Berita Samarinda Terkini

Bukan Hanya Jalan Gatot Subroto Samarinda, Dishub Kaji Penerapan Sistem Satu Arah Ruas Jalan Lainnya

Penerapan ini resmi dimulai sejak Kamis pagi (21/11/2024), didahului dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan tersebut

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/SINTYA ALFATIKA SARI
Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Gatot Subroto resmi diberlakukan. Dishub Samarinda juga tengah mengkaji SSA di ruas jalan lainnya untuk mengurai kemacetan.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda mulai memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Gatot Subroto

Penerapan ini resmi dimulai sejak Kamis pagi (21/11/2024), didahului dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalan tersebut.

Sebagai informasi, Jalan Gatot Subroto selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan kemacetan di Samarinda.

Baca juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Hits dan Viral di Samarinda, Main Wahana Air di Jungle Water World

Letaknya yang strategis, berada di dekat simpang empat Jalan Ahmad Yani, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan lalu lintas. 

Selain itu, adanya supermarket besar, jalan alternatif baru di Jalan KH Samanhudi, dan SPBU yang menjual bahan bakar subsidi di tikungan jalan ini, semakin memperparah kondisi kemacetan.

Sebelumnya, Dishub Samarinda telah mencoba beberapa upaya, seperti pemasangan median jalan berupa barier, namun langkah tersebut dinilai kurang efektif dalam mengurai kepadatan lalu lintas.

Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengungkapkan bahwa SSA tidak hanya akan diterapkan di Jalan Gatot Subroto.

Dishub saat ini sedang mengkaji penerapan SSA di sejumlah ruas jalan lainnya di Samarinda.

"Volume kendaraan di Kota Samarinda semakin hari semakin tinggi, sementara kapasitas jalan sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampungnya.

Oleh karena itu penerapan SSA ini akan kami perluas ke ruas jalan lainnya," ujar Manalu.

Ia menambahkan, langkah ini juga sebagai persiapan menyambut rencana pengadaan angkutan umum di tahun depan. 

"Upaya ini sekaligus untuk mendukung pengadaan transportasi umum sebagai alternatif mengurai kemacetan. 

Kehadiran IKN (Ibu Kota Negara) membuat Samarinda sebagai kota penyangga harus siap menghadapi peningkatan jumlah kendaraan di masa depan.

Hal ini tidak cukup hanya dengan petugas, tetapi juga membutuhkan partisipasi masyarakat untuk beralih ke transportasi umum," jelasnya.

Di samping itu, salah satu penyebab utama kemacetan di Jalan Gatot Subroto adalah antrean panjang di SPBU yang menjual bahan bakar subsidi. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved