Pilkada Bontang 2024

Debat Pilkada Bontang 2024, Najirah-Aswar Tanya Strategi Neni-Agus soal Good Governance

Debat Pilkada Bontang 2024, Najirah-Aswar tanya soal strategi Neni-Agus soal Good Governance.

YouTube KPU Bontang
Pertanyaan antar paslon 03 ke 04 di debat Pilkada Bontang 2024 

 TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Debat Pilkada Bontang 2024, Najirah-Aswar tanya soal strategi Neni-Agus soal Good Governance.

Di debat perdana Pilkada Bontang 2024 tema yang dipilih adalah “Pembangunan Sumber Daya Manusia Kompetitif Menuju Kawasan Ideal dan Mewujudkan Bontang Sentosa 2025.”

Dalam sesi debat Pilkada Bontang 2024 kali ini yaitu sesi pertanyaan antar pasangan calon, paslon nomor urut 03 bertanya ke paslon nomor urut 04.

"Tata kelola pemerintahan yang baik adalah proses dan hasil politik dan kelembagaan yang bertujuan untuk mencapai tujuan kelembagaan. Pertanyaannya adalah Strategi apa yang anda lakukan untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat dan memastikan pemberantasan korupsi dapat dilakukan di pemerintahan ini dalam hal tata kelola pemerintahan yang bersih dan terukur?" tanya Aswar, calon Wakil Wali Kota Bontang nomor urut 03.

Baca juga: Debat Pilkada Bontang 2024, Najirah-Aswar Jawab Problem Pendidikan dengan Kartu Juara Rp 2,5 Juta

Pertanyaan tersebut pun dijawab oleh Neni, calon Wali Kota nomor urut 04.

"Jadi yang namanya pemerintahan bersih atau good governance adalah pemerintahan yang transparan dalam pemetaan perencanaan juga pengembangan daripada proses pembangunan yang ada di Kota Bontang.

 Alhamdulillah sebetulnya kota Bontang ini menggunakan sistem digital, yaitu setiap kegiatan-kegiatan proyek itu sudah masuk barang dan jasa itu di SIPD, juga saya lihat apalagi untuk tender-tender juga saya lihat di pemerintah kota Bontang saat ini dengan sistem yang ada dan transparan ini salah satu untuk mengurangi yang namanya angka korupsi," ucap Neni.

Pertanyaan antar paslon 03 ke 04 di debat Pilkada Bontang 2024
Pertanyaan antar paslon 03 ke 04 di debat Pilkada Bontang 2024 (YouTube KPU Bontang)

Kemudian, jawaban paslon nomor urut 04 ditanggapi oleh paslon nomor urut 03.

"Kalau menurut saya bila menginginkan pemerintahan yang bersih dari korupsi ya tentu dimulai dari dari pemimpinnya untuk melaksanakan pemerintah yang bersih dari korupsi.

Oleh karena itu kita sebagai pemimpin tentunya dari kita sendiri sebagai pemimpin pribadi," ucap Najirah.

Jawaban juga ditambahkan oleh calon Wakil Wali Kota nomor urut 03, Aswar.

"Perlu kami sampaikan bahwa memang kenapa terjadi korupsi karena proses awalnya mungkin tidak baik ya.

Misalnya mohon maaf ada pasangan yang maju dalam pilkada kemudian pembiayaan dari luar itu kemudian membuat dalam proses pemerintahan nanti ada cawe-cawe dari luar sehingga pemerintah atau walikota tidak mandiri, tidak Merdeka kami berdua ini Insya Allah sudah merdeka dan kami punya komitmen untuk memberantas korupsi di kota Bontang," tandasnya.

Empat Paslon di Pilkada Bontang 2024

 1. Nomor urut 1 Basri Rase-Chusnul Dhihin

Pasangan Basri-Dhihin maju dari jalur perseorangan atau independen.

Diketahui Basri Rase adalah Walikota Bontang saat ini.

Sebelumnya, Basri Rase adalah anggota DPRD untuk yakni 2009-2014.

Basri Rase sempat mendampingi Neni Moerniaeni sebagai Wakil Walikota Bontang pada periode 2016-2021

Setelah menjabat dalam kurun waktu 1 periode, Basri Rase kembali mendaftar sebagai calon Wakil Walikota berpasangan dengan Adi Darma yang juga merupakan mantan Walikota Bontang periode 2010-2015.

Namun dalam proses tahapan Pilkada, Adi Darma, pasangan Basri Rase itu meninggal dunia setelah dinyatakan terpapar Covid-19 pada, 2020 silam.

Setelah Adi Darma meninggal, posisinya digantikan istri, Najirah.

Namun, Basri Rase naik menjadi calon walikota dan Najirah, istri Adi Darma sebagai calon wakil walikota. 

Pasangan Basri Rase-Najirah menang Pikada 2020 lalu mengalakan Neni Moerniani-Joni.

Sementara Chusnul Dhihin dikenal sebagai pengusaha ayam goreng.

Sosok Chusnul Dhihin adalah pemilik Dunia Fried Chicken di Bontang, bisnis kuliner ayam goreng dengan ciri khas sambelnya yang mulai dirintis sejak 2002 lalu.

Kini bisnis Chusnul Dhihin sudah merambah sampai ke kabupaten tetangga, Kutai Timur (Kutim).

Baca juga: Dandim Letkol Aryo Bagus Daryanto Tekankan Netralitas TNI dalam Pengamanan Pilkada Bontang 2024

 2. Nomor urut 2 Sutomo Jabir-Nasrullah

Pasangan Sutomo-Nasrullah diusung PKB dan Demokrat.

Sutomo Jabir adalah anggota DPRD Provinsi Kaltim periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Berau, Kutai Timur, dan Bontang

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi DPRD Provinsi Kaltim, Sutomo Jabir adalah kelahiran Samarinda, 22 Agustus 1981. 

Di DPRD Kaltim, Sutomo Jabir menjadi Sekretaris Fraksi PKB-Hanura, Anggota Komisi III, Anggota Badan Musyawarah dan Ketua Badan Kehormatan.

Sementara, pasangan Sutomo Jabir, Nasrullah memulai kariernya di politik setelah menjadi salah satu komisioner Bawaslu periode 2018-2021 lalu.  

Sebelumnya, Nasrullah adalah tenaga pendidik.

 3. Nomor urut 3 Najirah dan Muhammad Aswar

Pasangan Najirah-Aswar diusung Partai Gelora, PDIP, dan PAN

Saat ini, Najirah menjabat sebagai Wakil Walikota Bontang mendampingi Basri Rase.

Karier politik Najirah sebenarnya dimulai dengan tidak sengaja.

Awalnya, Najirah adalah calon pengganti ketika suaminya, Adi Darma yang ketika itu mencalon diri sebagai Walikota Bontang di Pilkada meninggal karena terpapar Covid-19.

Setelah suaminya tutup usia, beberapa hari kemudian, Najirah secara spontan memutuskan untuk mengganti posisi Adi Darma sebagai calon.

Hanya saja skema paslon diubah, Najirah mendaftar menjadi wakil, sedangkan Basri Rase naik sebagai calon Walikota.

Sebelum masuk ke politik, wanita lulusan Universitas Tridarma Balikpapan ini menghabiskan waktu 22 tahun berkarir di perbankan.

Sementara Muhammad Aswar adalah anggota DPRD Bontang 2024-2029.

Namun, Muhammad Aswar mundur beberapa hari setelah dilantik untuk maju di Pilkada Bontang 2024.

Dikutip dari muhammadaswar.com, Muhammad Aswar, SH adalah seorang wiraswasta dan ketua Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Kota Bontang.

Saat ini ia menjadi owner dari beberapa usaha, seperti LPK/LKP Global, Hawaii Mart Bontang, Raja Karpet Sangata, Rumah Karpet, dan CV Najwa Jaya Mandiri.  

 4. Nomor urut 4 Neni Moerniaeni-Agus Haris

Pasangan Neni-Agus diusung Golkar, Gerindra, PKS, NasDem, dan PSI. 

Sosok Neni Moerniaeni sudah pernah menempat sejumlah jabatan penting di Bontang.

Tahun 2014, Neni Moerniaeni menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Tahun 2016-2021 Neni Moerniaeni menjadi Walikota Bontang.

Suami Neni Moerniaeni, Sofyan Hasdam juga pernah menjabat sebagai Walikota Bontang periode 2016-2021.

Kemudian Andi Faizal Sofyan Hasdam, anak Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni adalah Ketua DPRD Bontang 2019-2024. 

Sementara calon wakil Walikota Neni Noerniaeni, Agus Haris sebelumnya adalah anggota DPRD Bontang.

Sosok Agus Haris sudah menjadi anggota DPRD Bontang untuk dua periode yakni 2014-2019 di mana ia menjadi Ketua Komisi I, dan periode 2019-2024 di mana ia menjadi Wakil Ketua DPRD.

Di Pemilihan Legislatif 2024, Agus Haris juga terpilih kembali menjadi anggota DPRD Bontang 2024-2029.

Sama dengan Muhammad Aswar, Agus Haris juga mundur dari anggota DPRD Bontang 2024-2029 untuk maju Pilkada Bontang 2024.

Saat ini, Agus Haris menjabat sebagai Ketua Gerindra Bontang.

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved