Pilkada Bontang 2024

Closing Statement Debat Pilkada Bontang 2024, Sutomo-Nasrullah: Bontang Butuh Energi Baru, Ide Baru

Sutomo-Nasrullah dalam closing statement debat Pilkada Bontang 2024, sebut Bontang perlu energi dan ide baru.

YouTube KPU Bontang
Sutomo-Nasrullah dalam closing statement debat Pilkada Bontang 2024 

 TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Sutomo-Nasrullah dalam closing statement debat Pilkada Bontang 2024, sebut Bontang perlu energi dan ide baru.

Berakhir sudah debat perdana Pilkada Bontang 2024 dengan tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Kompetitif Menuju Kawasan Ideal dan Mewujudkan Bontang Sentosa 2025.”

Sutomo menegaskan bahwa menjadi calon wali kota bukanlah karena merasa paling pintar, melainkan karena keyakinan bahwa Kota Bontang saat ini membutuhkan energi baru. 

Menurutnya, Bontang memerlukan ide-ide segar, gagasan baru, dan cara pandang yang berbeda untuk menginspirasi lahirnya kebijakan yang benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat. Kebijakan tersebut juga harus mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Baca juga: Jelang Debat Perdana Pilkada Kukar 2024, KPU Tetapkan Durasi dan Mekanisme

"Menjadi calon walikota bukan karena kami Merasa pintar tapi kata kami meyakini bahwa Bontang hari ini membutuhkan energi baru Bontang hari ini membutuhkan ide-ide baru gagasan baru cara pandang baru untuk menginspirasi lahirnya kebijakan-kebijakan yang betul-betul pro kepada substansi kebutuhan masyarakat yang pro substansi pembangunan tata kelola kota yang berkelanjutan yang pro terhadap pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas," ucap Sutomo, calon Wali Kota Bontang nomor urut 02.

Ia meyakini bahwa jika Bontang mendapatkan sentuhan kebijakan yang baik, kota ini akan terus berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang tangguh di Kalimantan Timur.

Selain itu, Bontang dapat menjadi mitra strategis bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sutomo-Nasrullah dalam closing statement debat Pilkada Bontang 2024
Sutomo-Nasrullah dalam closing statement debat Pilkada Bontang 2024 (YouTube KPU Bontang)

"Oleh karena itu, kami meyakini bahwa jika Bontang mendapatkan sentuhan kebijakan yang baik insyaAllah tak akan mati, semakin menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang tangguh di kawasan Kalimantan Timur sekaligus menjadi mitra strategis bagi IKN," tambahnya.

 Namun, Sutomo memperingatkan bahwa tanpa pembenahan yang dilakukan saat ini, Bontang hanya akan menjadi penonton dari perubahan besar di sekitarnya. 

"Tapi kalau kita tidak melakukan pembenahan hari ini kita akan menjadi penonton.

Oleh karena itu saatnya kita akan membenahi Bontang menjadi lebih baik membuat Bontang menjadi lebih kuat menghadirkan segala fasilitas fasilitas yang dibutuhkan untuk membuat Bontang menjadi lebih tangguh," tutup Sutomo dalam closing statementnya.

Empat Paslon di Pilkada Bontang 2024

 1. Nomor urut 1 Basri Rase-Chusnul Dhihin

Pasangan Basri-Dhihin maju dari jalur perseorangan atau independen.

Diketahui Basri Rase adalah Walikota Bontang saat ini.

Sebelumnya, Basri Rase adalah anggota DPRD untuk yakni 2009-2014.

Basri Rase sempat mendampingi Neni Moerniaeni sebagai Wakil Walikota Bontang pada periode 2016-2021

Setelah menjabat dalam kurun waktu 1 periode, Basri Rase kembali mendaftar sebagai calon Wakil Walikota berpasangan dengan Adi Darma yang juga merupakan mantan Walikota Bontang periode 2010-2015.

Namun dalam proses tahapan Pilkada, Adi Darma, pasangan Basri Rase itu meninggal dunia setelah dinyatakan terpapar Covid-19 pada, 2020 silam.

Setelah Adi Darma meninggal, posisinya digantikan istri, Najirah.

Namun, Basri Rase naik menjadi calon walikota dan Najirah, istri Adi Darma sebagai calon wakil walikota. 

Pasangan Basri Rase-Najirah menang Pikada 2020 lalu mengalakan Neni Moerniani-Joni.

Sementara Chusnul Dhihin dikenal sebagai pengusaha ayam goreng.

Sosok Chusnul Dhihin adalah pemilik Dunia Fried Chicken di Bontang, bisnis kuliner ayam goreng dengan ciri khas sambelnya yang mulai dirintis sejak 2002 lalu.

Kini bisnis Chusnul Dhihin sudah merambah sampai ke kabupaten tetangga, Kutai Timur (Kutim).

Baca juga: Dandim Letkol Aryo Bagus Daryanto Tekankan Netralitas TNI dalam Pengamanan Pilkada Bontang 2024

 2. Nomor urut 2 Sutomo Jabir-Nasrullah

Pasangan Sutomo-Nasrullah diusung PKB dan Demokrat.

Sutomo Jabir adalah anggota DPRD Provinsi Kaltim periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Berau, Kutai Timur, dan Bontang

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi DPRD Provinsi Kaltim, Sutomo Jabir adalah kelahiran Samarinda, 22 Agustus 1981. 

Di DPRD Kaltim, Sutomo Jabir menjadi Sekretaris Fraksi PKB-Hanura, Anggota Komisi III, Anggota Badan Musyawarah dan Ketua Badan Kehormatan.

Sementara, pasangan Sutomo Jabir, Nasrullah memulai kariernya di politik setelah menjadi salah satu komisioner Bawaslu periode 2018-2021 lalu.  

Sebelumnya, Nasrullah adalah tenaga pendidik.

 3. Nomor urut 3 Najirah dan Muhammad Aswar

Pasangan Najirah-Aswar diusung Partai Gelora, PDIP, dan PAN

Saat ini, Najirah menjabat sebagai Wakil Walikota Bontang mendampingi Basri Rase.

Karier politik Najirah sebenarnya dimulai dengan tidak sengaja.

Awalnya, Najirah adalah calon pengganti ketika suaminya, Adi Darma yang ketika itu mencalon diri sebagai Walikota Bontang di Pilkada meninggal karena terpapar Covid-19.

Setelah suaminya tutup usia, beberapa hari kemudian, Najirah secara spontan memutuskan untuk mengganti posisi Adi Darma sebagai calon.

Hanya saja skema paslon diubah, Najirah mendaftar menjadi wakil, sedangkan Basri Rase naik sebagai calon Walikota.

Sebelum masuk ke politik, wanita lulusan Universitas Tridarma Balikpapan ini menghabiskan waktu 22 tahun berkarir di perbankan.

Sementara Muhammad Aswar adalah anggota DPRD Bontang 2024-2029.

Namun, Muhammad Aswar mundur beberapa hari setelah dilantik untuk maju di Pilkada Bontang 2024.

Dikutip dari muhammadaswar.com, Muhammad Aswar, SH adalah seorang wiraswasta dan ketua Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Kota Bontang.

Saat ini ia menjadi owner dari beberapa usaha, seperti LPK/LKP Global, Hawaii Mart Bontang, Raja Karpet Sangata, Rumah Karpet, dan CV Najwa Jaya Mandiri.  

 4. Nomor urut 4 Neni Moerniaeni-Agus Haris

Pasangan Neni-Agus diusung Golkar, Gerindra, PKS, NasDem, dan PSI. 

Sosok Neni Moerniaeni sudah pernah menempat sejumlah jabatan penting di Bontang.

Tahun 2014, Neni Moerniaeni menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Tahun 2016-2021 Neni Moerniaeni menjadi Walikota Bontang.

Suami Neni Moerniaeni, Sofyan Hasdam juga pernah menjabat sebagai Walikota Bontang periode 2016-2021.

Kemudian Andi Faizal Sofyan Hasdam, anak Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni adalah Ketua DPRD Bontang 2019-2024. 

Sementara calon wakil Walikota Neni Noerniaeni, Agus Haris sebelumnya adalah anggota DPRD Bontang.

Sosok Agus Haris sudah menjadi anggota DPRD Bontang untuk dua periode yakni 2014-2019 di mana ia menjadi Ketua Komisi I, dan periode 2019-2024 di mana ia menjadi Wakil Ketua DPRD.

Di Pemilihan Legislatif 2024, Agus Haris juga terpilih kembali menjadi anggota DPRD Bontang 2024-2029.

Sama dengan Muhammad Aswar, Agus Haris juga mundur dari anggota DPRD Bontang 2024-2029 untuk maju Pilkada Bontang 2024.

Saat ini, Agus Haris menjabat sebagai Ketua Gerindra Bontang.

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved