Pilkada Bontang 2024
Debat Pilkada Bontang 2024, Basri Rase Beber 3 Strategi Tarik Investasi Berkelanjutan ke Najirah
Di debat Pilkada Bontang 2024, Najirah-Aswar tanya ke Basri Rase-Chusnul Dhihin soal strategi tarik investasi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Di debat Pilkada Bontang 2024, Najirah-Aswar tanya ke Basri Rase-Chusnul Dhihin soal strategi tarik investasi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam pertanyaan antar pasangan calon di Pilkada Bontang 2024, paslon 03 Najirah-Aswar berkesempatan untuk bertanya ke paslon 01 Basri Rase-Chusnul Dhihin.
"Apa langkah konkret yang akan diambil untuk menarik investasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan ke kota kita.
Dan bagaimana anda memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang kurang mampu?" tanya Najirah.
Baca juga: Debat Pilkada Bontang 2024: Nasrullah Tanya Soal Gagalnya Investasi Kilang Refinery pada Basri Rase
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh calon Wali Kota Basri Rase.
Dalam pemaparannya, ada 3 strategi Basri Rase-Chusnul Dhihin terkait investasi.
"Berbicara investasi kita harus pastikan bahwa seluruh masyarakat terlibat dan mendapat asas keadilan yang rata tanpa melihat sesuatu dan hal.
Oleh karena itu saya tentu akan membuat sebuah regulasi dalam rangka. Bagaimana memberikan jaminan terhadap investasi yang masuk itu dengan mengakomidir seluruh kepentingan yang ada di Kota Bontang," kata Basri Rase.
"Yang kedua tentu akan memberikan perhatian-pelatihan Kepada seluruh masyarakat kita dan berbasis keahlian atau skill supaya mereka benar-benar mampu dan sanggup memasuki industri fase kerja yang dibutuhkan sesuai dengan perusahaan yang ada.
Yang ketiga tentu kita dorong agar perizinaan ini cepat dan mudah sehingga benar-benar ke depan itu seluruh investasi yang ahli peserta ini kita pastikan benar-benar terwujud," lanjut Basri Rase.
Adapun jawaban paslon 01 Pilkada Bontang 2024 itu ditanggapi oleh Najirah, calon Wali Kota nomor urut 03.
Najirah mengungkapkan strateginya soal investasi berkelanjutan.
"Tentu langkah konkrit yang kita ambil nanti untuk menarik investasi berkelanjutan adalah dengan menawarkan insentif fiskal dan regulasi yang mendukung perusahaan untuk berinvestasi di kota kita ya tentunya juga kami akan mengembangkan kemitraan dengan lembaga internasional dan sektor swasta untuk mendanai proyek yang ada proyek yang kelanjutan dan pembangunan energi terbaru dengan infrastruktur hijau.
Juga kami juga akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang kurang mampu agar mendorong perusahaan untuk menjalankan program tanggung jawab," beber Najirah.
Di debat kedua Pilkada Bontang 2024, keempat paslon Basri-Dhihin vs Sutomo-Nasrullah vs Najirah-Aswar vs Neni-Agus akan beradu gagasan dalam tema Pembangunan Kawasan Industri Ideal untuk Mewujudkan Bontang Sentosa 2045.
Subtema meliputi pertumbuhan ekonomi inklusif berbasis ekonomi hijau dan investasi, pembangunan kawasan ramah disabilitas dan perlindungan anak, daya dukung lingkungan serta sanitasi kesehatan lingkungan, dan kawasan industri hijau berbasis kelautan, pariwisata, serta ekonomi kreatif yang inklusif dan berkeadilan.
Empat Paslon di Pilkada Bontang 2024
1. Nomor urut 1 Basri Rase-Chusnul Dhihin
Pasangan Basri-Dhihin maju dari jalur perseorangan atau independen.
Diketahui Basri Rase adalah Walikota Bontang saat ini.
Sebelumnya, Basri Rase adalah anggota DPRD untuk yakni 2009-2014.
Basri Rase sempat mendampingi Neni Moerniaeni sebagai Wakil Walikota Bontang pada periode 2016-2021
Setelah menjabat dalam kurun waktu 1 periode, Basri Rase kembali mendaftar sebagai calon Wakil Walikota berpasangan dengan Adi Darma yang juga merupakan mantan Walikota Bontang periode 2010-2015.
Namun dalam proses tahapan Pilkada, Adi Darma, pasangan Basri Rase itu meninggal dunia setelah dinyatakan terpapar Covid-19 pada, 2020 silam.
Setelah Adi Darma meninggal, posisinya digantikan istri, Najirah.
Namun, Basri Rase naik menjadi calon walikota dan Najirah, istri Adi Darma sebagai calon wakil walikota.
Pasangan Basri Rase-Najirah menang Pikada 2020 lalu mengalakan Neni Moerniani-Joni.
Sementara Chusnul Dhihin dikenal sebagai pengusaha ayam goreng.
Sosok Chusnul Dhihin adalah pemilik Dunia Fried Chicken di Bontang, bisnis kuliner ayam goreng dengan ciri khas sambelnya yang mulai dirintis sejak 2002 lalu.
Kini bisnis Chusnul Dhihin sudah merambah sampai ke kabupaten tetangga, Kutai Timur (Kutim).
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Bontang 2024, Basri-Dhihin vs Sutomo-Nasrullah vs Najirah-Aswar vs Neni-Agus
2. Nomor urut 2 Sutomo Jabir-Nasrullah
Pasangan Sutomo-Nasrullah diusung PKB dan Demokrat.
Sutomo Jabir adalah anggota DPRD Provinsi Kaltim periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Berau, Kutai Timur, dan Bontang.
Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi DPRD Provinsi Kaltim, Sutomo Jabir adalah kelahiran Samarinda, 22 Agustus 1981.
Di DPRD Kaltim, Sutomo Jabir menjadi Sekretaris Fraksi PKB-Hanura, Anggota Komisi III, Anggota Badan Musyawarah dan Ketua Badan Kehormatan.
Sementara, pasangan Sutomo Jabir, Nasrullah memulai kariernya di politik setelah menjadi salah satu komisioner Bawaslu periode 2018-2021 lalu.
Sebelumnya, Nasrullah adalah tenaga pendidik.
3. Nomor urut 3 Najirah dan Muhammad Aswar
Pasangan Najirah-Aswar diusung Partai Demokrat, PDIP, dan PAN
Saat ini, Najirah menjabat sebagai Wakil Walikota Bontang mendampingi Basri Rase.
Karier politik Najirah sebenarnya dimulai dengan tidak sengaja.
Awalnya, Najirah adalah calon pengganti ketika suaminya, Adi Darma yang ketika itu mencalon diri sebagai Walikota Bontang di Pilkada meninggal karena terpapar Covid-19.
Setelah suaminya tutup usia, beberapa hari kemudian, Najirah secara spontan memutuskan untuk mengganti posisi Adi Darma sebagai calon.
Hanya saja skema paslon diubah, Najirah mendaftar menjadi wakil, sedangkan Basri Rase naik sebagai calon Walikota.
Sebelum masuk ke politik, wanita lulusan Universitas Tridarma Balikpapan ini menghabiskan waktu 22 tahun berkarir di perbankan.
Sementara Muhammad Aswar adalah anggota DPRD Bontang 2024-2029.
Namun, Muhammad Aswar mundur beberapa hari setelah dilantik untuk maju di Pilkada Bontang 2024.
Dikutip dari muhammadaswar.com, Muhammad Aswar, SH adalah seorang wiraswasta dan ketua Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Kota Bontang.
Saat ini ia menjadi owner dari beberapa usaha, seperti LPK/LKP Global, Hawaii Mart Bontang, Raja Karpet Sangata, Rumah Karpet, dan CV Najwa Jaya Mandiri.
4. Nomor urut 4 Neni Moerniaeni-Agus Haris
Pasangan Neni-Agus diusung Golkar, Gerindra, PKS, NasDem, dan PSI.
Sosok Neni Moerniaeni sudah pernah menempat sejumlah jabatan penting di Bontang.
Tahun 2014, Neni Moerniaeni menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Kalimantan Timur.
Tahun 2016-2021 Neni Moerniaeni menjadi Walikota Bontang.
Suami Neni Moerniaeni, Sofyan Hasdam juga pernah menjabat sebagai Walikota Bontang periode 2016-2021.
Kemudian Andi Faizal Sofyan Hasdam, anak Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni adalah Ketua DPRD Bontang 2019-2024.
Sementara calon wakil Walikota Neni Noerniaeni, Agus Haris sebelumnya adalah anggota DPRD Bontang.
Sosok Agus Haris sudah menjadi anggota DPRD Bontang untuk dua periode yakni 2014-2019 di mana ia menjadi Ketua Komisi I, dan periode 2019-2024 di mana ia menjadi Wakil Ketua DPRD.
Di Pemilihan Legislatif 2024, Agus Haris juga terpilih kembali menjadi anggota DPRD Bontang 2024-2029.
Sama dengan Muhammad Aswar, Agus Haris juga mundur dari anggota DPRD Bontang 2024-2029 untuk maju Pilkada Bontang 2024.
Saat ini, Agus Haris menjabat sebagai Ketua Gerindra Bontang.
Live Streaming Pilkada Bontang 2024
Link >>>
Catatan: debat kedua Pilkada Bontang 2024 dimulai pukul 15.00 Wita.
Baca juga: Jadwal Debat Kandidat Pilkada Bontang 2024, Tema Telah Tersedia hingga Pendukung Dibatasi
(TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20241120_paslon-01-ke-03.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.