Pilkada Jateng 2024
Endorse Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng 2024, Prabowo Didesak Minta Maaf, JPPR: Ini Bentuk Intervensi
Endorse Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng 2024, Presiden Prabowo Subianto didesak minta maaf.
TRIBUNKALTIM.CO - Endorse Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng 2024, Presiden Prabowo Subianto didesak minta maaf.
Presiden Prabowo Subianto menuai kritik setelah memberikan dukungan terbuka pada paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Sebagai Presiden, sudah seharusnya Prabowo bersikap netral.
Hal ini diungkapkan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
JPPR mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk meminta maaf kepada publik atas dukungan terbuka yang disampaikannya kepada salah satu pasangan calon di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Baca juga: Nasib Andika Perkasa Usai Presiden Prabowo Ikut Endorse Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 2024
"Mendesak Presiden RI Prabowo Subianto meminta maaf kepada publik Indonesia mengenai intervensi kepada pelaksanaan pemilihan gubernur Jateng tahun 2024," ujar Manajer Hukum dan Advokasi JPPR, Dila Farhani dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Sebelumnya diketahui, dalam sebuah unggahan video di media sosial, Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra menganjurkan masyarakat Jawa Tengah untuk memilih pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

JPPR menilai tindakan ini sebagai bentuk intervensi yang melanggar prinsip netralitas pemimpin negara dalam pemilu daerah.
Organisasi ini mengingatkan ihwal Prabowo sebelumnya telah berjanji untuk tidak cawe-cawe atau terlibat dalam Pilkada 2024 ketika ia terpilih sebagai presiden.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Jateng 2024, Pengaruh Endorse Prabowo, Jokowi dan Ganjar
Namun, dukungan yang diberikan Prabowo dianggap telah melanggar komitmen tersebut.
"JPPR menilai hal tersebut mengkhianati dan melukai wajah para aktivis pro demokrasi, dan masyarakat sipil yang selama ini bersusah payah memperjuangkan serta menyuarakan kebebasan berpendapat sekaligus menjaga kemerdekaan hak sipil," ujar Dila.
Sebagai presiden, JPPR menilai Prabowo memiliki tanggung jawab untuk menjaga etika politik dan netralitas, terutama dalam proses pemilu yang sedang berlangsung.
Peran kepala negara, tegas Dila, seharusnya memberi contoh dalam menjaga demokrasi yang sehat tanpa memihak.
Baca juga: Jelang Pencoblosan, 7 Hasil Survei Pilkada Jateng 2024 Elektabilitas Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi
Selain meminta Prabowo untuk meminta maaf, JPPR juga menyerukan kepada seluruh masyarakat sipil, mahasiswa, akademisi, LSM, dan media untuk mengecam tindakan ini sebagai bentuk ketidakpatutan politik.
Mereka juga berharap pemilih tetap bijak dan kritis dalam Pilkada 2024, memastikan proses yang jujur dan adil. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul JPPR Desak Prabowo Minta Maaf atas Dukungan Terbuka kepada Paslon Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.