelitian +/- 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta 2024 Terbaru, Pramono Cagub Terkuat, Elektoral RK Lewat
Respons PDIP
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, mengatakan, ada beberapa faktor yang diduga menyebabkan elektabilitas Bobby lebih tinggi.
Salah satunya soal ketokohan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Aswan mengatakan, Bobby sebelumnya bukan orang yang dikenal sebagai tokoh di Sumut.
Namun, Bobby lebih dikenal sebagai menantu Jokowi.
“Karena memang Bobby sejak awal tidak dikenal sebagai tokoh di Sumut.
Apakah dari sisi politik, intelektual, ekonom, atau lain sebagainya. Cuma dikenal sebagai menantu Presiden Jokowi,” ungkap Aswan saat dihubungi via telepon, Rabu (6/11/2024).
Aswan menilai, karena kini Jokowi tak lagi menjabat, maka Bobby ke depan hanya akan mengandalkan ide dan ketokohannya sendiri.
Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas Pilkada Jakarta 2024 Terbaru, Pramono Cagub Terkuat, Elektoral RK Lewat
“Makanya kami dalam hal ini, posisinya sangat optimis kalau Edy Rahmayadi 20 hari ke depan semakin kuat posisinya.
Kita akan lakukan konsolidasi kampanye ke berbagai sektor masyarakat,” kata Aswan.
“Kita masih optimis bisa mengejar ketertinggalan itu,” kata Aswan menambahkan.
Faktor lainnya yang membuat elektabilitas Bobby tinggi karena partai koalisi gemuk yang mengusungnya.
"Ada faktor partai koalisi gemuk. Saat ini kan Edy-Hasan hanya diusung PDIP, Hanura, serta beberapa partai kecil.
Tentu ini yang kemungkinan membuat ketertinggalan sementara,” ucap Aswan seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Namun, Aswan melihat masih ada peluang mendapatkan pemilih yang belum menentukan pilihan.
“Masih ada yang belum menentukan pilihan. Sepanjang belum melewati 51 persen, maka peluangnya masih 50:50 untuk keduanya,” kata Aswan.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Litbang Kompas Pilkada Sumut 2024, Terjawab Siapa Terkuat, Edy atau Bobby
Adapun Bobby-Surya diusung sejumlah besar partai, yaitu Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.
Sementara Edy-Hasan diusung dan didukung oleh PDIP, Hanura, Partai Gelora, Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Buruh.
Perbandingan Hasil Survei Pilkada Sumut 2024
Survei Katadata Telco Survey
Menurut hasil survei Katadata Telco Survey, pasangan calon (paslon) Bobby-Surya memiliki elektabilitas paling tinggi.
Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di Sumatra Utara yang memiliki hak pilih dan menggunakan nomor handphone Telkomsel.
Pengumpulan data dilakukan pada 4-9 September 2024.
Pengumpulan data melalui telepon dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen.
Berikut ini hasilnya:
- Bobby Nasution-Surya: 35,6 persen
- Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala: 19,5 persen
- Tidak tahu/tidak jawab sebesar 44,9 persen.
Sementara pada pemilih yang berorientasi pada keluarga, Bobby Nasution-Surya unggul dengan perolehan 44,7 persen.
Baca juga: Elektabilitas Bobby Nasution di Hasil Survei Pilkada Sumut 2024, Mantu Jokowi vs Edy Rahmayadi
LSI
Menurut Direktur eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, dalam simulasi top of mind cagub Sumut, sebanyak 34,2 persen responden menyatakan akan memilih suami Kahiyang Ayu.
Sedangkan responden yang menyatakan bakal memilih Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024 mencapai 15,1 persen.
Kemudian 4 persen responden menyatakan bakal memilih Musa Rajekshah (Ijeck), mengutip Kompas.com.
Lalu sebanyak 3,3 persen responden menyatakan akan memilih Basuki Tjahaja Purnama.
Sedangkan dalam simulasi pilihan calon gubernur semi terbuka, sebanyak 41,2 responden menyatakan akan memilih Bobby.
Kemudian responden yang menyatakan akan memilih Edy dan Ahok dalam simulasi semi terbuka sebanyak 21,1 persen dan 7,3 persen.
Sedangkan responden yang akan memilih Ijeck tercatat sebanyak 5,8 persen.
"Dari berbagai simulasi satu nama maupun pasangan terlihat dua kontestan yang selalu paling atas, yaitu M. Bobby Afif Nasution dan petahana Edy Rahmayadi," kata Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring melalui kanal YouTube LSI.
Diketahui survei LSI dipaparkan pada Minggu (28/7/2024).
Survei LSI dilakukan secara tatap muka pada rentang waktu 7 sampai 17 Juli 2024.
Populasi survei itu adalah seluruh warga Indonesia di Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel survei sebanyak 800 responden diambil dengan menggunakan metode bertingkat (multistage), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Vote Institute Hanim
Dalam survei Vote Institute Hanim, Bobby Nasution juga menjadi cagub yang paling populer.
"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5/2024).
"Figur Bobby Nasution merupakan bakal calon gubernur yang memiliki popularitas, dan elektabilitas paling tinggi di antara nama-nama yang sempat muncul ke publik," lanjutnya.
Angka popularitasnya mencapai 21,4 persen.
"Pertanyaan popularitas ini diajukan tanpa bantuan showcard, dalam arti berdasarkan top of mind dari responden," papar Hanim.
Elektabilitas Bobby Nasution bahkan berada pada angka yang lebih tinggi per Mei 2024 dengan nilainya mencapai 35,2 persen.
Diketahui survei dari Vote Institute Hanim yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.
Litbang Kompas
Dalam Pilgub Sumut 2024, disinyalir lekat dengan adanya 'Jokowi Effect'.
Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.
"Kalau berdasarkan survei kompas Juni 2024, pamor Presiden Jokowi masih terjaga," kata Yohan, mengutip BangkaPos.com.
Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.
"Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan pilkada itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 persen lebih mengatakan akan mempertimbangkan," jelas Yohan.
Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.
"Artinya ada sikap yang menjadikan variabel Pak Jokowi, itu menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih di Pilkada," ungkapnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Hasil Survei Elektabilitas dalam Pilgub Sumut 2024, Siapa Calon Gubernur Terkuat, Bobby atau Edy?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.