Pilkada Jatim 2024
Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jatim 2024 Terbaru, Peluang Cagub Luluk vs Khofifah vs Risma
Simak hasil survei Pilkada Jatim 2024, bagaimana peluang 3 Cagub dilihat dari elektabilitas jelang pencoblosan?
TRIBUNKALTIM.CO - Simak hasil survei Pilkada Jatim 2024, bagaimana peluang 3 Cagub dilihat dari elektabilitas jelang pencoblosan?
Sebagai informasi, Pilkada Jatim 2024 diikuti tiga paslon yakni:
1 . Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim
2. Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak
3. Tri Rismaharini - K.H. Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans
Baca juga: 3 Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Sulteng 2024 Terbaru, Peluang Ahmad Ali vs Anwar vs Rusdy?
Adapun hasil survei Pilkada Jatim 2024 terbaru dirilis oleh LSI Denny JA.
Hasilnya, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa makin tak terkejar, Luluk Nur Hamidah dan Tri Rismaharini tertinggal jauh.

"Khofifah-Emil semakin kukuh unggul atas paslon lain," kata Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Fadhli membeberkan survei menggunakan simulasi kertas suara, elektabilitas paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (Luman) di angka 2,1 persen.
Kemudian paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di angka 67,0 persen.
Sementara paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 19,1 persen.
Suara yang tidak sah sebesar 0,6 persen dan belum memutuskan/merahasiakan pilihannya sebesar 11,2 persen.
Fadhli membeberkan sejumlah faktor yang membuat Khofifah-Emil unggul jauh atas paslon lain.
Salah satunya terkait tingginya kepuasan warga Jatim terhadap kepemimpinan Khofifah-Emil.
"Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai incumbent sangat tinggi. Kuatnya elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak ini tidak terlepas dari tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent yang sangat tinggi," jelasnya.
"Kepuasan terhadap Khofifah Indar Parawansa sebagai gubernur incumbent di angka 86,6 persen dan kepuasan terhadap Emil Elestianto Dardak sebagai wakil gubernur incumbent di angka 75,1 persen," tambahnya.
Lebih lanjut Fadhli menyebut, secara personal popularitas Khofifah tertinggi dibanding calon-calon yang lainnya yaitu di angka 97,5 persen dengan tingkat kesukaan di angka 94,2 persen.
Posisi Emil sebagai Cawagub Jatim di angka popularitas 67,4 persen dan kesukaan 91,7 persen.
Kemudian popularitas Tri Rismaharini di angka 71,7 persen, popularitas Luluk Nur Hamidah baru di angka 21,2 persen.
Popularitas Calon Wakil Gubernur Jatim lainnya masih berada di posisi yang rendah. Yakni KH Zahrul Azhar Asumta di angka 20,9 persen dan Lukmanul Khakim di angaka 15,3 persen.
"Tingkat kepuasan yang tinggi terhadap incumbent berdampak terhadap tingkat menginginkan kembali pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak untuk kembali menjadi Gubernur-Wakil Gubernur di periode mendatang. Sebanyak 70,6 persen dari pemilih di Provinsi Jawa Timur menginginkan incumbent untuk kembali memimpin," beber Fadhli.
Fadhli membeberkan posisi Khofifah sebagai Ketua PP Muslimat NU ikut mendulang suara basis Nahdliyin sebagai organisasi keagamaan terbesar di Jawa Timur.
"Pemilih dari basis Nahdliyin terkonfirmasi mayoritas sudah menentukan pilihan ke pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak," jelasnya.
Fadhli menambahkan, pemilih partai politik pengusung Khofifah-Emil sangat solid.
Ditambah, pemilih dari PDI Perjuangan dan PKB yang mayoritas justru memilih Khofifah-Emil dibanding paslon yang diusung kedua partai tersebut.
Di mana sebanyak 74,1 persen pemilih PKB justru memilih Khofifah-Emil.
Pemilih PKB yang memilih paslon LUMAN hanya 2 persen, dan yang memilih Risma-Gus Hans sebanyak 12,7 persen.
Sedangkan 46,7 persen pemilih PDIP memilih Khofifah-Emil, kemudian 41,2 persen pemilih PDIP memilih Risma-Gus Hans, dan 2,4 persen ke LUMAN.
"Bahkan pemilih PKB dan PDIP sebagai partai pengusung 2 paslon lainnya mayoritas pilihan paslonnya ke Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak. Data ini memperlihatkan bahwa banyak masyarakat yang pilihan partainya tidak selaras dengan dukungan partai ke pasangan calon gubernur dan wakil gubernurnya," ujarnya.
"Pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dipersepsi oleh masyarakat lebih berpengalaman, berkepribadian baik, dan paling dekat dengan masyarakat dibanding pasangan calon lainnya," tandasnya.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 27 Oktober-3 November 2024 dengan menggunakan metodologi multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1.000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Sulsel 2024, Peluang Danny vs Andi Sudirman Jelang Pencoblosan
Hasil Survei Pilkada Jatim 2024
Berikut rangkuman hasil survei Pilgub Jatim 2024, dari beberapa lembaga.
1. Polbrain
Survei yang digelar di 38 Kabupaten/kota di Jawa Timur melibatkan 1.000 responden. Hasilnya, Pasangan Khofifah-Emil sebagai petahana mendapatkan elektabilitas 49,3 persen.
Angka itu ditempel oleh pasangan Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 35,2 persen. Adapun pasangan Luluk-Lukman mendapat angka elektabilitas 5,3 persen.
"Sebanyak 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.
Jika dilihat dari hasil survei ini, tampak pertarungan pilkada Jatim hanya akan bertumpu pada pasangan Khofifah-Emil dan pasangan Risma-Gus Hans.
Total dari responden pemilih kedua pasangan ini sudah lebih dari 85 persen," kata Direktur Eksekutif Polbrain, Airlangga Pribadi Kusman, Jumat (8/11/2024).
Berkaca dari hasil survei tersebut, Pilgub Jatim berpotensi menyuguhkan persaingan ketat antara Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans. Apalagi, coblosan Pilgub yang kian dekat.
Menurut Airlangga, pasangan Risma-Gus Hans memiliki peluang untuk mengejar Khofifah-Emil sebagai petahana.
Setidaknya ada tiga potensi yang dinilai menjadi modal sosial bagi pasangan Risma-Gus Hans tersebut.
Pertama, pasangan ini menjadi paslon yang paling mendulang dukungan terbanyak dari pemilih perempuan.
Dari total responden perempuan di survei ini, didapati temuan sebanyak 58,2 persen lebih memilih pasangan Risma–Gus Hans di pilkada nanti.
"Hal ini tentu akan menjadi potensi elektoral tersendiri bagi pasangan Risma-Gus Hans mengingat ketiga calon gubernur di Pilkada Jatim 2024 ini semuanya perempuan.
Sementara pasangan Khofifah-Emil didukung sebanyak 31,9 persen responden perempuan dan pasangan Luluk-Lukmanul 2,2 persen," ungkapnya.
Modal Kedua, adalah tingkat loyalitas responden pemilih Risma–Gus Hans yang didapati lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya.
Dari total responden pemilih Risma–Gus Hans, sebanyak 78,5 persen mengaku sudah menjadi pilihan pasti alias tidak akan mengubah pilihannya.
Sementara pemilih loyal di pasangan Khofifah–Emil mencapai 51,5 persen dan di pasangan Luluk-Lukmanul tercatat 57,3 persen.
Hal ini menambah peluang Risma-Gus Hans sebagai Paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura.
"Ketiga, loyalitas pemilih PDI Perjuangan mengikuti pilihan dari partai yang didukung di pilkada, juga berpeluang menambah daya elektoral bagi pasangan Risma-Gus Hans.
Kondisi serupa sebenarnya juga dimiliki oleh sejumlah partai politik lainnya, seperti Golkar dan Gerindra yang lebih banyak menggiring pendukungnya untuk memilih Khofifah – Emil," ungkapnya.
Airlangga menegaskan, tiga isu tersebut menjadi medan pertarungan bagi ketiga pasangan calon untuk memperebutkan suara dari mereka yang belum menentukan pilihan.
Selain undecided voters dari survei ini yang menjadi pasar perebutan, potensi pemilih yang ragu dan bisa saja berubah pilihan, yang rata-rata mencapai sekitar 40 persen juga menambah jumlah pasar pemilih yang bisa diperebutkan saat hari pemungutan suara nanti.
"Jika tiga faktor di atas bisa dimanfaatkan pasangan Risma – Gus Hans, selisih elektoral bisa semakin sempit dan menambah ketat kompetisi antara pasangan ini dengan pasangan Khofifah-Emil.
Siapa di antara kedua pasangan calon ini mampu merebut pemilih mengambang dengan memafataakan tiga faktor di atas, akan semakin membuka peluangnya memenangkan kompetisi," terang Airlangga.
Baca juga: Elektabilitas Khofifah Survei Pilkada Jatim 2024, Kata Pengamat vs Penonton Cagub Unggul saat Debat
2. Poltracking Indonesia
Temuan survei Poltracking Indonesia periode 4-10 Oktober 2024 soroti pilihan utama warga NU atau akrab disebut Nahdliyin di Pilgub Jatim 2024.
Tercatat sebanyak 81.7 persen Nahdliyin lebih memilih Khofifah-Emil dibandingan pasangan lainnya.
Seperti terekam dalam crosstab ini peta persebaran kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur berdasarkan ormas Islam.
Khofifah-Emil menjadi pilihan terkuat bagi masyarakat berbasis organiasi Islam di Jatim.
"Pemilih yang dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU) 81.7 persen dan Muhammadiyah 2.5 persen cenderung kepada Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak," ungkap Peneliti Utama Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, Jum’at (18/10).
Dia mengungkapkan banyak Nahdliyin yang menjatuhkan pilihan kepada Khofifah-Emil lantaran dipandang mempunyai kedekatan nyata pada para kiai.
Lebih dari itu keduanya juga mempunyai perhatian nyata pada kalangan pesantren dan juga santri di Jatim.
3. Katadata Insight Center (KIC)
Lembaga Katadata Insight Center (KIC) telah merilis hasil surveinya terhadap paslon Pilkada Jatim 2024 setelah debat.
Khofifah-Emil tetap berada di peringkat pertama.
Disusul Risma-Gus Hans yang angkanya makin naik dari survei sebelumnya.
Paslon Luluk-Lukmanul mengalami kenaikan tipis, namun posisinya masih berada di paling bawah, cek selengkapnya:
1. Khofifah-Emil 55.5 persen
2. Risma-Gus Hans 33.4 persen
3. Luluk-Lukmanul 6 persen
Survei ini melibatkan 613 responden yang telah memilliki hak suara di Jawa Timur.
Pengumpulan datan dilakukan pada 18-19 Oktober 2024 dengan metode survei online.
Margin of error kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4. ARCI
Secara rinci, elektabilitas tiga pasangan calon berdasarkan survei ARCI tersebut yakni Khofifah-Emil di angka 63,4 persen, Risma-Gus Hans 27,1 persen dan di angka 2,8 persen.
Adapun survei itu digelar pada 1-9 Oktober 2024 dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden.
Survei itu memakai metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Berdasarkan survei kami pasangan Khofifah-Emil unggul di Pilgub Jatim 2024," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam paparannya di Surabaya, Senin (14/10/2024).
Dalam analisanya, ada beberapa faktor yang dianggap berpengaruh terhadap tingkat keterpilihan Khofifah-Emil.
Sebagai petahana, elektabilitas keduanya banyak dipengaruhi oleh tingkat kepuasan saat menjadi kepala daerah di Pemprov Jatim pada periode 2019-2024.
Meski begitu, ARCI menyebut jika kontestasi Pilgub masih bisa dinamis ke depan menjelang masa pencoblosan yang kian dekat.
Apalagi masih ada sekira satu bulan efektif jelang 27 November. Namun, hal ini butuh upaya dari kedua kompetitor untuk mengalahkan petahana.
5. Survei Indikator
Berdasarkan hasil survei elektabilitas terhadap cagub-cawagub Jatim, duet Khofifah-Emil kembali merajai dengan elektabilitas 61,2 persen.
Disusul pasangan Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 26 persen, dan Luluk-Lukmanul 2,2 persen.
Survei ini dilaksanakan pada 9-14 September 2024 dengan jumlah responden mencapai 1.000 orang yang diwawancara secara tatap muka.
Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan asumsi metode simple random sampling dengan margin of error sebesar 3,2 persen.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Survei Elektabilitas Pilkada Jatim 2024, Khofifah Teratas, Risma & Luluk Masih Punya Peluang Menang.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024, Elektabilitas Khofifah Terkuat, Risma & Luluk Tertinggal Jauh
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.