Wawancara Eksklusif Calon Pilkada

Janji dan Mimpi Rendi Susiswo Ismail, Calon Walikota Balikpapan 2024, Siapkan Kartu Balikpapan Sehat

Paslon ini diusung oleh PDI Perjuangan  (PDIP), Partai Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara, dan Partai Buruh.

|
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI
Pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Balikpapan, Rendi Susiswo Ismail dan Eddy Sunardi Darmawan. Apa saja janji dan mimpi Rendi Susiswo Ismail, calon walikota Balikpapan jika menang di Pilkada Balikpapan 2024? Simak wawancara eksklusifnya bersama Tribun Kaltim. 

Saya berada di dunia pendidikan, saya paham betul.

Saya gambarkan, Jogja tidak punya apa-apa, tapi kuatnya perekonomian Jogja karena bisa membranding sebagai kota pelajar, kemudian benar-benar potensi kekuatan itu direncanakan sedemikian rupa oleh pemerintah Jogja.

Dengan begitu, jumlah kunjungan ke Jogja naik, sektor-sektor multiplier efeknya sangat luar biasa.

Saya ingin institusi pendidikan kita oleh pemerintah daerah itu seperti pemerintah daerah Jogja, pemerintah daerah di Malang yang menjadi kekuatan memberikan daya dukung kuat dari sisi ketahanan ekonomi. 

Kita punya ITK, Poltekba, Uniba.

Dan hati, pikiran, dan tangan saya ini, kalau negara mau menjadikan Universitas Balikpapan sebagai perguruan tinggi negeri, saya ikhlas, saya tidak minta apa-apa, saya berikan Universitas Balikpapan tidak dalam kondisi seperti perguruan tinggi lain.

Ketika diserahkan kepada negara untuk menjadi PTN itu dalam keadaan yang mungkin ada konflik, dan lain sebagainya.

Tapi saya akan berikan justru pada saat kondisi posisi Universitas Balikpapan terbaik.

Dari segi mutu, tidak ada beban apa pun yang kemudian membebani negara. Itu sudah saya persiapkan.

Kalau misalnya sektor pendidikan itu menjadi komitmen politik, tidak saja good will tetapi juga political will, itu luar biasa.

Saya rasakan dulu Uniba sebelum seperti ini. Di kawasan Uniba itu tempat jin buang anak, tapi sekarang ketika Uniba dipercaya secara kualitas, daerah sekitarnya ikut berkembang secara luar biasa.

Kos-kosan tidak ada yang harganya Rp 1,5 juta, rata-rata Rp 2 jutaan.

Kemudian jalanan sepanjang Uniba itu sekarang luar biasa, yang dulunya sepi.

Itu yang saya kembangkan dalam skala kota, bagaimana pendidikan bisa menopang ekonomi masyarakat Balikpapan.

Berkaitan keberadaan perguruan tinggi itu kewenangan dengan pusat, tapi kita tidak boleh kemudian pasif.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved